6 Jenis Cedera Lahir yang Bisa Dialami Bayi saat Proses Persalinan
Cedera ini bervariasi, dari yang berdampak sementara hingga perlu perawatan khusus
7 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cedera lahir adalah masalah serius yang harus benar-benar ditangani dengan baik. Memang, jarang ada bayi yang terluka dalam proses persalinan. Namun, cedera lahir atau trauma lahir bisa dialami oleh enam hingga delapan bayi dari 1.000 kelahiran.
Cedera lahir dapat terjadi karena kelahiran prematur, ukuran bayi yang terlalu kecil atau besar, posisi mama saat melahirkan, persalinan yang rumit, dan lain-lain. Kondisi ini juga lebih berisiko dialami oleh ibu yang melahirkan bayi pertamanya, menderita diabetes gestational, atau yang memiliki kelainan panggul.
Lalu, seperti apa saja jenis-jenis cedera lahir pada bayi saat persalinan yang penting diketahui orangtua? Berikut ini Popmama.com merangkum informasi tersebut, dilansir dari Very Well Family:
1. Caput succedaneum
Caput succedaneum adalah pembengkakan parah pada kulit kepala bayi. Ini terjadi saat bayi 'turun' ketika persalinan. Kondisi ini sering dialami bayi yang lahir dengan bantuan ekstraksi vakum meskipun juga bisa terjadi jika kepala bayi menekan serviks untuk jangka waktu yang lama atau memar di area caput.
Caput succedaneum umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari dan pembengkakannya akan hilang dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi, bayi mungkin perlu menjalani USG untuk dilihat apakah ada masalah lebih serius.
2. Cephalohematoma
Cephalohematoma adalah perdarahan di bawah periosteum atau jaringan luar yang menutupi tulang pada kepala bayi. Cedera ini mungkin tidak langsung muncul langsung setelah bayi dilahirkan, tetapi akan muncul beberapa jam kemudian.
Perawatan cephalohematoma umumnya tidak diperlukan, tetapi butuh waktu hingga beberapa minggu atau bulan sampai darah diserap kembali. Cedera ini diperkirakan terjadi pada sekitar satu hingga dua persen kelahiran spontan, tetapi lebih sering terjadi para persalinan operatif (forsep dan ekstraksi vakum).