Ma, Ini Tandanya Mama Harus Menyusui Bayi di Sisi Payudara Berbeda
Menyusui bergantian di kedua payudara bisa dilakukan, asalkan ...
1 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski tampak sebagai sesuatu hal yang terjadi secara naluriah, sesungguhnya menyusui bayi membutuhkan pengalaman sekaligus teknik yang baik agar bayi mendapat nutrisi yang cukup.
Salah satunya adalah menyusui bergantian antara payudara satu dengan yang lainnya atau yang dikenal dengan nama switch nursing.
Sebagian bayi mungkin terlihat begitu nyaman menyusu pada satu sisi payudara Mama dan menjadi terbiasa karenanya.
Tetapi, pergantian payudara untuk menyusui ternyata penting dilakukan lho, Ma. Berikut Popmama.com merangkum alasan-alasannya, berikut ini:
1. Bayi mengantuk
Berganti-ganti sisi payudara beberapa kali selama menyusui dapat membantu bayi yang sedang mengantuk, menyusu lebih lama.
Setiap kali isapan bayi melambat dan mulai tertidur, Mama bisa membangunkannya dan beralih ke sisi payudara yang lain.
Pergantian payudara, ditambah dengan perubahan aliran ASI dari satu payudara ke yang lain, mendorong bayi untuk tetap menyusu meski dalam kondisi mengantuk.
Editors' Pick
2. Bayi mengalami kenaikan berat badan yang lambat
Jika bayi Mama tidak menunjukkan kenaikan berat badan yang signifikan dalam beberapa saat, dengan pergantian payudara dapat membantu meningkatkan jumlah ASI yang ia minum setiap kali menyusui.
Berpindah-pindah antar payudara ini akan mendorong bayi menyusu dalam waktu yang lebih lama.
3. Pasokan ASI kurang
Pasokan ASI yang kurang dapat distimulasi lewat pergantian payudara. Stimulasi ekstra dari kedua sisi payudara yang berubah beberapa kali selama menyusui, terbukti dapat meningkatkan pasokan ASI.
Untuk itu, penting membiasakan bayi menyusu ke kedua payudara secara bergantian agar ASI Mama keluar lebih banyak dan merata pada kedua payudara.
Kapan Saatnya Berhenti Melakukan Pergantian Payudara?
Pergantian payudara bisa efektif selama beberapa hari pertama menyusui, atau ketika bayi mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spruts).
Tetapi metode ini tidak disarankan untuk dilakukan dalam jangka waktu lama. Setelah pasokan ASI Mama normal, pertumbuhan bayi lebih baik, dan menyusui berjalan dengan lancar, Mama tidak perlu berganti sisi payudara lebih dari sekali dalam satu sesi menyusui.
Sebaiknya, susui bayi di satu sisi payudara hingga benar-benar kosong sebelum beralih ke sisi yang lain selama sesi menyusui.
Sebagian bayi bahkan lebih senang dan puas hanya dengan satu payudara setiap kali menyusu. Yang terpenting adalah mengganti sisi payudara secara berkala sehingga kedua payudara tetap terstimulasi.
Kekurangan Pergantian Payudara saat Menyusui
Salah satu masalah yang timbul dari pergantian payudara saat menyusui adalah bayi mungkin tidak mendapatkan hindmilk karena tidak menyusu cukup lama pada satu sisi payudara. Hindmilk adalah bagian ASI yang tinggi lemak dan kalori yang keluar setelah foremilk.
Bayi yang hanya menyusu selama beberapa menit di satu sisi payudara mungkin hanya mendapatkan foremilk. Ketika ia berganti ke sisi payudara lainnya, ia mendapatkan foremilk lagi.
Jadi, bayi kurang mendapatkan lemak dan kalori yang ia butuhkan jika ia hanya menyusu sebentar pada satu sisi payudara.
Bila Mama merasa khawatir akan kecukupan nutrisi bayi dan kemampuan menyusuinya, konsultasikan masalah ini dengan ahli laktasi dan dokter anak agar mendapatkan pemeriksaan serta arahan cara menyusui yang tepat.
Semoga informasi mencerahkan ya, Ma.
Baca Juga:
- Hindmilk, si Tinggi Lemak Kaya Manfaat untuk Tumbuh-Kembang Bayi
- Foremilk vs Hindmilk: Sama-sama ASI, Tapi Kok Berbeda Wujud Ya?
- Serba-serbi Menyusui Anak Kembar yang Perlu Mama Tahu