Serba-serbi yang Perlu Mama Tahu Seputar Persalinan dengan Forsep
Faktanya, penggunaan forsep tidak akan memengaruhi tumbuh-kembang bayi kelak
21 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap mama yang menghadapi persalinan, pasti mengharapkan prosesnya berjalan dengan lancar. Akan tetapi, ada kalanya terjadi halangan dalam prosesnya. Persalinan yang terhenti di tenggah proses misalnya.
Jika hal tersebut terjadi, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan forsep untuk membantu proses kelahiran.
Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi seputar persalinan dengan forsep yang penting Mama ketahui, dilansir dari What To Expect:
Apa itu Persalinan Forsep?
Persalinan forsep adalah jenis persalinan dengan bantuan. Selama persalinan, dokter menggunakan penjepit yang menyerupai dua capit besar. Penjepit ini berfungsi untuk mengarahkan kepala bayi menuju ke jalan lahir.
Meskipun jarang dilakukan, dokter akan menggunakan forsep untuk mempercepat proses persalinan. Terutama jika ibu atau bayi menunjukkan tanda-tanda kesulitan.
Editors' Pick
Kapankah Forsep Digunakan?
Forsep digunakan pada tahap kedua persalinan, yaitu saat Mama harus mendorong bayi setelah bayi turun melewati titik tengah jalan lahir. Jika bayi masih mengalami kesulitan untuk keluar dan persalinan mama berlangsung lama, saatnya forsep digunakan. Dokter biasanya menggunakan forsep dengan harapan untuk menghindari operasi caesar.
Secara khusus, forsep digunakan jika:
- Bayi perlu segera dilahirkan dalam kondisi gawat janin
- Bayi berada dalam posisi yang sulit selama tahap mendorong sehingga forsep diperlukan untuk memutar kepala bayi
- Bayi terjebak di jalan lahir
- Mama sulit mengejan
Bagaimana Cara Kerja Forsep?
Sebelum menggunakan forsep, serviks mama akan dilebarkan sepenuhnya dan selaput harus pecah. Mama harus mengosongkan kandung kemih sebelum prosedur forsep dilakukan dan diperlukan obat bius untuk membuat mati rasa.
Jika perlu, Mama mungkin juga akan mendapatkan episiotomi atau sayatan pada jaringan antara vagina dan anus untuk memperbesar lubang vagina agar forsep lebih mudah ditempatkan.
Kemudian, forsep disisipkan satu per satu sisinya di setiap sisi kepala bayi dan terkunci pada posisinya. Jika kepala bayi mama menghadap ke atas, dokter akan memutar kepala bayi sehingga ia akan menghadap ke belakang.
Seiring dengan gerakan mendorong selama kontraksi, dokter menggunakan forsep secara lembut untuk mengarahkan bayi melalui jalan lahir.
Risiko Bayi yang Dilahirkan dengan Bantuan Forsep
Jika forsep digunakan secara benar oleh dokter yang berpengalaman, risikonya termasuk rendah pada bayi. Tetapi, jika tidak, maka ada risiko yang dihadapi bayi, misalnya:
- Memar pada kulit kepala bayi (tetapi biasanya hilang dalam beberapa hari setelah lahir)
- Pembengkakan sementara di kepala bayi. Awalnya kepala bayi akan berbentuk kerucut tetapi akan kembali normal beberapa hari setelah lahir
- Ada kasus, tetapi jarang terjadi, bayi mengalami kerusakan saraf sementara pada otot wajah
Forsep termasuk aman digunakan dan tidak ada bukti bahwa persalinan forsep berpengaruh pada perkembangan anak.
Risiko pada Mama yang Melahirkan Menggunakan Forsep
Meskipun aman dilakukan pada bayi, persalinan forsep membawa beberapa risiko bagi ibu, antara lain:
- Luka robek pada vagina, yang mungkin membutuhkan waktu cukup lama untuk sembuh
- Sulit buang air kecil setelah melahirkan
- Nyeri di area perineum (area antara vagina dan anus)
- Cedera pada kandung kemih atau uretra
- Melemahnya otot dan ligamen yang menopang organ panggul yang menyebabkan kendur (atau prolaps organ panggul)
Ada juga kemungkinan persalinan menggunakan forsep tidak berhasil sehingga dokter akhirnya akan melakukan operasi caesar.
Pastikan Mama menanyakan tentang kemungkinan persalinan menggunakan forsep dan mendiskusikan risikonya dengan dokter kandungan sebelum melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat!
Baca Juga:
- 7 Potret dan Kisah Dramatis Para Mama Saat Melahirkan Secara Caesar
- Normalkah Jika Feses Tak Sengaja ke Luar saat Melahirkan?
- Penting! 7 Hal yang Dapat Dilakukan Papa untuk Mendukung Persalinan