Tak Sembarangan, Ketahui Risiko di Balik Induksi Persalinan
Induksi akan mempercepat kontraksi, tapi dokter tak bisa melakukannya begitu saja
12 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jelang persalinan, tubuh mama akan mengirimkan sinyal-sinyalnya sendiri yang menandakan kapan bayi siap dilahirkan.
Namun terkadang pada beberapa kasus, tanda-tanda persalinan tak kunjung muncul. Jika waktu tunggunya terlalu lama atau ketuban mama sudah pecah tapi bayi tak juga lahir, dokter mungkin akan melakukan induksi persalinan.
Induksi dilakukan dengan tujuan merangsang rahim untuk mulai berkontraksi sebelum berkontraksi secara alami. Dalam beberapa kasus, induksi memang dilakukan dengan sengaja.
Misalnya saat calon ibu tinggal sangat jauh dari rumah sakit sehingga berisiko untuk menunggu sampai ia melahirkan sesampainya di sana. Kondisi ini disebut induksi elektif.
Di satu sisi, induksi adalah cara yang baik untuk sang Mama dan anaknya. Tetapi, banyak dokter mempertimbangkannya dan tidak terburu-buru melakukannya karena beberapa risiko yang mungkin terjadi.
Berikut Popmama.com rangkum beberapa risiko induksi persalinan, dilansir dari Very Well Family:
1. Meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan
Memicu kontraksi berarti melibatkan proses alami tubuh dalam memecahkan ketuban, penggunaan obat-obatan, atau keterlibatan keduanya.
Jika hal ini dilakukan maka dapat memperbesar risiko terjadinya gawat janin, misalnya detak jantung yang abnormal. Selain itu, seringkali induksi justru membuat proses persalinan menjadi lebih lama.
Editors' Pick
2. Risiko intervensi selama kelahiran
Saat diinduksi, posisi bayi biasanya cenderung tetap sehingga membuatnya lebih sulit bergerak ke jalan lahir.
Selain itu, kontraksi yang terjadi terasa jauh lebih menyakitkan. Karena itulah kebutuhan akan epidural atau anestesi untuk membuat mati rasa area panggul, menjadi meningkat.
Kedua kondisi ini dapat mengakibatkan sang Mama kesulitan mendorong bayinya keluar dengan efektif. Dokter pun perlu menggunakan forsep atau ekstraksi vakum untuk membantu persalinan.