⁠Rumah Sakit di Jepang Menawarkan Opsi untuk Melahirkan Secara Rahasia

Ketika kehamilan menjadi tatangan berat, Rumah Sakit Jikei hadir dengan harapan

4 Desember 2024

⁠Rumah Sakit Jepang Menawarkan Opsi Melahirkan Secara Rahasia
Freepik/wirestock

Di balik setiap kelahiran tersembunyi, terdapat kisah pribadi yang kompleks dan penuh pergolakan emosional.

Perempuan yang menghadapi kehamilan tak diinginkan seringkali merasa terjebak antara pilihan sulit dan konsekuensi sosial yang berat.

Dalam lingkungan di mana stigma sosial masih kuat, keputusan untuk melahirkan secara rahasia menjadi pilihan terakhir yang penuh pertimbangan mendalam.

Rumah Sakit Jikei di Kumamoto, Jepang, telah mengambil langkah revolusioner dalam memberikan solusi sensitif bagi perempuan yang menghadapi tekanan tersebut.

Melalui sistem inovatifnya rumah sakit ini membuka ruang aman dan tanpa judgement bagi mereka yang membutuhkan bantuan maksimal. Pendekatan komprehensif yang ditawarkan tidak sekadar memberikan layanan medis, tetapi juga dukungan psikologis yang mendalam.

Lalu bagaimana sistem dari melahirkan secara rahasia? Berikut Popmama.com  rangkum yang dilansir dari asahi.com. 

Editors' Pick

Dukungan untuk Perempuan dengan Kehamilan Rahasia

Dukungan Perempuan Kehamilan Rahasia
Freepik/jcomp

Rumah Sakit Jikei, Kumamoto, merupakan rumah sakit mempunyai 12 konselor yang  siap memberikan dukungan kepada perempuan  dengan keinginan melahirkan secara anonim melalui informasi email dan telepon.

Program ini menjadikan Rumah Sakit Jikei sebagai satu-satunya pusat medis di Jepang yang menawarkan persalinan rahasia tersebut, di mana para perempuan hanya perlu mengungkapkan identitas mereka kepada staf khusus. 

Lalu, pihak rumah sakit akan melaporkan kelahiran tersebut ke pemerintah kota Kumamoto tanpa memberikan identitas orangtuanya.

Dengan begitu identitas orang tuanya akan dirahasiakan, tetapi data dari anak akan tetap ada di pemerintah.

Selain itu anak-anak diperbolehkan mengetahui identitas ibu mereka setelah mereka berusia 16 tahun melalui rumah sakit. 

Mereka yang ingin memanfaatkan sistem ini harus menghubungi kantor konsultasi neonatal RS Jikei terlebih dahulu. 

Inovasi Sistem Kelahiran Rahasia

Inovasi Sistem Kelahiran Rahasia
Freepik/Jcomp

Pada tahun 2007, Rumah Sakit Jikei memperkenalkan Konotori no Yurikago atau sebuah sistem penitipan bayi baru lahir yang memungkinkan para ibu meninggalkan bayi mereka secara aman dan anonim. Sejak didirikannya, sistem ini telah menangani berbagai kasus pada ibu yang menghadapi kehamilan tak diinginkan. 

Namun, banyak dari mereka melahirkan tanpa bantuan dokter, sehingga meningkatkan risiko berbahaya bagi ibu dan anak. Merespons kondisi ini, Rumah Sakit Jikei mengembangkan mekanisme kelahiran rahasia tersebut untuk mencegah kelahiran tanpa pendamping medis. 

"Angka kelahiran mati meningkat secara signifikan pada persalinan sendiri dibandingkan dengan persalinan di rumah sakit," kata Takeshi Hasuda, Direktur Rumah Sakit Jikei. 

Ia juga menyoroti bahwa risiko kematian ibu lebih tinggi, sementara bayi baru lahir lebih rentan ditelantarkan.

Dengan adanya layanan ini, para ibu diharapkan dapat melahirkan di fasilitas medis dengan aman sebagai langkah awal untuk mengurangi risiko tersebut.

Urgensi Regulasi Hukum untuk Kelahiran Rahasia

Urgensi Regulasi Hukum Kelahiran Rahasia
Freepik/Jcomp

Takeshi Hasuda, Direktur Rumah Sakit Jikei, mendesak pemerintah Jepang untuk segera menetapkan dasar hukum bagi praktik kelahiran rahasia.

Meskipun pemerintah menyatakan bahwa layanan ini tidak melanggar hukum, tetapi pernyataan tersebut dianggap tidak memadai untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dokter dalam menangani kasus ini.

Selain itu, Hasuda menyoroti pentingnya menjamin hak anak untuk mengetahui asal-usul mereka, sebagaimana diterapkan di negara-negara seperti Korea Selatan, Prancis, dan Jerman.

Di sana, informasi tentang kelahiran anak disimpan secara resmi oleh organisasi publik sesuai aturan hukum.

Makoto Hasuda, kepala kantor konsultasi neonatal Rumah Sakit Jikei, menyampaikan kekhawatirannya tentang meningkatnya jumlah perempuan yang membutuhkan layanan ini. 

"Saya khawatir bagaimana saya bisa menangani semua ini sendiri," ujarnya. 

Makoto percaya bahwa dengan regulasi hukum, perempuan dapat merasa lebih yakin dan bebas dari rasa bersalah. 

"Jika praktik ini diakui secara resmi, saya bisa meyakinkan mereka bahwa keputusan mereka sah dan dilindungi oleh negara," katanya.

Itu dia informasi mengenai rumah sakit di jepang menawarkan opsi melahirkan secara rahasia. Bagaimana menurut kalian? 

Baca juga: 

The Latest