Tanda Janin Tidak Berkembang di Trimester Pertama Kehamilan
Apakah janin tidak berkembang artinya keguguran?
2 Oktober 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil di trimester pertama, akan banyak orang yang meminta ibu hamil untuk beristirahat dan menjaga kehamilannya. Apakah Mama termasuk salah satu yang pernah mendengar atau mendapatkan pernyataan ini?
Ternyata, memang banyak hal bisa terjadi di trimester pertama ini, Ma, salah satunya kondisi di mana janin tidak berkembang sebagaimana mestinya. Saat menyadari atau mendengar diagnosa dari dokter terkait hal ini, Mama mungkin akan khawatir, bukan?
Nah, agar Mama bisa lebih waspada saat hamil muda, berikut Popmama.com berikan informasi terkait tanda janin tidak berkembang di trimester pertama kehamilan. Apakah ini artinya akan keguguran atau baik-baik saja?
Yuk, kita simak bersama!
Editors' Pick
Kondisi Janin Tidak Berkembang, Bisa Dideteksi di Awal Masa Kehamilan
Kondisi janin tidak berkembang ini juga bisa disebut sebagai blighted ovum atau kehamilan kosong. Pada kejadian ini, sel telur yang menempel di dinding rahim sudah berhasil dibuahi, namun embrionya tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Saat mengalami blighted ovum, perempuan akan merasakan tanda-tanda kehamilan seperti pada umumnya, karena produksi hormon kehamilan. Ia bahkan akan mendapatkan hasil test pack positif jika melakukan tes kehamilan.
Seiring berjalannya waktu, ia akan menyadari bahwa hormonnya berkurang dan menyebabkan gejala kehamilannya pun hilang. Nah, ini biasanya terjadi karena adanya masalah pada perkembangan embrio, seperti kerusakan kromosom.
Namun, ini tidak ada hubungannya dengan apa yang dilakukan oleh ibu hamil dan pasangannya, jadi tidak ada yang perlu merasa bersalah karena kejadian ini. Apalagi sampai saat ini, penyebab pasti dari kehamilan kosong pun belum diketahui secara medis.
Tanda-Tanda Janin Tidak Berkembang
Selain kehamilan kosong, ada beberapa tanda janin tidak berkembang yang bisa diketahui secara langsung dari ibu hamil ataupun melalui pemeriksaan dokter, seperti:
Detak jantung janin tiba-tiba berhenti. Ini biasanya terjadi setelah embrio berhasil menjadi janin, sehingga sudah memiliki detak jantung.
Penurunan level hCG atau hormon kehamilan yang mendadak. Hormon ini seharusnya terus meningkat hingga usia kehamilan 10 minggu.
IUGR (Intra Uterine Growth Restriction). IUGR adalah kondisi dimana janin berukuran kecil, tidak sesuai dengan perkembangan janin yang normal pada umumnya.
Ditemukan kelainan saat menjalani USG. Saat melakukan USG, dokter bisa menemukan kelainan pada janin, seperti janin tidak bergerak, dan ini perlu diwaspadai.
Gerakan janin menghilang. Ini bisa ibu hamil rasakan. Karenanya, ibu hamil perlu melakukan cek pada gerakan janin secara berkala.
Kram yang tak tertahankan. Ini bisa disebabkan janin terdorong menjauh dari rahim atau adanya masalah plasenta.
Jika ada kendala yang dirasa tak biasa, ibu hamil sebaiknya tidak menahannya dan harus segera memeriksakan diri ke dokter. Apabila ditemukan adanya kejanggalan, dokter bisa segera menangani masalah kehamilan tersebut.