7 Penyebab Pusing di Awal Kehamilan yang Mengganggu Aktivitas
Meski normal, kondisi ini dapat menyebabkan rasa tak nyaman pada sebagian ibu hamil
12 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gejala pusing kerap terjadi pada perempuan selama awal kehamilannya. Pusing terkait kehamilan ini biasanya tak muncul sebelum minggu ke-4 atau tidak mungkin terjadi dalam seminggu setelah pembuahan.
Sehingga seseorang belum bisa mengasumsikan dirinya tahu kapan hamil dalam kurun waktu tersebut.
Pasalnya kehamilan benar-benar dimulai dengan implantasi, yakni sel telur yang telah dibuahi tertanam di dalam rahim berlangsung 8-10 hari setelah ovulasi.
Hanya setelah implantasi, tubuh mulai memproduksi human chorionic gonadotropin (hCG). Ini adalah hormon yang berperan dalam banyak gejala awal kehamilan. Perlu dilakukan tes kehamilan untuk memeriksa kadar hormon ini.
Oleh sebab itu, Mama baru bisa mengetahui kapan hamil biasanya di minggu ke-4 atau lebih.
Nah, masih berkaitan dengan gejala pusing tanda kehamilan, di sini Popmama.com telah merangkum 7 penyebab pusing di awal kehamilan yang mengganggu aktivitas serta bagaimana cara mengatasi pusing selama hamil. Yuk, kita simak penjelasan berikut ini, Ma.
1. Tekanan darah berkurang
Tekanan darah rendah dapat terjadi selama kehamilan dan menyebabkan pusing atau sakit kepala ringan. Adanya hormon kehamilan membuat dinding pembuluh darah rileks dan melebar.
Akibatnya, tekanan darah menurun sehingga bisa membuat seseorang merasa pusing. Tekanan darah bisa mencapai titik terendah pada trimester kedua.
Melansir dari Healthline, ibu hamil bisa dikatakan mengidap hipotensi tau tekanan darah rendah jika memiliki tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Meski pusing yang disebabkan tekanan darah rendah tidak berbahaya bagi ibu hamil, namun Mama perlu waspadai sebab hipotensi bisa menjadi masalah kesehatan yang serius.
Mama harus memeriksa tekanan darah karena jika tekanan darah sangat rendah berisiko menyebabkan jatuh, syok, atau kerusakan organ.
2. Kurang energi dan dehidrasi
Selama kehamilan, perempuan membutuhkan lebih banyak asupan energi. Salah satu penyebab pusing yang Mama derita saat hamil bisa jadi pertanda bahwa tubuh memerlukan kalori yang cukup.
Biasanya asupan energi tidak tercukupi karena ibu hamil sulit makan atau minum akibat gejala mual dan muntah di awal kehamilan. Selain itu, kadar gula darah yang menurun juga dapat mengakibatkan Mama pusing.
Lalu, selain kekurangan energi, ibu hamil bisa mengalami dehidrasi di awal kehamillan sehingga memicu gejala pusing. Pasalnya, saat hamil tubuh seseorang membutuhkan banyak air untuk membentuk plasenta dan kantung ketuban.
Untuk itu, selalu siapkan camilan yang menyehatkan dan memenuhi cairan tubuh dengan minum air minimal 10 gelas perhari.
Jika tak sanggup menghabiskan 1 porsi makanan seperti biasanya, coba siasati dengan makan dalam porsi kecil namun sering agar mengurangi pusing selama trimester pertama, ya Ma.
3. Morning sickness yang parah
Bagi sebagian ibu hamil, morning sickness atau mual dan muntah di pagi hari dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala. Apalagi jika ibu hamil mengalami keluhan morning sickness yang parah. Mereka bisa mengalami gejala muntah begitu sering sehingga berisiko kekurangan gizi atau dehidrasi.
Kondisi tersebut dinamakan hiperemesis gravidarum yang biasanya sering dialami pada awal kehamilan. Tak hanya pusing, morning sickness yang parah juga mengakibatkan penurunan berat badan pada ibu hamil.
Editors' Pick
4. Perubahan hormon dalam pembuluh darah
Selama kehamilan, tubuh menciptakan lebih banyak pembuluh darah untuk memberi nutrisi pada janin. Untuk mengoptimalkan kerja sistem organ selama hamil, tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi dan nutrisi lainnya.
Penurunan kadar zat besi dan tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat menghambat oksigen untuk mencapai otak sehingga tidak berjalan seefektif biasanya. Hal ini bisa mengakibatkan pusing.
Selain itu, saat rahim mengembang, bisa memberi tekanan pada pembuluh darah. Ini juga dapat mempengaruhi suplai darah dan menyebabkan pusing di awal kehamilan.
5. Anemia defisiensi besi
Selama kehamilan, tubuh membutuhkan nutrisi tambahan untuk memungkinkan janin berkembang. Ibu hamil bisa menderita anemia defisiensi besi jika mereka tidak mengonsumsi zat besi tambahan selama hamil khususnya di trimester pertama.
Kondisi ini dapat menyebabkan pingsan, pusing, kelelahan, dana beberapa gejala lainnya.
Berbagai faktor dapat menyebabkan anemia sehingga perlu melakukan tes untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Perempuan yang melakukan diet vegetarian atau vegan mungkin sangat rentan terhadap anemia defisiensi besi selama kehamilan.
Disarankan saat hamil Mama perlu mengkonsultasikan rencanan diet dengan dokter, karena diet tertentu dapat mempengaruhi kebutuhan seseorang akan asupan nutrisi di tubuh.
6. Berdiri terlalu cepat
Pernakah Mama mengalami pusing setelah berdiri secara tiba-tiba dari posisi tidur? Beberapa orang mungkin pernah mengalaminya karena tekanan darah rendah yang dideritanya, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu hamil, lho Ma.
Selama masa kehamilan, ibu hamil sering mendapati bahwa gejala pusingnya lebih buruk ketika mereka berdiri terlalu cepat terutama setelah bangun tidur.
Mengutip Medical News Today, hal ini terjadi karena relaksasi progesteron tingkat tinggi otot polos pada dinding pembuluh darah selama kehamilan.
Selain itu aliran darah yang menuju jantung menjadi lebih sedikit, sehingga tekanan darah turun dengan cepat. Oleh karena itu, selama hamil Mama disarankan untuk berdiri perlahan dari posisi duduk atau berbaring.
7. Cemas berlebihan
Tak dapat dipungkiri, perempuan yang sedang melewati masa kehamilan trimester pertama mungkin lebih mencemaskan banyak hal. Selain karena harus menyesuaikan perubahan di tubuh, timbulnya perasaan cemas karena ada pemikiran bahwa seseorang akan menjadi seorang ibu.
Menurut studi International Journal of Psychophysiology, saat cemas, seseorang mungkin mengalami hiperventilasi atau napas yang berlebihan berlebihan. Ini membuat ibu hamil menghirup karbondioksida daripada menghirup oksigen yang menyebabkan ibu hamil merasa pusing.
Cara Mengatasi Pusing di Awal Kehamilan
Melansir dari Medical News Today, ibu hamil yang memiliki gejala pusing selama kehamilan harus berhati-hati untuk mengurangi risiko jatuh dan cedera. Beberapa cara mengatasi pusing yakni :
- berbaring miring ke kiri saat istirahat atau tidur,
- memakai pakaian longgar,
- pastikan untuk tidak mengemudi selama periode pusing atau tidak melakukan aktivitas yang cukup melelahkan setelah pusing,
- gejala pusing dapat berkurang jika berbaring dengan kaki terangkat, atau duduk dan meletakkan kepala di antara kedua kaki. Ini mendorong aliran darah ke otak.
Kapan harus ke dokter?
Selama kehamilan, diskusikan semua gejala dengan dokter kandungan di setiap kunjungan rutin pemeriksaan prenatal. Melakukan hal ini bisa membantu mengidentifikasi masalah lebih awal dan dokter akan merekomendasika cara aman untuk mengurangi ketidaknyamanan dari pusing.
Segara pergi ke dokter jika Mama mengalami salah satu hal berikut ini misalnya:
- pusing parah yang tidak kunjung hilang
- pingsan atau kehilangan kesadaran
- jantung berdebar disertai pusing
- pendarahan hebat disertai pusing
- muntah yang membuat sulit untuk mengonsumsi makanan dan minuman dengan cukup
Pusing adalah gejala kehamilan yang umum, dan seperti gejala awal lainnya, pusing sering hilang tanpa perawatan medis.
Pusing dapat kembali di tahap kehamilan terakhir karena rahim yang tumbuh memberi tekanan pada berbagai pembuluh darah.
Mama tidak boleh mengabaikan pusing atau gejala lain selama kehamilan, karena ini bisa menjadi peringatan kalau ada masalah pada tubuh.
Demikian penjelasan mengenai 7 penyebab pusing di awal kehamilan yang mengganggu aktivitas serta bagaimana cara mengatasi pusing selama hamil. Semogan membantu.
Baca juga :
- Wajarkah Mengeluarkan Darah seperti Menstruasi saat Hamil?
- Normalkah Ibu Hamil Mengalami Morning Sickness di Malam Hari?
- Ini Penyebab Suka Makan Es Batu saat Hamil