Terkena Cacar Air saat Hamil, Bisakah Membahayakan Janin?
Hati-hati dengan risiko komplikasi yang timbul dari cacar air selama kehamilan, Ma
7 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Biasanya cacar air sering diderita oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa termasuk ibu hamil juga bisa mengalaminya.
Cacar air biasanya tidak berbahaya pada anak-anak. Tetapi, beberapa orang berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi cacar air, termasuk ibu hamil dan bayi baru lahir.
Peluang kemungkinan terkena cacar air saat hamil terbilang rendah. Hal ini dikarenakan kebanyakan tubuh ibu hamil telah mengenal virus cacar air karena mereka pernah mengalami infeksi sebelumnya atau telah melakukan vaksinasi.
Meski begitu, calon Mama tetap perlu waspada agar cacar air tidak kembali menyerang saat hamil. Sebab, jika terkena cacar air saat hamil, hal ini juga bisa berdampak pada si Janin.
Untuk mengetahui bagaimana cacar air dapat menyerang ibu hamil serta apa benar terkena cacar air saat hamil, bisa membahayakan janin, berikut Popmama.com merangkum informasinya untuk Mama. Yuk, simak!
Pengertian Penyakit Cacar Air yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil
Mengutip dari Very Well Family, cacar air atau varisela yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV) pernah menjadi infeksi umum pada masa kanak-kanak. Penyakit ini menyebabkan ruam gatal, lepuh, demam, dan membuat orang berisiko terkena herpes zoster atau biasa disebut dengan cacar api di kemudian hari.
Sebagian besar anak-anak saat ini telah menerima vaksinasi cacar air, tetapi virus ini masih beredar di masyarakat karena sangat menular dan beberapa keluarga tidak dapat memvaksinasi anak-anak mereka karena suatu kondisi tertentu.
Penyakit ini bisa menjadi sangat tidak nyaman bagi anak-anak dan orang dewasa, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk beberapa kelompok, termasuk ibu hamil, bayi, dan orang dengan gangguan imun, cacar air dapat menyebabkan komplikasi berbahaya.
Cacar air dapat berisiko pada kehamilan jika ibu hamil tidak pernah melakukan vaksinasi dan belum pernah menderita penyakit tersebut.
Kemungkinan besar penyakit ini tidak menyebabkan keguguran, namun bisa menyebabkan cacat lahir dan lahir mati, tergantung pada kapan ibu hamil tersebut terpapar dan faktor lainnya.
Di awal kehamilan penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter untuk memastikan Mama kebal terhadap penyakit cacar air.
Editors' Pick
Gejala dan Penyebaran Cacar Air
Cacar air menyebabkan ruam gatal yang berubah menjadi lecet dan kemudian keropeng. Ruam biasanya dimulai di dada, punggung, dan wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Ruam muncul sekitar 10 hingga 21 hari setelah seseorang terinfeksi dan dapat berlangsung 5 hingga 10 hari.
Gejala lain bisa termasuk demam, sakit kepala, lelah dan nafsu makan menghilang. Gejala-gejala ini mungkin muncul 1 hingga 2 hari sebelum ruam.
Jika sistem imun mama tidak kebal terhadap cacar air, Mama bisa mendapatkannya dengan mudah yakni karena kontak dengan seseorang yang memiliki infeksi.
Seseorang yang memilki cacar air dapat menyebarkan infeksi mulai sekitar 2 hari sebelum ruam muncul dan sampai semua lepuh ditutupi oleh koreng. Penyakit dapat menyebar melalui:
- Droplet di udara ketika seseorang yang menderita cacar air batuk atau bersin
- Air liur (ludah) atau lendir seseorang yang menderita cacar air
- Menyentuh ruam cacar air
- Melalui kontak dekat dengan seseorang yang menderita herpes zoster. Herpes zoster adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
- Jika Mama pernah menderita cacar air sebelumnya, virus tetap berada di tubuh dan dapat kembali lagi sebagai herpes zoster.
Melansir March of Dimes, herpes zoster menyebabkan ruam yang menyakitkan di satu sisi wajah atau tubuh. Orang dengan herpes zoster dapat menyebarkan cacar air ke orang lain, tetapi mereka tidak dapat menyebarkan herpes zoster ke orang lain.