Cara Mengetahui Kehamilan dengan Memegang Perut
Perut ibu hamil akan terasa keras saat ditekan
16 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengetahui kehamilan sejak dini sangat penting bagi seorang perempuan, terutama agar bisa segera mendapatkan perawatan yang tepat bagi janin di dalam kandungan. Salah satu metode tradisional yang sering digunakan untuk mendeteksi kehamilan adalah dengan memeriksa kondisi perut.
Kadang kala masih banyak perempuan kebingungan tentang tanda kehamilan, karena setiap perempuan mungkin merasakannya dengan cara yang berbeda, tetapi memahami ciri-ciri kehamilan dengan memegang perut dapat membantu dalam mengenali kehamilan lebih awal lho, Ma.
Lantas, bagaimana cara mengetahui kehamilan dengan memegang perut? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini, ya, Ma!
1. Perut terasa kembung saat ditekan
Pada tahap awal kehamilan, Mama mungkin merasa kesulitan membedakan antara perut kembung akibat kehamilan dan tanda-tanda pra menstruasi. Perut kembung sering kali dialami oleh banyak perempuan setelah terjadi kehamilan, hal ini membuat perut terasa tidak nyaman dan kencang saat ditekan.
Peningkatan kadar hormon progesteron adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan kembung selama kehamilan. Hormon progesteron berfungsi merilekskan otot-otot di seluruh tubuh, termasuk otot-otot pencernaan, sehingga memperlambat proses pencernaan dan menyebabkan perut kembung pada ibu hamil.
2. Perut akan nyeri dan kram saat ditekan
Menekan perut untuk mendeteksi kehamilan bisa memicu munculnya kram setelahnya. Kram ini bisa berlangsung dalam jangka waktu yang berbeda-beda, terkadang bisa terjadi selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan selama masa kehamilan.
Kram yang disertai dengan bercak darah juga menjadi salah satu indikasi kehamilan. Sekitar 10 hingga 14 hari setelah pembuahan, blastokista akan menanamkan dirinya di endometrium atau lapisan rahim. Proses ini dapat menyebabkan pendarahan implantasi dan kram di perut.
3. Perut terasa keras saat ditekan
Pada awal kehamilan, perut bagian bawah Mama akan terasa keras saat ditekan, berbeda dengan perut berisi lemak yang jika ditekan cenderung lebih kenyal. Mama juga dapat membandingkan ukurannya dengan tabel lingkar perut yang sesuai untuk setiap trimesternya.
Rasa keras ini terjadi karena pembesaran rahim dan penambahan cairan di area tersebut. Perut yang terasa keras saat ditekan dapat menjadi tanda bahwa Mama sedang mengandung pada trimester awal.
4. Merasa mulas saat perut ditekan
Selama trimester pertama kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon, terutama hormon progesteron.
Hormon progesteron memperlambat proses pencernaan, yang bisa menyebabkan penumpukan gas dalam saluran pencernaan. Ketika perut ditekan, tekanan tambahan pada saluran pencernaan yang terisi gas dapat menyebabkan sensasi mulas atau tidak nyaman.
Editors' Pick
5. Merasa mual saat ditekan
Selama trimester pertama kehamilan, tubuh mama mengalami peningkatan hormon, terutama hormon hCG atau human chorionic gonadotropin dan estrogen. Hormon ini dapat mempengaruhi sensitivitas saluran pencernaan, yang memicu mual saat perut ditekan.
Selain faktor internal, ibu hamil trimester pertama juga mungkin lebih sensitif terhadap stimulus eksternal, seperti tekanan pada perut. Respons ini bisa menjadi reaksi tubuh terhadap perubahan hormonal dan fisik yang sedang terjadi.
6. Perut terasa membesar saat ditekan
Seiring janin berkembang, rahim juga akan membesar untuk memberikan ruang yang cukup bagi pertumbuhan janin. Ketika perut disentuh, perubahan ukuran dan posisi rahim yang lebih besar dapat menyebabkan perut terasa membesar.
Selain itu, selama kehamilan juga terjadi peningkatan penimbunan lemak dan perubahan pada otot-otot perut sebagai persiapan untuk mendukung pertumbuhan janin dan persalinan. Perubahan ini juga dapat menyebabkan perut terasa lebih besar dan padat saat disentuh.
7. Keinginan buang air kecil meningkat saat perut ditekan
Pertumbuhan rahim pada trimester pertama dapat menyebabkan penekanan pada kandung kemih, mengurangi kapasitasnya untuk menyimpan urine. Ketika perut ditekan, tekanan tambahan pada kandung kemih dapat memicu sensasi ingin buang air kecil yang lebih kuat.
Selama kehamilan juga, volume darah dalam tubuh meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta. Peningkatan volume darah ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada ginjal, yang menghasilkan lebih banyak urine. Akibatnya, kandung kemih akan lebih cepat terisi dan memicu keinginan untuk buang air kecil lebih sering.
8. Pusar lebih menonjol saat dipegang
Pada trimester pertama, peningkatan tekanan intra-abdominal karena pertumbuhan rahim dan janin dapat menyebabkan pusar terlihat lebih menonjol. Tekanan ini dapat menyebabkan perut bagian dalam mendorong pusar ke luar, memberikan penampilan yang lebih menonjol.
9. Merasakan adanya benjolan
Salah satu penyebab utama adanya benjolan di bagian bawah perut adalah pembesaran rahim selama kehamilan. Rahim yang semakin membesar dan berkembang untuk menampung pertumbuhan janin dapat memberikan benjolan saat diraba.
10. Merasakan denyut saat menyentuh perut
Selama masa kehamilan, tubuh mama mengalami peningkatan volume darah pada area perut untuk mendukung pertumbuhan janin dan plasenta. Peningkatan aliran darah ini dapat membuat denyut nadi menjadi lebih terasa saat perut diraba.
Bahkan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, peningkatan volume darah dan perubahan posisi pembuluh darah membuat denyut nadi lebih mudah dirasakan saat perut disentuh dibandingkan pada trimester pertama.
Itulah beberapa cara mengetahui kehamilan dengan memegang perut. Meskipun beberapa tanda kehamilan bisa dirasakan dengan memegang perut, penting untuk tidak mengandalkan metode ini sepenuhnya.
Selalu konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan hasil yang akurat dan memastikan kesehatan Mama dan janin.
Baca juga:
- Tanda-Tanda Kehamilan 1 Minggu yang Mudah Dikenali Ibu Hamil
- Perbedaan Tanda Kehamilan dengan Tanda akan Menstruasi
- Berapa Lama Tanda Kehamilan Muncul setelah Berhubungan Seks?