Keguguran adalah pengalaman yang sangat menyenangkan dan penuh tantangan bagi banyak perempuan dan pasangan. Ketika harapan dan impian akan kehadiran seorang anak tiba-tiba menghilang, rasa sakit yang ditinggalkan sangat mendalam.
Meski demikian, magnetik masih sering menjadi topik yang jarang dibicarakan secara terbuka. Ketidaktahuan dan kebingungan mengenai bagaimana harus merespons situasi ini sering kali membuat banyak orang merasa canggung atau tidak yakin dalam memberikan dukungan kepada perempuan yang mengalami kehilangan kehamilan.
Membuka percakapan tentang keguguran juga dapat membantu mengurangi stigma dan memberikan ruang bagi perempuan dan pasangan untuk berbagi pengalaman mereka tanpa rasa takut atau malu.
Berbicara dengan seseorang yang baru saja mengalami keguguran membutuhkan kepekaan dan empati. Berikut ini Popmama.com telah merangkum kata-kata yang tidak boleh diucapkan pada ibu hamil yang keguguran .
1. “Itu yang terbaik, mungkin ada yang tidak beres dengan bayinya.”
Freepik
Memang, banyak bayi yang lahir dengan berbagai kesulitan, masalah kesehatan, dan keterlambatan perkembangan. Meskipun berat bagi orangtua, mereka tetap memiliki cinta yang besar untuk anaknya.
Jadi, mengatakan bahwa bayi meninggal karena cacat atau kekurangan, justru tidak akan membuat orangtua yang sedang khawatir menjadi terhibur. Sebaliknya, hal ini bisa terasa sangat menyakitkan karena fokus pada kekurangan bayi mereka, bukan pada kehilangan dan kesedihan yang dialami.
2. "Kamu masih muda, kamu selalu bisa punya bayi lagi."
Freepik/8photo
Bagi orangtua yang baru saja kehilangan bayinya, tidak ada yang bisa menggantikan bayi mereka. Setiap bayi adalah unik dan istimewa, dan kehilangan bayi merupakan pengalaman yang sangat menyakitkan.
Mengatakan kalimat ini seolah-olah ingin mempercepat waktu dan mendorong orangtua untuk segera memikirkan kehamilan di masa depan. Hal ini justru dapat membuat mereka merasa tertekan dan tidak dihargai rasa dukanya saat ini.
3. “Segala sesuatu terjadi karena suatu alasan.”
Freepik
Komentar tersebut bisa membuat perempuan merasa semakin terpuruk dalam duka. Seakan-akan ada alasan di balik kehilangan yang dialaminya, padahal orangtua tidak bisa dan mungkin tidak ingin mencari alasan tersebut.
Mengatakan hal ini juga terkesan meremehkan kehilangan yang alami. Kehilangan bayi adalah hal yang sangat berat dan menyakitkan, dan tidak perlu dicari alasan pembenarannya.
4. "Bayi kamu sekarang di tempat yang lebih baik" atau "kamu sekarang memiliki malaikat di surga."
Freepik
Tidak semua orang memiliki kepercayaan tentang kehidupan setelah kematian. Bagi orangtua yang tidak memercayai kepercayaan tersebut, kalimat ini mungkin tidak memberikan rasa nyaman.
Sebaliknya, mereka mungkin lebih ingin bayinya ada bersama mereka daripada berada di tempat lain.
Editors' Pick
5. "Kehamilan kamu belum lama, itu belum jadi bayi sungguhan" atau "Setidaknya itu terjadi di awal dan kamu belum terlalu lama memilikinya."
Freepik
Kalimat ini tidak baik diucapkan karena seolah-olah menunjukkan bahwa bayi yang hilang pada awak kehamilan tidak layak untuk ditangisi.
6. "Bersyukurlah dengan anak yang sudah kamu miliki."
Freepik
Kalimat ini mungkin terkesan baik, tapi sebenarnya tidak tepat diucapkan kepada perempuan dan pasangannya yang baru saja keguguran. Orangtua yang berduka tentu sudah bersyukur dengan anak yang mereka miliki. Tetapi saat ini, mereka sedang khawatir atas kehilangan bayi mereka.
7. "Kalau itu terjadi padaku, aku tidak tahu bagaimana bisa bertahan."
Freepik
Kalimat ini memindahkan fokus dari orangtua yang menjadi kekhawatiran orang yang mengucapkan kalimat tersebut. Orangtua yang baru saja kehilangan bayi mereka membutuhkan dukungan emosional, bukan disibukkan dengan perasaan orang lain.
8. "Nanti kamu jadi cemburu atau nggak nyamankalau ketemu aku yang lagi hamil?" atau "Kamu nggak nyaman deket-deket aku yang punya bayi?"
Freepik
Kehilangan kehamilan bisa menimbulkan perasaan sedih, marah, tidak nyaman, dan kerinduan yang mendalam terhadap bayinya. Namun perlu diingat bahwa perempuan rindu pada bayi mereka sendiri, bukan bayi orang lain.
Kehilangan bayi bisa membuat perempuan khawatir secara emosional. Mereka mungkin belum siap untuk berada di sekitar ibu hamil atau bayi lain. Daripada menanyakan perasaan sendiri, lebih baik tunjukkan empati dan kasih sayang. Ini akan lebih membantu daripada bersantai dengan kekhawatiran pribadi.
9. "Kok kamu nggak bilang hamil?" atau "Ya ampun, nggak tahu! Aku pengen tahu kamu hamil, tapi denger sekarang jadi sedih."
Freepik
Meskipun mungkin tidak disengaja, tapi bisa menyinggung perasaan perempuan dan pasangan yang baru saja mengalami kehilangan.
Banyak orang memilih untuk merahasiakan kehamilan mereka sampai melewati trimester pertama. Ini bisa karena berbagai alasan, seperti belum siap secara mental atau ada kekhawatiran medis yang belum teratasi. Jangan salahkan mereka. Setiap orang punya waktu dan cara tersendiri untuk berbagi kabar kehamilan.
10. "Aku mengerti perasaanmu."
Freepik
Setiap orang mengalami kehilangan dengan cara yang berbeda. Meskipun kamu pernah mengalami kehilangan atau kegagalan, pengalaman tersebut belum tentu sama dengan yang alami.
Alih-alih mengatakan kelimat tersebut, lebih baik fokuskan perhatian pada suami dan istri yang khawatir.
11. "Seiring berjalannya waktu, semuanya akan membaik."
Freepik/Drazen Zigic
Kalimat ini hanya akan menawarkan harapan palsu. Kesedihan yang dirasakan perempuan dan pasangannya yang kekhawatirannya mungkin tidak hilang sepenuhnya seiring berjalannya waktu. Memang, seiring berjalannya waktu, intensitas emosi yang dirasakan mungkin berkurang. Namun membutuhkan proses penyembuhan dengan waktu yang lama.
Lebih baik mengungkapkan empati kamu dengan cara lain, misalnya mengatakan "aku ikut sedih cita atas kehilanganmu" atau "aku ada untukmu jika kamu ingin bicara"
Jadi, penting untuk memperhatikan kata-kata yang tidak boleh diucapkan pada ibu hamil yang keguguran . Pahami merasakannya dan memberikan dukungan dengan kehadiran yang penuh empati. Kehadiran dan dukungan yang tulus dari Mama akan lebih membantu mereka merasa dihargai dan didengar.