Human Chorionic Gonadotropin atau hCG diproduksi sel-sel yang terbentuk dalam plasenta. Hormon ini berfungsi memelihara sel telur yang sudah dibuahi sperma dan menempel di dinding rahim. Untuk mendeteksi kehamilan, tes hCG biasa dilakukan.
Namun, apakah kadar hormon hCG merupakan satu-satunya tanda kehamilan?Berikut Popmama.com akan menjawabnya untuk Mama.
1. Waktu tepat mendeteksi hormon hCG
Freepik/yanalya
Hormon hCG biasanya dapat terdeteksi dalam urine atau darah pada 10-14 hari usai pembuahan. Pada saat bersamaan, Mama mungkin juga merasakan kram perut disertai keluarnya bercak darah berwarna agak merah muda.
Itulah mengapa jika Mama sudah terlambat haid 1-2 minggu dari tanggal seharusnya, Mama bisa memakai alat tes kehamilan untuk mengetahui apakah hamil atau tidak. Tes kehamilan dilakukan dengan cara memeriksa jumlah kandungan hormon hCG pada urine atau darah mama.
Secara umum, untuk mengecek kehamilan ada dua jenis pemeriksaan.
Pemeriksaan kuantitatif, dilakukan dengan mengukur jumlah hormon hCG dalam darah. Pengujian sampel darah di laboratorium bisa membuktikan hal ini.
Pemeriksaan kualitatif, tujuannya mendeteksi peningkatan hormon hCG dalam urine atau darah. Bisa menggunakan alat tes kehamilan atau sampel darah jika Mama memeriksakan diri di rumah sakit.
Sebagai catatan, sampel darah bisa diambil kapan saja guna mengecek kadar hCG. Sedangkan jika Mama memakai sampel urine, lebih baik mengambil urine pertama pada pagi hari. Pada waktu tersebut, kadar hormon hCG tergolong paling tinggi. Meski demikian, ada pula alat tes kehamilan yang bisa dipakai dengan sampel urine kapan saja.
2. Mengapa harus tes hCG?
Freepik
Apakah peningkatan hormon hCG satu-satunya tanda kehamilan? Jelas tidak, Ma. Mama bisa mengecek tanda-tanda fisik hamil muda lain yang muncul. Namun, pemeriksaan hormon kehamilan ini biasanya berfungsi untuk:
Mengonfirmasi kehamilan
Memperkirakan usia janin dalam kandungan
Mendiagnosis kehamilan abnormal, misalnya kehamilan ektopik
Memastikan kehamilan kembar atau tidak
Mendeteksi kelainan yang bisa terjadi pada janin, contoh down syndrome.
Pemeriksaan hormon hCG dengan darah juga diperlukan bagi pasien yang akan menjalani pengobatan dengan risiko bahaya tinggi pada janin, misalnya operasi atau radioterapi.
Editors' Pick
3. Prosedur tes hCG
Freepik
Jika Mama memilih memakai tes hCG dengan sampel urine, maka bisa melakukannya secara mandiri. Alat tes kehamilan atau sering disebut test pack yang dijual bebas bisa Mama pakai setelah terlambat menstruasi 1-2 minggu. Beberapa langkah yang perlu Mama perhatikan antara lain:
Baca petunjuk pemakaian alat dengan seksama. Beda jenis, beda merek, sangat mungkin cara pemakaiannya pun berbeda.
Meski ada alat tes yang bisa memakai sampel urine kapan saja, tetapi tetap lebih baik lakukan tes ketika pertama kali buang air kecil usai bangun pagi. Pada pagi hari, urine lebih pekat dan mengandung kadar hCG tertinggi dibandingkan urine pada waktu lainnya.
Mama bisa meletakkan alat indikator pada urine yang mengalir selama sekitar lima detik. Beberapa alat tes lain meminta Mama meletakkan urine dalam sebuah wadah dan celupkan alat indikator dalam wadah.
Usai melakukan uji kehamilan, letakkan alat indikator pada permukaan datar dan tunggu sekitar lima menit sampai hasil ke luar.
4. Hasil tes hCG
Pixabay/Jaytaix
Tes hCG yang Mama lakukan secara mandiri tergolong pemeriksaan kualitatif. Maka, ada dua kemungkinan hasil, yakni positif atau negatif. Namun, ada pula kemungkinan ketiga, yaitu hasil tes tampak samar alias garis kedua kelihatan tipis.
Apa yang bisa Mama dapatkan dari hasil tes hCG tersebut?
Hasil positif, kemungkinan kadar hormon hCG meningkat dalam urine. Ada kemungkinan Mama hamil.
Hasil negatif, kadar hormon hCG rendah atau tidak terdeteksi dalam urine. Bukan berarti Mama tidak hamil karena kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Misalnya, alat tes kehamilan kedaluwarsa, tidak dipakai sesuai instruksi, tes kehamilan dilakukan terlalu dini, urine tercampur cairan lain, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Sementara, pada hasil tes yang tampak samar dan membuat Mama nggak yakin apakah itu positif atau negatif, tetap ada kemungkinan Mama hamil. Coba lakukan tes lagi setelah 1-2 minggu sebagai konfirmasi atau langsung pergi ke dokter untuk tes hCG dengan memakai sampel darah.
5. Tes hCG dengan sampel darah
Pixabay/kropekk_pl
Tes hCG dengan memeriksa sampel darah bisa menampilkan hasil kuantitatif sebagai konfirmasi kehamilan. Namun, ada data yang lebih menarik daripada sekadar memastikan Mama positif hamil atau tidak.
Kadar hCG dalam darah rendah dari batas normal, bisa berarti adanya kehamilan ektopik, dugaan mengalami keguguran, atau salah perhitungan waktu kehamilan.
Kadar hCG dalam darah lebih tinggi, bisa menunjukkan kemungkinan hamil anggur atau hamil kembar.
Selain menguji hCG untuk mengetahui kehamilan, tes hCG juga kerap dilakukan sebagai upaya mendeteksi penyakit tertentu. Kadar hCG tinggi dalam darah dapat menjadi dugaan kemungkinan penyakit tumor atau kanker.
6. Tanda-tanda lain hamil muda
Freepik/Katemangostar
Hormon hCG bisa mengonfirmasi kehamilan, tetapi bukan berarti jadi satu-satunya penentu. Mama dapat mengenali lagi tanda-tanda fisik lain yang dirasakan saat hamil muda, misalnya:
Sering buang air kecil,
mual muntah,
kram perut dan keluar bercak merah agak pink,
pusing,
sembelit,
suhu tubuh tinggi.
Pemeriksaan hormon hCG perlu dilakukan untuk memeriksa kehamilan. Namun, Mama juga perlu memantau tanda-tanda fisik yang kerap Mama rasakan. Lebih baik, segera berkonsultasi ke dokter guna memperoleh jawaban pasti soal kehamilan mama ya.