Apakah Aman Menggendong si Kecil Sewaktu Hamil?
Menggendong si Kecil sewaktu hamil aman atau tidak ya? Temukan jawabannya di sini, yuk
22 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil anak pertama, Mama tentu nggak terpikir untuk menggendong anak. Fokus Mama tercurahkan sepenuhnya pada kehamilan, sehingga nyaris semua do’s & dont’s ibu hamil terpenuhi. Namun, begitu hamil anak kedua atau ketiga, rasanya mustahil mematuhi semua anjuran tersebut.
Apalagi, jika anak belum genap berusia dua tahun. Pasti masih ingin menempel terus dengan Mama, termasuk minta digendong.
Kewalahan? Pasti.
Sebenarnya, menggendong anak sewaktu hamil tergolong aman, selama kondisi kehamilan prima dan tidak ada alasan medis yang melarang Mama mengangkat beban terlalu berat.
Kabar baiknya bagi para ibu yang biasa menggendong anak, tubuh Mama akan cukup mampu menoleransi pertambahan bobot anak. Cukup sedikit adaptasi dengan cara menggendong ketika perut semakin membuncit.
Sekarang, Mama hanya perlu tahu tips dan trik menggendong aman saat hamil. Berikut Popmama.com merangkumnya khusus untuk Mama.
1. Kenali sinyal tubuh Mama
Tubuh ibu hamil berubah perlahan seiring peningkatan hormon. Perubahan bentuk tubuh ini rupanya berpengaruh pula pada pemilihan jenis gendongan yang akan Mama pakai.
Pada trimester pertama, keluhan seperti mual atau rasa nyeri pada perut bagian bawah perlu Mama perhatikan. Periode ini juga jadi waktu yang tepat bagi Mama untuk belajar jenis gendongan baru sebelum perut mulai membuncit.
Lebih penting lagi, Mama harus mampu menilai sendiri sinyal-sinyal yang dikirimkan tubuh. Jika merasa pusing, sesak napas, atau lelah, beristirahatlah dan berhenti menggendong. Ajari pula anak untuk memahami kondisi Mama secara perlahan, sambil mengalihkan perhatiannya ke hal lain.
Editors' Pick
2. Cari jenis gendongan paling nyaman sesuai kondisi Mama
Pada trimester pertama, Mama bebas memakai semua jenis gendongan yang ada. Mulai dari jarik atau selendang batik tradisional, soft structured carrier (SSC), ring sling, woven wrap, stretchy wrap, hingga mehdai. Pakai yang ada pun cukup, tidak perlu membeli baru, kecuali Mama ingin mencoba gendongan lain.
Menginjak trimester kedua dan ketiga, gendongan yang bertumpu pada satu bahu seperti ring sling masih mungkin Mama pakai. Selain itu, jenis gendongan ini juga praktis bagi anak yang mulai senang berjalan. Mama tidak perlu repot bongkar pasang gendongan saat ia ingin turun.
Seiring bobot tubuh yang semakin bertambah, gendongan yang bertumpu pada kedua bahu bisa menopang tubuh Mama dan si kecil dengan baik. Plus, membantu Mama menjaga keseimbangan tubuh.
Namun, gendongan dengan waistband seperti SSC bisa terasa kurang nyaman karena menekan perut Mama. Trik lain jika Mama tetap ingin memakai SSC adalah posisikan waistband di bawah perut agar lebih nyaman. Alternatifnya, Mama bisa memakai gendongan seperti meh dai atau onbuhimo yang menyerupai SSC, tetapi tanpa waistband.