Ini Bahayanya jika Calon Mama Terlalu Banyak Terpapar Asap Rokok
Lebih baik jauh-jauh dari asap rokok ya, Ma
27 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ada banyak cara yang bisa Mama lakukan untuk menjaga kesehatan kehamilan, salah satunya adalah dengan menjauhi asap rokok. Bahaya asap rokok bagi ibu hamil sangatlah bermacam-macam.
Ingat! Asap rokok banyak mengandung racun yang bisa membahayakan si Kecil lho.
Menurut American Pregnancy Association, sekitar 12 hingga 20 persen ibu hamil di Amerika Serikat yang tetap merokok memiliki risiko lebih besar untuk memiliki bayi dengan cacat lahir, kelahiran prematur, bahkan kematian janin. Namun demikian, meski Mama tak merokok, risiko tersebut tetap ada jika sering terpapar asap rokok.
Seberapa berbahayakah asap rokok?
Mama perlu tahu, efek sering menghirup asap rokok hampir sama bahayanya seperti merokok langsung pada ibu hamil. Janin bernapas dengan apa yang Mama hirup dan semua racun serta bahan kimia berbahaya dari asap rokok ini bisa sampai ke janin melalui aliran darah mama.
Ya, kandungan seperti nikotin, karbonmonoksida, dan bahan kimia lainnya dapat melewati plasenta hingga memengaruhi si Kecil.
Berikut Popmama.com merangkum informasi bahaya terpapar asap rokok saat hamil:
1. Asap rokok bisa menyebabkan keguguran
Salah satu risiko paling berbahaya yang dimiliki oleh ibu hamil jika sering terpapar asap rokok adalah keguguran.
Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa kebiasaan merokok para suami memang berkaitan erat dengan tingginya risiko keguguran.
Salah satu penelitian yang dilakukan di Hong Kong menemukan bahwa ibu hamil yang suaminya perokok dan memiliki kebiasaan merokok setidaknya lebih dari 20 batang per hari memiliki risiko dua kali lebih besar untuk keguguran. Hal ini dibandingkan dengan ibu hamil yang suaminya tidak merokok.
Nah, Ma. Mulai saat ini cobalah minta Papa untuk berhenti merokok ya!
2. Kelahiran prematur menjadi salah satu yang disebabkan dari asap rokok
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 209 ibu hamil yang 43 di antaranya terpapar asap rokok, menemukan bahwa persentase kelahiran prematur terjadi lebih tinggi di antara mereka yang menjadi perokok pasif.
Selain itu, ibu hamil yang sering terpapar asap rokok juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami hipertensi, anemia, dan ketuban pecah dini.
Semua hal ini berkaitan erat dengan peningkatan risiko bayi lahir prematur. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini juga bisa membahayakan nyawa si Kecil, Ma. Ngeri ya?
Editors' Pick
3. Awas, asap rokok bisa buat berat badan lahir rendah
Banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan yang erat antara perokok pasif dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sebuah studi di Malaysia terhadap 209 ibu hamil perokok pasif dan 211 ibu hamil tanpa paparan asap rokok, menemukan bahwa kejadian bayi berat badan lahir rendah lebih banyak terjadi pada ibu hamil perokok pasif.
Sebagian besar ahli berpendapat, kaitan antara asap rokok dan berat badan lahir rendah adalah karena asap rokok menghambat pertumbuhan janin di dalam rahim. Selain itu, nikotin juga mengurangi sirkulasi darah ke janin dan karbonmonoksida mengurangi asupan suplai oksigen ke janin.
4. Paparan asap rokok dapat membuat cacat lahir
Efek buruk lain dari paparan asap rokok bagi ibu hamil adalah peningkatan risiko bayi lahir dalam kondisi cacat.
Racun dan bahan kimia yang terdapat pada rokok dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekstremitas bayi, clubfoot, bibir sumbing, cacat mata, dan efek gastrointestinal. Oleh sebab itu, saat hamil sebaiknya jauh-jauh dari paparan asap rokok, Ma!
5. Kematian mendadak pada bayi bisa disebabkan dari asap rokok
Menjadi perokok pasif saat hamil juga dapat menjadi faktor penyebab dari kematian mendadak pada bayi alias Sudden Infant Death Syndrome (SIDS). Ini merupakan suatu kondisi di mana terjadi kematian mendadak, tidak terduga dan tidak dapat dijelaskan penyebab pastinya pada bayi berusia di bawah satu tahun.
Risikonya akan meningkat lebih tinggi apabila Mama kemudian menjadi perokok aktif setelah melahirkan. Mama perlu tahu, nikotin dan racun lainnya yang terdapat dalam asap rokok dapat memengaruhi perkembangan sel-sel otak dan jaringan saraf bayi. Bahan berbahaya ini juga membuat bayi rentan terhadap infeksi pernapasan, yang menjadi salah satu faktor risiko SIDS.
Janin dari ibu hamil yang sering terpapar asap rokok biasanya juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Hal ini kemudian memengaruhi kemampuan janin untuk bertahan dari infeksi.
6. Gangguan perkembangan psikologis
Sebuah penelitian menemukan bahwa menjadi perokok pasif saat hamil dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan psikologis anak kelak.
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 91 anak berusia 6-9 tahun menemukan bahwa mereka yang ibunya bukan perokok (aktif maupun pasif) memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes kemampuan berbicara dan bahasa.
Selain itu, kecerdasan, kemampuan visual dan perilakunya juga lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya perokok (aktif maupun pasif).
7. Anak kelak berisiko kecanduan tembakau
Penelitian telah menemukan bahwa merokok selama kehamilan, baik secara aktif maupun pasif, berarti memaparkan bayi lebih awal pada nikotin.
Tanpa disadari, hal ini dapat membuat anak terpapar sejak dini dan menjadi kecanduan. Kelak mereka akan berisiko lebih tinggi untuk menjadi perokok juga saat beranjak remaja.
Jika Mama saat ini dalam kondisi hamil dan masih merokok atau sering berada dalam lingkungan perokok, segera hentikan sekarang juga. Ingatkan juga Papa untuk berhenti merokok ya, Ma. Ini demi kesehatan si Kecil juga. Jika perlu, buatlah rumah zona bebas rokok.
Nah, itulah bahaya bila terpapar asap rokok saat hamil. Semoga informasi ini membuat Mama lebih waspada, ya!
Baca juga:
- Waspada Perokok Pasif, Ini 5 Cara agar Rumah Bebas dari Asap Rokok
- 13 Cara Menghilangkan Kecanduan Merokok
- Tips agar Tidak Menjadi Perokok Pasif