Cara Tepat Memilih Kosmetik dan Produk Kecantikan untuk Ibu Hamil
Perhatikan kandungan bahan kimia yang dimiliki kosmetik Mama
31 Desember 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak ada salahnya jika Mama ingin terlihat tetap cantik saat hamil, termasuk jika Mama ingin menggunakan kosmetik serta produk kecantikan lainnya.
Yang terpenting, Mama perlu lebih cermat mengamati berbagai kandungan bahan kimia dalam kosmetik dan produk pilihan Mama.
Pada dasarnya, faktor hormonal selama hamil turut memengaruhi kondisi kesehatan kulit Mama.
Selain itu, beberapa bahan kimia tertentu juga dianggap bisa menembus aliran darah, sehingga dikhawatirkan bisa memengaruhi janin.
Maka dari itu, Mama perlu ekstra hati-hati memilih produk kosmetik saat hamil, ya. Berikut tipsnya dari Popmama.com:
1. Memilih pelembap antipenuaan
Jika sebelum hamil Mama terbiasa rutin menggunakan produk antipenuaan, maka kebiasaan ini perlu diperhatikan juga saat Mama sedang hamil, ya.
Jenis bahan yang sering digunakan untuk kulit keriput dan memiliki garis-garis halus adalah asam hialuronat atau vitamin C.
Konsultasikan dengan dokter Mama apakah aman untuk menggunakan produk dengan kandungan ini.
Jika pelembap antipenuaan yang Mama gunakan mengandung retinoid, sebaiknya hindari dulu, ya.
Walaupun teruji bisa membantu mengurangi kerutan dan meratakan warna kulit, hasil beberapa studi menunjukkan bahan ini berisiko bisa menyebabkan gangguan pada janin.
Baca juga: Ini Dia 4 Tren Warna Makeup yang Akan Booming di Tahun 2019
Editors' Pick
2. Memilih obat jerawat
Faktor hormonal membuat kulit wajah Mama jadi berjerawat dan Mama jadi tak percaya diri? Jika ya, ada beberapa bahan yang bisa Mama gunakan.
Di antaranya yakni biji rosehip, asam azelaic, dan atau asam alfa hidroksi (AHA alias alpha hydroxy acids).
Sebaliknya, hindari penggunaan obat antijerawat yang mengandung bahan tretinoin, isotretinoin, retinoid serta asam salisilat.
Asam salisilat ini memang umum digunakan dalam obat jerawat, namun efek pengelupasan kulit yang dimilikinya dianggap bisa berisiko bagi kesehatan janin.