5 Efek Buruk Stres dan Cemas Berlebihan Saat Hamil Bagi Janin
Yuk mulai cari pengalih supaya stres tak terjadi terus-menerus, Ma
27 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, wajar jika Mama kerap merasa cemas dan khawatir tentang bagaimana kondisi janin, serta apakah tumbuh kembangnya sudah sesuai. Namun jika tidak dikendalikan dengan tepat, rasa cemas ini bisa mengarah pada stres.
Tanpa disadari, stres membuat keseimbangan hormon dalam tubuh jadi terganggu, Ma. Efeknya bisa dirasakan pula oleh si Kecil. Bahkan jika stres sudah terjadi terus-menerus dan tak terkendali, tumbuh kembang dan kesehatan kehamilan pun jadi ikut bermasalah.
Stres saat hamil biasanya mudah terjadi ketika support system di sekeliling Mama kurang mendukung. Ditambah dengan masalah hormon dan perubahan pada tubuh, Mama pun jadi mudah lelah dan efeknya jadi stres.
Dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber, berikut 5 efek buruk stres terhadap kehamilan dan tumbuh kembang janin:
1. Preeklampsia
Stres dan preeklampsia sebenarnya tidak memiliki hubungan secara langsung. Perlu dipahami bahwa kondisi ini kian parah jika sebelumnya Mama sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Dalam kondisi tersebut, Mama lebih berisiko mengalami preeklampsia saat hamil. Pasalnya saat stres, tekanan darah Mama jadi lebih mudah naik dan jadi tidak terkendali. Hal inilah yang kemudian membuat preeklampsia tidak bisa dihindari. Stres dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah jangka pendek.
Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang memengaruhi tekanan darah dan kinerja beberapa organ tubuh, efeknya bisa berujung pada persalinan prematur.
Apabila Mama sudah memiliki riwayat tekanan darah tinggi atau kehamilan dengan preeklampsia sebelumnya, cobalah lebih berhati-hati dalam mengendalikan stres. Ini supaya Mama terhindari dari stres, yang kemudian bisa berlanjut pada preeklampsia.
Editors' Pick
2. Keguguran
Dalam sebuah studi tahun 2017 ditemukan bahwa stres saat hamil memiliki kaitan dengan peningkatan risiko keguguran. Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengalami stres psikologis dua kali lebih mungkin mengalami keguguran dini.
Ulasan yang sama menemukan adanya hubungan antara stres di tempat kerja dan keguguran, yang jelas menyoroti pentingnya melakukan penyesuaian pekerjaan saat Mama sedang hamil. Terutama jika Mama memiliki jam lembur.
Upayakan untuk memahami bahwa saat hamil Mama tetap butuh waktu istirahat lebih banyak. Dengan demikian, atur jam kerja supaya tidak berlebihan dan justru membahayakan kesehatan kehamilan Mama. Bicarakan dengan atasan tentang kemungkinan pengaturan jam kerja Mama.