Baik dari orangtua, internet maupun dari lingkungan sekitar.
Banyaknya informasi ini sayangnya tidak dibarengi dengan sumber yang akurat.
Akibatnya, mitos-mitos pun ikut beredar dan masih dipercaya sampai saat ini. Duh!
Maka dari itu, agar kesehatan kandungan tetap terjaga dan Mama tetap bisa santai menjalani kehamilan, tetap cermat pilih-pilih sumber informasi ya, Ma.
Jika Mama ragu, tak ada salahnya menyediakan waktu berkonsultasi dengan dokter.
Berikut 7 hal yang masih dipercaya tentang kehamilan, padahal hanya mitos belaka:
1. Makan lebih sedikit
Pexels/Tookapic
Saat hamil, ada ibu hamil yang dengan sengaja mengurangi porsi makan agar berat badannya tak naik berlebihan. Kebiasaan seperti ini sebaiknya diubah ya, Ma.
Ahli menyebutkan bahwa saat hamil Mama justru dianjurkan untuk tetap menjaga porsi makan.
Tidak perlu dikurangi atau ditambah secara ekstrem.
Jika Mama dengan sengaja mengurangi waktu atau porsi makan agar berat badan tak naik berlebihan, maka Mama justru berisiko mengalami perubahan kadar gula darah yang ekstrem juga.
2. Tak boleh minum kopi
Pexels/Stokpic
Sebenarnya sah-sah saja kalau Mama tetap mau minum kopi saat hamil.
Yang penting, perhatikan jenis dan porsinya ya.
American College of Obstetricians and Gynecologists menyebut bahwa secangkir kopi atau teh per hari masih aman dikonsumsi ibu hamil.
Mama tetap perlu tahu, kadar kafein dalam kopi berbeda-beda bergantung pada jenis biji kopi yang digunakan dan berapa lama kopi diseduh.
Misalnya, kopi hitam memiliki kafein yang lebih tinggi dibandingkan kopi yang dicampur dengan susu.
Jangan khawatir, Mama masih bisa menikmatinya saat hamil.
Ya, nyatanya Mama tak perlu benar-benar menghindari semua keju saat tengah berbadan dua.
Beberapa jenis keju masih tetap aman, kok, untuk untuk dikonsumsi.
Jenis keju yang bisa menjadi pilihan Mama di antaranya keju cheddar.
Keju jenis ini umumnya aman karena sudah dipasteurisasi.
Sebaliknya, keju lain keju Brie, feta dan keju susu kambing sebaiknya dihindari dulu ya, Ma.
4. Harus makan sebanyak-banyaknya
Pexels/Vincenzo Giove
Saat hamil berarti harus makan untuk berdua dan dobel porsi: ini cuma mitos.
Ada Si Kecil dalam tubuh bukan berarti kemudian Mama harus makan dalam porsi dua kali lebih banyak dari biasanya.
Rata-rata ibu hamil hanya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra per harinya.
Hindari makan berlebihan ya Ma, apalagi sampai perut terasa begah dan terlalu kenyang.
Hal ini justru bisa memicu obesitas dan dapat mempengaruhi kesehatan Mama dan si Kecil.
5. Tak boleh makan seafood
Pexels/Pixabay
Salah satu mitos yang populer di kalangan ibu hamil adalah larangan untuk mengonsumsi seafood atau makanan yang bersumber dari hewani laut.
Nyatanya, seafood justru sangat baik dikonsumsi Mama.
Misalnya ikan mengandung protein dan asam lemak omega 3, yang memiliki manfaat dalam proses perkembangan utama bayi.
Namun demikian, tetap cermat memilih jenis ikan yang dikonsumsi ya.
US Food and Dug Administration menjelaskan bahwa beberapa jenis ikan memang sebaiknya tak dikonsumsi secara berlebihan oleh ibu hamil karena kandungan merkurinya, seperti ikan tuna dan marlin.
Khusus untuk Mama penggemar sushi, sebenarnya aman saja untuk tetap mengonsumsinya.
Tapi ingat ya, sushi yang Mama makan harus dimasak dengan matang sempurna.
Sushi atau makanan lain yang terbuat dari ikan mentah mengandung parasit dan bakteri yang dapat memicu infeksi dan penyakit bawaan.
Rutin melakukan aktivitas fisik dan olahraga justru baik karena dapat membantu mengendalikan berat badan dan menyiapkan tubuh menghadapi persalinan.
American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan ibu hamil setidaknya melakukan olahraga maksimal dalam tingkat sedang 150 menit dalam seminggu.
Mama perlu ingat bahwa sebaiknya hindari olahraga yang terlalu berat.
Hindari juga latihan fisik yang mengharuskan Mama berbaring telentang ya.
Ini karena posisi tersebut berisiko mengurangi aliran darah ke otak dan rahim.
Konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum Mama memutuskan untuk membuat jadwal olahraga.
7. Hindari mandi air hangat
Pexels/Pixabay
Seringkali disebutkan bahwa ibu hamil sebaiknya tak mandi air hangat karena dapat dirasakan oleh si Kecil.
Nyatanya, selama suhu air yang digunakan masih hangat suam-suam kuku dan wajar, maka mandi air hangat aman dilakukan Mama.
Kegiatan ini justru bisa membantu melancarkan peredaran darah dan membuat Mama lebih rileks.
Sebelum mempercayai sebuah informasi, jangan ragu untuk mencari sumber yang tepat dan berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini penting untuk mencegah Mama jadi stres dan jadi tak nyaman menjalani kehamilan.