Seberapa Penting Asupan Asam Folat untuk Mama? Cek Dulu di Sini
Jangan lupakan asam folat demi si Kecil
21 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu nutrisi yang sering disebut-sebut penting untuk ibu hamil adalah asam folat. Nutrisi ini diyakini membantu proses tumbuh kembang janin.
Sayangnya, masih sedikit ibu hamil yang memahami pentingnya asam folat, sehingga seringkali mengabaikan sumber asupannya.
Nah, apa ya sebenarnya asam folat itu? Mengapa ibu hamil memerlukan cukup asupan asam folat?
Berikut Popmama.com rangkum informasi tentang asam folat untuk Mama:
1. Apa itu asam folat?
Asam folat adalah salah satu jenis dari vitamin B, tepatnya vitamin B9. Secara alami, folat terbentuk dan banyak dimiliki oleh sayuran berwarna hijau. Selain itu, folat juga banyak terdapat pada jeruk, wholegrain, ragi dan daging sapi.
Sebagian jenis roti, margarin dan sereal sarapan juga mengandung asam folat, yang ditambahkan selama proses pembuatannya.
Tak cuma dari sumber makanan tersebut, asam folat juga terdapat dalam bentuk tablet suplemen, yang biasanya diberikan dokter untuk ibu hamil.
Jika Mama juga mendapatkannya, pastikan Mama meminumnya secara teratur sesuai anjuran dokter, ya.
Baca Juga: 10 Pilihan Makanan dengan Kandungan Asam Folat
Editors' Pick
2. Mengapa ibu hamil membutuhkan asam folat?
Asam folat memiliki peran penting untuk ibu hamil, terutama untuk proses tumbuh kembang janin. Faktanya, konsumsi asam folat membantu melindungi janin dari risiko cacat tabung saraf seperti spina bifida.
Konsumsi asam folat juga dapat membantu mencegah cacat lahir lainnya, seperti kelainan celah bibir atau langit-langit mulut.
Untuk tubuh Mama, asam folat juga berperan penting. Bersama dengan vitamin B12, asam folat membantu membentuk sel darah merah yang sehat. Maka dari itu, kurang mengonsumsi asam folat juga bisa berpengaruh pada risiko anemia.
3. Seperti apa penyakit spina bifida?
Salah satu risiko yang bisa dibantu dicegah oleh konsumsi asam folat adalah penyakit spina bifida. Spina bifida terjadi ketika bagian yang tumbuh di sekitar sumsum tulang belakang janin tidak menutup dengan benar dan meninggalkan celah.
Tak sepele, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan saraf permanen dan kadang-kadang kelumpuhan, Ma.
Pada 12 minggu pertama usia kehamilan adalah masa di mana otak dan sistem saraf janin sedang terbentuk dan tumbuh degan cepat. Itulah alasannya mengapa sangat penting bagi ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen asam folat setiap hari selama tiga bulan pertama kehamilan.
Setelah usia kehamilan sudah mencapai mingggu ke-13, atau saat memasuki trimester kedua, Mama dapat mulai mengurangi asupan suplemen asam folat.
Namun tidak masalah juga jika Mama meneruskan konsumsinya. Konsultasikan dengan dokter jika Mama ragu, ya.
4. Berapa banyak asam folat yang harus dikonsumsi?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat sebanyak 0,4 mg atau 400 mcg per hari. Terutama dianjurkan sebelum hamil sampai kehamilan memasuki usia 12 minggu.
Meski konsumsi asam folat cukup aman bagi sebagian besar ibu hamil, ada pula yang merasakan adanya efek samping seperti kembung, sulit tidur, tidak nafsu makan, serta mual. Jika Mama merasakan hal ini, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, ada pula efek-efek yang bisa dirasakan oleh Mama jika berlebihan dalam mengonsumsi asam folat.
Di antaranya seperti mudah lelah, lemas, kebingungan, serta kesemutan. Kondisi ini biasanya terjadi jika Mama lupa minum suplemen, kemudian justru menggandakan dosisnya di jadwal minum berikutnya.
5. Apa saja sumber alami dari asam folat?
Selain dari suplemen, asam folat juga bisa Mama dapatkan dari berbagai sumber alami dari makanan.
Misalnya pada sayuran hijau seperti bayam dan kangkung. Setengah cangkir bayam yang dimasak mengandung sekitar 115 mcg asam folat.
Sayuran lain seperti asparagus, brokoli, serta lentil juga mengandung tinggi asam folat.
Untuk buah-buahan, asam folat banyak dimiliki dalam buah-buahan berjenis jeruk. Di antaranya yakni jeruk, lemon, dan jeruk bali. Kacang-kacangan, biji-bijian utuh termasuk sereal, roti, beras dan pasta juga mengandung asam folat.
Folat memiliki sifat yang mudah larut dalam air, sehingga untuk mengolah sayuran Mama dianjurkan untuk mengukus dibanding merebusnya.
Cobalah untuk tidak terlalu lama memasak sumber asam folat, karena dapat menghancurkan kandungan folatnya.
Nah, Ma. Sudah dipahami kan apa manfaat dari konsumsi asam folat bagi kesehatan kehamilan?
Jangan lupa untuk meminum suplemennya atas anjuran dokter, ya. Semua demi kesehatan tubuh Mama dan juga tentunya si Kecil.