Ini Dia Pertimbangan Para Millennial Mama dalam Memilih Dokter Obgyn
Membangun chemistry terlebih dahulu
8 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah menikah, beberapa pasangan suami istri ingin langsung dikaruniai anak. Sebelum akhirnya untuk memutuskan punya anak, biasanya harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Dokter kandungan atau biasa dikenal dengan dokter obgyn (obstetri dan ginekologi) yang akan menjadi tempat berkonsultasi selama masa awal kehamilan hingga saat persalinan nanti.
Termasuk juga membantu pasien menjaga dan mendeteksi gangguan pada organ reproduksi, dan menangani penyakit-penyakit pada organ reproduksi,
Memilih dokter obgyn yang tepat bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan lho, Ma. Antara Mama dengan dokter harus membangun chemistry, agar diskusi yang berjalan selama kehamilan bisa dirasa nyaman.
Ada berbagai alasan mengapa Mama memilih dokter obgyn yang akan mendampingi perjalanan kehamilannya.
Kali ini, Popmama.com akan memberikan informasi terkait pertimbangan millenial mama dalam memilih dokter obgyn, seperti yang diungkapkan oleh dr. Sandy Prasetyo, SpOG, dokter spesialis obgyn, dalam siaran IG live di Instagramnya.
Disimak yuk, Ma!
1. Riset terlebih dahulu untuk mendapatkan chemistry
Pertimbangan yang pertama adalah Mama dapat riset terlebih dahulu, misalnya melalui media sosial.
Saat ini banyak juga dokter obgyn yang memiliki akun Instagram, tentunya dari situ terlihat seberapa terpercaya dokter tersebut ke orang-orang yang sudah ditanganinya.
Hal ini bisa dimulai pre-hospital sebelum akhirnya Mama datang ke rumah sakit. Sehingga saat masuk ke ruang praktik sudah merasa nyaman, cocok, dan mengenal karakter dokter.
Editors' Pick
2. Dokter obgyn yang mudah untuk dikontak
Hal lain yang juga menjadi pertimbangan para millenial mama dalam memilih dokter obgyn adalah dokter yang memang mudah untuk dihubungi atau fast responses.
Jika ada masalah atau keluhan yang muncul tiba-tiba secara tidak terduga, pastinya perlu untuk menghubungi dokter untuk mengetahui bagaimana penanganannya. Atau mungkin dapat melakukan konsultasi singkat melalui telepon dan chatting.