Kapan Bisa Mengetahui Jenis Kelamin Bayi? Ketahui Metodenya
Mama memilih metode seperti apa untuk mengetahui jenis kelamin bayi?
29 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mengandung seorang bayi di dalam perut pasti menjadi kebahagiaan setiap calon Mama. Pasalnya, mereka akan menjadi orangtua untuk anaknya nanti.
Ketika masih di dalam masa kandungan, pasti sebagian orangtua tidak sabar untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang dikandung oleh mama. Biasanya, para mama menginginkan anak perempuan agar saat besar bisa kelak membantu mama. Sementara itu, calon Papa juga ingin anaknya laki-laki, agar bisa menjadi penerus keluarga.
Namun, kira-kira Mama tahu nggak sih kapan bisa mengetahui jenis kelamin bayi?
Dilansir dari Healthline, ada banyak metode untuk mengetahui jenis kelamin bayi ketika masa kehamilan, berikut Popmama.com akan memberikan informasinya.
1. Metode In Vitro Fertilization (IVF)
IVF atau In Vitro Fertilization adalah membantu kesuburan dengan menggabungkan sel telur yang matang dengan sperma di luar tubuh untuk menciptakan embrio, yang kemudian ditanamkan di dalam rahim.
Jika Mama memilih metode ini, Mama dapat mengidentifikasi jenis kelamin embrio yang berbeda dan kemudian hanya mentransfer embrio dari jenis kelamin yang diinginkan. Ini mungkin menjadi pilihan jika penting bagi Mama untuk memiliki anak dengan jenis kelamin tertentu.
Tingkat akurasi pemilihan jenis kelamin dengan IVF adalah sekitar 99 persen. Namun, ada juga risiko kelahiran kembar dengan IVF, jika mentransfer lebih dari satu embrio ke rahim.
Editors' Pick
2. Metode tes prenatal non-invasif
Tes prenatal non-invasif adalah memeriksa kondisi kromosom seperti down syndrome. Itu tidak mendiagnosis kelainan kromosom. Namun, hanya menyaring kemungkinan.
Untuk tes ini, akan memberikan sampel darah, yang kemudian dikirim ke laboratorium dan diperiksa keberadaan DNA janin yang terkait dengan kelainan kromosom. Tes ini juga dapat secara akurat menentukan jenis kelamin bayi.
Tes ini dapat mulai dilakukan pada minggu ke-10 kehamilan.