Hati-Hati, Ma! Minum Obat Painkiller Saat Hamil Berisiko Bagi Bayi
Jangan asal pilih obat pereda rasa sakit saat hamil ya, Ma!
28 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama kehamilan, semua perempuan memang perlu menghindari beberapa gaya hidup dan kebiasaan.
Mungkin sebagian dari Mama sudah mengetahuinya apa saja yang perlu dihindari.
Selain menghindari merokok dan minum minuman beralkohol, salah satu yang harus diperhatikan adalah pemilihan obat yang biasa dikonsumsi.
Secara umum, mengonsumsi jenis obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol dan ibuprofen yang beredar di pasaran mungkin tidak memiliki efek samping yang berarti asal Mama mengikuti instruksi.
Tetapi saat hamil, pemilihan kedua jenis obat ini sangat perlu diperhatikan dan berhati-hati.
Kedua jenis obat tersebut biasanya digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan untuk mengontrol demam, dan sementara itu ibuprofen memiliki sifat anti-inflamasi yang tidak ada dalam parasetamol.
Biasanya, kedua jenis obat tersebut bisa dikonsumsi jika benar-benar diperlukan dan berdasarkan resep dokter.
Tetapi, beberapa orang sering meminum parasetamol yang dijual secara bebas untuk mengatasi rasa nyeri atau demam ringan yang mereka alami.
Mama yang Sedang Hamil Disarankan Menghindari Jenis Obat Ini!
Pada perempuan yang sedang hamil, penggunaan jenis obat ibuprofen tidak direkomendasikan.
Situs resmi National Health Service (NHS) dari Inggris menyatakan, konsumsi jenis obat ibuprofen selama kehamilan dikaitkan dengan peningkatan risiko komplikasi, termasuk masalah jantung pada bayi dan berkurangnya jumlah cairan ketuban.
Sedangkan, konsumsi jenis parasetamol biasanya masih termasuk cukup aman untuk pengobatan penghilang rasa nyeri ringan hingga sedang, serta demam.
Namun, penggunaan parasetamol selama hamil harus tetap berdasarkan rekomendasi dari dokter dan di bawah pengawasannya.
Editors' Pick
Adakah Dampak Konsumsi Obat Pereda Nyeri Terhadap Bayi yang Belum Lahir?
Meskipun tergolong aman, studi yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa jenis obat penghilang rasa sakit tetap dapat berdampak pada anak di kemudian hari.
Sisa paparan kedua jenis obat painkiller tersebut ternyata tetap ditemukan pada struktur DNA bayi yang berada di dalam kandungan.
Tanda-tanda paparan ini dapat diwariskan. Artinya, masalah atau dampak yang berkaitan dengan penggunaan obat penghilang rasa sakit pada kehamilan ini dapat diwariskan dari generasi ke generasi.
Temuan ini kemungkinan sangat berpengaruh untuk anak perempuan karena mereka menghasilkan telur mereka saat di dalam rahim.
Penelitian juga menyebutkan, ada beberapa risiko lainnya yang bisa berdampak pada kondisi kesehatan bayi, seperti berikut.