10 Makanan yang Berpotensi Sebabkan Keguguran saat Hamil Muda
Makanan ini ternyata berbahaya bagi kehamilan
27 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan trimester pertama bisa menjadi waktu yang sangat mengkhawatirkan bagi banyak ibu hamil.
Pada usia 14 minggu pertama ini, kebanyakan calon mama biasanya lebih waspada dan khawatir dengan kondisi tubuhnya.
Mengingat, di masa ini Mama harus ekstra hati-hati dalam melindungi diri sendiri dan bayi yang sedang berkembang di dalam kandungan dari rentannya risiko keguguran.
Sayangnya, memang masih ada beberapa faktor yang dapat memicu keguguran di luar kendali kita, seperti kelainan genetik atau ‘bawaan bakat’.
Tetapi Mama bisa menghindari risiko keguguran dari kehidupan sehari-hari dengan lebih waspada terhadap aspek-aspek tertentu yang dapat membantu mengurangi bahaya keguguran, terutama melalui asupan makanan.
Mama bisa mengendalikan asupan makanan yang dikonsumsi selama kehamilan, dan dapat mengurangi kemungkinan bahaya pada janin dengan berhati-hati terhadap makanan yang dikonsumsi.
Ada banyak jenis makanan atau minuman yang sebisa mungkin harus dihindari sepanjang kehamilan, terutama pada tahap awal, untuk menghindari keguguran.
Popmama.com akan mengulas daftar penyebab keguguran saat hamil muda.
1. Pare
Siapa yang nggak pernah makan pare?
Biasanya lebih nikmat bila disajikan dengan cara ditumis. Pare dikenal sebagai salah satu makanan yang memiliki manfaat untuk mengendalikan kadar gula darah yang baik untuk pasien diabetes gestasional, serta menangkal sel kanker.
Namun, pare dapat memicu kontraksi uterus dan mengiritasinya, sehingga bisa menyebabkan perdarahan pada ibu hamil.
Pare masih boleh dikonsumsi ibu hamil, tetapi hindari mengonsumsi pare dalam jumlah besar, meskipun memiliki manfaat positif. Konsultasikan dengan dokter jika tidak yakin mengenai jumlah asupan pare yang bisa Mama makan.
2. Jus aloe vera
Aloe bera adalah salah satu obat herbal alami dengan kemampuan magisnya. Biasanya, kita menggunakannya untuk mengatasi jerawat, ruam, dan keluhan kulit lainnya.
Selain itu, aloe vera juga digunakan sebagai salah satu obat alami untuk mencegah sakit maag dan gangguan pencernaan.
Tetapi, sebaiknya hindari dulu konsumsi jus aloe vera ya, Ma. Kandungan antrakuinon dalam aloe vera disebut dapat berkontribusi pada kontraksi uterus yang dapat menyebabkan keguguran dini.
Konsumsi jus aloe vera selama kehamilan juga bisa menurunkan kadar glukosa darah yang dapat berpotensi berbahaya bagi ibu dan bayi.
Aloe vera berisiko pada ibu hamil jika dikonsumsi, tetapi belum ada penelitian yang menyebutkan adanya risiko aloe vera jika digunakan untuk bagian kulit luar.
3. Nanas
Nanas mengandung bromelain yang dapat melunakkan leher rahim dan menyebabkan kontraksi pada ibu hamil.
Hal tersebut tentu dapat menyebabkan keguguran. Sebaiknya, hindari mengonsumsi jus nanas atau buah nanas potongan selama tahap awal kehamilan.
4. Kepiting
Meskipun kepiting adalah sumber makanan yang kaya kalsium, tetapi makanan ini juga mengandung kadar kolesterol tinggi.
Konsumsi kepiting dapat menyebabkan penyusutan rahim, yang dapat menyebabkan perdarahan internal dan kemungkinan keguguran.
Meski rasanya lezat sekalipun, mungkin Mama harus menahan diri untuk tidak memakannya selama kehamilan.
Editors' Pick
5. Hati hewan
Konsumsi bagian hati pada hewan ayam atau sapi biasanya dianggap sehat karena kaya dengan vitamin A.
Tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah besar saat hamil, dapat menyebabkan meningkatnya akumulasi retinol secara bertahap yang berdampak buruk pada bayi.
6. Pepaya muda
Pepaya matang atau pepaya hijau yang belum matang memiliki kandungan yang bermanfaat sebagai pencahar.
Tetapi jika dimakan secara berlebihan dapat menyebabkan persalinan prematur dan keguguran.
Biji pepaya kaya akan enzim yang dapat menyebabkan kontraksi rahim, yang juga mengakibatkan keguguran. Itulah mengapa tidak aman mengonsumsi pepaya dalam jumlah yang terlalu banyak selama kehamilan.
Pastikan untuk membersihkan buah pepaya dari bijinya, ya, Ma sebelum dimakan dan perhatikan tingkat kematangannya.
7. Produk susu mentah
Produk susu yang tidak dipasteurisasi atau mentah seperti susu mentah, gorgonzola, mozzarella, dan keju feta mungkin memiliki bakteri pembawa penyakit seperti Listeria Monocytogenes yang dapat membahayakan kehamilan.
Tidak dianggap aman bagi perempuan hamil untuk makan atau minum apa pun yang terbuat dari susu mentah karena dapat menyebabkan komplikasi dalam kehamilan.
8. Buah peach
Buah ini diyakini bersifat “panas”. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar selama kehamilan, dapat menghasilkan panas yang berlebihan dalam tubuh ibu hamil.
Hal ini menyebabkan pendarahan internal yang mengakibatkan keguguran.
9. Daging olahan
Mengonsumsi daging olahan seperti sosis, daging hamburger, daging cincang, atau pepperoni selama kehamilan biasanya dianggap tidak aman.
Hal ini karena daging mungkin mengandung bakteri seperti Toxoplasma Gondii, Listeria atau Salmonella yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Ibu hamil juga harus menghindari makan daging yang kurang matang atau mentah karena bakteri yang ada dalam daging dapat menularkan pada bayi, menyebabkan masalah berat seperti keguguran, persalinan prematur atau kematian saat lahir.
Oleh karena itu, penting untuk memasak daging dengan benar sebelum dikonsumsi.
10. Makanan olahan dan berpengawet
Junk food telah terbukti menjadi salah satu faktor keguguran. Menurut para ilmuwan yang melakukan penelitian terhadap efek junk food dalam kehamilan, risikonya bisa meningkat melalui jumlah lemak trans dan lemak terhidrogenasi yang dikonsumsi.
Saat hamil, Mama harus membatasi makanan berlemak. Idealnya, lakukan diet sehat dengan jumlah nutrisi yang tepat.
Mempertahankan diet yang sehat dan seimbang sangat penting selama kehamilan, sehingga Mama dapat memperoleh vitamin dan nutrisi yang diperlukan.
Moderasi adalah kuncinya. Apa pun yang dimakan berlebihan bisa berbahaya bagi kehamilan. Selain diet, pastikan juga selama kehamilan, Mama terlindungi dengan asuransi kehamilan. Sesuai dengan namanya, asuransi kesehatan individu tambahan ini bisa berikan beragam manfaat plus, termasuk manfaat selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Asuransi kehamilan ini meliputi:
- Perlindungan kehamilan, seperti pemeriksaan sebelum melahirkan, komplikasi kehamilan dan keguguran/aborsi ilegal.
Perlindungan persalinan, seperti melahirkan normal/abnormal termasuk vacuum & forcaps, serta melahirkan dengan pembedahan.
Perlindungan selama masa nifas, meliputi perawatan sesudah melahirkan untuk ibu (40 hari) dan bayi sampai (30 hari) sejak proses melahirkan.
Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa cek di sini ya! Semoga bermanfaat, ya, Ma!
Nah, itulah 10 makanan penyebab keguguran saat hamil muda. Berkonsultasilah dengan dokter menangani hal ini ya, Ma. (WEB)
Baca juga:
- 5 Doa agar Terhindar dari Keguguran, Amalkan Yuk Ma!
- Demam saat Hamil, Benarkah Bisa Menyebabkan Keguguran?
- 10 Artis yang Keguguran saat Hamil Anak Kembar, Ada Dinda Hauw