Kemajuan teknologi dan dunia medis mengubah pengalaman ibu hamil saat ini.
Teknologi medis sekarang ini memang mampu mendeteksi jenis kelamin bayi lebih awal melalui pemeriksaan kehamilan antenatal, berat badan bayi, hingga jumlah cairan ketuban pada rahim ibu hamil. Semuanya sudah didukung dengan teknologi modern.
Namun, mitos kehamilan yang beredar dari mulut ke mulut masih saja beredar dan dipercaya oleh para ibu hamil.
Nah, supaya tidak terlalu dihantui oleh mitos-mitos kehamilan, terlebih saat sedang hamil muda, sebaiknya Mama abaikan beberapa mitos kehamilan yang sudah Popmama.com rangkum berikut ini.
1. Melakukan hubungan seksual ketika hamil bisa menyakiti janin
Pexels/Andrea Piacquadio
Pada umumnya, saat sedang hamil sejumlah perempuan enggan melakukan hubungan seksual dikarenakan adanya mitos yang menyatakan bahwa hubungan seks saat hamil bisa menyakiti janin.
Faktanya, untuk kehamilan yang sehat, berhubungan seksual tidak akan menyakiti janin. Kantung amniotik atau cairan ketuban serta otot rahim cukup kuat dalam melindungi sang janin.
Penetrasi penis pun tidak melampaui rahim sehingga tidak akan menyakiti sang buah hati.
2. Jangan menjahit baju, nanti bibir bayi sumbing
Pixabay/Gadini
Konon, menjahit baju saat hamil bisa menyebabkan bibir bayi sumbing.
Dalam dunia medis, menjahit baju saat hamil muda tentu tidak ada kaitannya sama sekali dengan bibir sumbing. Bibir sumbing pada bayi disebabkan oleh banyak faktor yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
Jadi, tidak perlu takut untuk menjahit baju saat sedang hamil karena ini hanya mitos kehamilan yang tidak memiliki penjelasan ilmiah.
Editors' Pick
3. Harus berhenti berolahraga saat hamil
Freepik/yanalya
Meski hamil, perempuan justru tetap harus rutin berolahraga.
Mungkin sebagian ibu hamil masih ragu untuk berolahraga atau beraktivitas fisik karena khawatir dapat memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan.
Namun, aktivitas fisik justru sangat disarankan bagi ibu hamil, walau harus disesuaikan dengan kemampuan. Mama sebaiknya tetap berolahraga seperti jalan pagi, yoga untuk ibu hamil, dan senam hamil, yang dapat mempermudah persalinan.
Walau demikian, perlu konsultasikan kepada dokter sebelum Mama melakukan olahraga tertentu, terlebih jika Mama memiliki riwayat penyakit.
4. Ibu hamil tidak boleh dekat-dekat dengan kucing
Pixabay/HolgersFotografie
Terlalu sering berdekatan dengan kucing berpotensi mengganggu kesehatan ibu hamil.
Perempuan yang sedang hamil tetap dibolehkan memelihara kucing.
Namun, Mama harus tetap menjauhi kontak dengan kotoran kucing karena terdapat beberapa parasit seperti Toxoplasmosis yang dapat membahayakan janin.
5. Mengonsumsi durian, nanas, dan air kelapa dapat menggugurkan kandungan
Pixabay/pineapplesupplyco
Beberapa makanan disebut-sebut dapat menggugurkan kandungan jika dikonsumsi saat hamil muda.
Durian dan nanas merupakan dua jenis buah yang kerap kali dilarang untuk dikonsumsi ibu hamil muda. Sebenarnya selama dikonsumsi secara tidak berlebihan, durian masih menjadi buah yang aman untuk ibu hamil muda.
Peneliti memercayai bahwa mengonsumsi durian mempunyai sejumlah manfaat dari kandungan organo-sulfur serta triptofan, yang dapat bertindak sebagai antioksidan. Kandungan durian ini memiliki khasiat lain bagi kehamilan yaitu sebagai antimikroba, antibakteri, dan antijamur.
Sama seperti durian, mengonsumsi nanas ketika hamil juga sebenarnya tergolong aman. Namun, memang banyak yang bilang sebaiknya tidak dikonsumsi saat hamil muda.
Selain itu, mitos lain yang banyak berkembang yaitu air kelapa dapat memicu keguguran saat sedang hamil muda. Padahal sebaliknya, manfaat air kelapa sangat banyak. Selain mencegah dehidrasi, air kelapa terbukti bisa mengatasi kelelahan.
Air kelapa juga sangat dipercaya dalam membangun sistem imun, menstabilkan tekanan darah tinggi atau hipertensi, mencegah infeksi saluran kemih, serta meningkatkan fungsi pada organ ginjal. Air kelapa merupakan salah satu pilihan terbaik jika dibandingkan dengan minuman berkafein seperti kopi atau teh.
6. Morning sickness akan berlangsung sepanjang masa kehamilan
Freepik/Dragana_Gordic
Dikutip dari parenting.com, morning sickness tidak hanya terjadi di pagi hari, tetapi bisa terjadi kapan saja, baik siang atau malam hari.
Ini dikenal sebagai morning sickness karena perut kosong bisa menyebabkan mual, dan perut mama biasanya kosong saat bangun tidur di pagi hari.
"Tingkat hCG mencapai puncak antara usia kehamilan 8 dan 12 minggu," kata Tekoa King, seorang bidan perawat bersertifikat dan asisten profesor kebidanan di University of California, San Francisco.
King menjelaskan mengapa banyak ibu hamil yang merasakan morning sickness merasa lega setelah trimester pertama. Sekitar 50 sampai 75 persen perempuan yang baru memasuki masa kehamilan akan mengalami mual dan muntah.
Untuk meredakan rasa mual, hindari bau atau makanan yang memicunya, mengunyah camilan high-carbo seperti pretzel, mengunyah permen karet atau mengisap mint, dan mengonsumsi minuman asam dari buah segar yang dibuat sendiri seperti air dari perasan lemon.
7. Potong rambut saat hamil akan membuat bayi cacat lahir
Pexels/cottonbro
Pernahkah Mama mendengar mitos yang satu ini? Dilansir dari laman britannica.com, mitos yang beredar jika rambut perempuan dipotong saat dia hamil, bayi bisa mengalami masalah dengan penglihatannya. Sulit untuk memahami proses alami yang bisa mendasari sebab dan akibat yang diimplikasikan oleh mitos ini.
Yang juga sering menjadi pertanyaan adalah apakah perempuan boleh mewarnai rambutnya saat hamil. Penggunaan pewarna rambut belum secara pasti dikaitkan dengan cacat lahir pada manusia, meskipun para ahli menganjurkan agar tidak melakukannya pada trimester pertama.
Kalau bisa dihindari, kenapa nggak kan Ma?
Itulah beberapa mitos kehamilan yang kerap dipercaya dan menghantui ibu hamil. Bahkan biasanya di daerah-daerah tertentu di Indonesia ada mitos lain yang terkait dengan kebudayaan atau kebiasaan masyarakat setempat.
Sering berkonsultasi pada dokter kandungan mengenai mitos-mitos ini merupakan cara yang tepat agar Mama mendapatkan informasi yang lebih jelas.