Mama Harus Tahu, 5 Ciri-ciri Radang Usus Buntu Saat Hamil
Segeralah ke dokter jika mengalami demam dengan suhu 40 derajat celcius
21 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa kehamilan, pastinya Mama akan selalu menjaga kesehatan.
Meski demikian, bisa saja ibu hamil mengalami gangguan kesehatan. Salah satunya adalah radang usus buntu.
Di mana radang usus buntu biasanya terjadi pada trimester pertama dan kedua kehamilan.
Pada umumnya disebabkan karena rongga usus buntu mengalami infeksi. Dalam kondisi tersebut bakteri berkembang biak dengan cepat dan membuat usus buntu meradang, bengkak, hingga bernanah.
Jika sudah terjadi maka penyakit ini disebut dengan istilah appendicitis (radang usus buntu).
Kali ini Popmama.com akan membagikan informasi mengenai 5 ciri-ciri usus buntu pada ibu hamil yang harus Mama ketahui. Berikut rangkumannya:
1. Demam ringan dengan suhu tubuh berkisar 38 derajat celcius
Ciri-ciri radang usus buntu bisa mirip dengan penyakit infeksi lainnya, yaitu demam atau meriang.
Demam merupakan salah satu indikasi umum karena menunjukkan jika ada sesuatu yang aneh atau salah di dalam tubuh ibu hamil.
Biasanya terjadi demam ringan dengan intensitas suhu tubuh sedang berkisar 38 derajat celcius.
Apabila kondisinya memburuk hingga 40 derajat celcius, maka jangan sampai mengabaikannya atau mengira itu hanya demam biasa. Segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Editors' Pick
2. Mual muntah berlebihan membuat tubuh lemas
Usus buntu memang bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil.
Ciri-ciri radang usus buntu yang dialami oleh ibu hamil yakni mengalami mual dan muntah berlebihan.
Di mana radang usus buntu menyebabkan perut akan menjadi sangat tidak nyaman saat memasukkan makanan. Hal itu membuat sistem pencernaan menolak, sehingga akan memuntahkan kembali makanannya.
Keadaan ini justru jauh lebih berbahaya baik untuk sang ibu maupun janin, yakni perut Mama menjadi kosong. Jika sudah begitu, tubuh pun akan menjadi lemas karena kekurangan cairan.
3. Mengalami diare karena terganggunya sistem pencernaan
Ciri-ciri radang usus buntu yang bisa dilihat selanjutnya adalah mengalami diare. Feses yang seharusnya keluar secara normal, tapi ternyata dalam bentuk cair dan volume sedikit.
Hal itu bisa terjadi karena sistem pencernaan Mama menjadi terganggu. Saat mengalami kondisi ini, sebaiknya Mama tidak menganggapnya masalah sepele.
Sebab salah satu bahaya diare pada ibu hamil bisa menjadi pemicu pecahnya usus buntu, sehingga menyebabkan komplikasi pada sang ibu dan janin.
Pada awal kehamilan, kemungkinan Mama akan dianjurkan untuk melakukan laparoskopi. Di mana laparoskopi adalah tindakan untuk melihat kondisi di dalam perut tanpa melakukan pembedahan besar.
4. Sakit perut di bagian kanan bawah
Secara umum, ciri-ciri penyakit usus buntu yang dialami adalah sakit perut di bagian kanan bawah. Bahkan ibu hamil juga mengalami perut melilit.
Saat terasa sakit ketika perut ditekan, maka bisa dipastikan Mama mengalami usus buntu. Namun rasa sakit ini terkadang bisa hilang timbul.
Jika Mama merasakan denyutan ringan lalu menjadi intens hingga sakit tak tertahankan, sebaiknya segera temui dokter.
Sebab usus buntu yang meradang dapat meledak atau pecah, sehingga infeksi akan menyebar ke lapisan perut (peritonium).
5. Berkurangnya nafsu makan karena perut terasa tidak nyaman
Pada saat yang sama, nafsu makan ibu hamil menghilang karena perut terasa tidak nyaman.
Ketika ibu hamil mengalami usus buntu mungkin Mama lebih fokus untuk menahan rasa sakit, sehingga akan merasa tidak lapar.
Namun jika mengalami kondisi seperti itu, Mama harus tetap memenuhi asupan nutrisi di masa kehamilan.
Agar tidak memberikan efek buruk kepada janin, sebaiknya usahakan tetap makan dengan mengonsumsi makanan yang memiliki kaya akan vitamin dan bergizi tinggi.
Itu dia 5 informasi mengenai ciri-ciri radang usus buntu pada ibu hamil. Di sisi lain, Mama juga perlu mendapatkan diagnosa dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut memang disebabkan oleh penyakit usus buntu atau merupakan gejala penyakit lainnya.