5 Fakta Mengenai Vanishing Twin Syndrome, Gugurnya 1 Janin Kembar
Meski jarang terjadi, Mama tetap harus mewaspadainya
1 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hamil kembar merupakan anugerah yang terindah. Biasanya keberadaan dua janin di dalam rahim akan terdeteksi dengan alat Doppler Ultrasound di akhir trimester pertama melalui detak jantung yang multipel (lebih dari satu jenis).
Namun bagaimana jika dalam perkembangannya salah satu dari janin menghilang dari kandungan?
Ya, kondisi tersebut dinamakan Vanishing Twin Syndrome (VTS). Hal ini terjadi pada sekitar 20 hingga 30 persen kehamilan kembar.
Memang dalam kehamilan kembar dikenal risiko keguguran pada salah satu embrio. Di mana jaringan dari janin yang keguguran itu kemudian diserap masuk ke plasenta tubuh ibu atau oleh janin kembarannya.
Nah, kali ini Popmama.com akan membahas 5 fakta vanishing twin syndrome pada ibu hamil. Yuk, simak penjelasan selengkapnya.
1. Apa itu vanishing twin syndrome?
Vanishing twin syndrome adalah salah satu komplikasi kehamilan kembar dan mengacu pada suatu kondisi yang dapat berlangsung selama awal hingga di akhir kehamilan.
Dilansir dari Healthline, bahwa vanishing twin syndrome terjadi ketika lebih dari satu embrio tampaknya tidak berkembang dan mungkin tidak lagi terdeteksi. Bayi yang tidak berkembang sepenuhnya itu disebut kembar yang hilang.
Hal ini akan menyebabkan janin yang mati menjadi gepeng akibat tekanan dari janin yang masih bertahan hidup.
Janin yang tertekan tersebut dikenal dengan istilah fetus compressus atau fetus papyraceous. Saat lahir, fetus compressus berbentuk tubuh, rata dan tipis seperti kertas.
Editors' Pick
2. Bagaimana vanishing twin syndrome dideteksi oleh dokter?
Dengan tersedianya pemindaian USG sejak dini, kehadiran sepasang bayi kembar bisa terdeteksi selama trimester pertama. Terjadinya pun rata-rata di awal kehamilan, yaitu di minggu keenam atau ketujuh usia kehamilan.
Jadi pemeriksaan USG sejak dini adalah salah satu cara untuk mendeteksi komplikasi kehamilan kembar.
Menurut American Pregnancy Association, dokter akan mengidentifikasi kondisi janin kembar pada ibu hamil yang telah tiada saat satu detak jantung tidak dapat didengar dengan alat Doppler Ultrasonography.
3. Apa penyebab vanishing twin syndrome terjadi?
Sebenarnya hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti apa penyebab vanishing twin syndrome pada ibu hamil.
Tapi umumnya kondisi ini terjadi karena adanya kelainan kromosom dari salah satu kembar yang hilang, penempelan tali pusar yang tidak tepat pada janin, hingga terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat.
Di mana ketika embrio tertanam dalam rahim ibu hamil dan mulai berkembang, sebenarnya abnormalitas yang menyebabkan kembar menghilang sejak awal perkembangan bukan dari kejadian yang secara tiba-tiba.
Namun janin yang masih hidup akan menunjukkan kondisi sehat dan tumbuh kembang dengan baik.
4. Apa saja gejala dari vanishing twin syndrome?
Ada beberapa gejala kehamilan yang bisa mengindikasikan menghilangnya satu janin di dalam rahim. Tapi biasanya gejala dari komplikasi kehamilan kembar ini terasa berbeda-beda.
Dilansir dari Very Well Family bahwa gejala vanishing twin syndrome pada umumnya dimulai pada awal trimester pertama seperti:
- Kram dan perdarahan
Bercak ringan yang terjadi biasanya disebut perdarahan implantasi pada kondisi kehamilan yang sehat. Namun dokter akan mendiagnosis ibu hamil jika membawa tanda lainnya yang disertai kram. Hal ini mungkin salah satu dari embrio telah berhenti berkembang.
- Level hCG abnormal
Human chorionic gonadotropin (hCG) adalah hormon yang diuji untuk mendeteksi apakah Mama sedang hamil atau tidak. Jika positif hamil, terutama dengan kondisi kelipatan ganda pada janin maka dokter mungkin akan memantau kadar hCG ibu hamil untuk memastikan kadar kenaikan dengan cara yang seharusnya. Pada kasus ini tingkat hCG naik lebih lambat dari pada kehamilan kembar biasanya, yang mengindikasikan bahwa satu janin telah berhenti berkembang.
5. Risiko kesehatan bagi ibu dan kembaran yang selamat dari komplikasi ini?
Jika vanishing twin syndrome terdeteksi di trimester pertama kehamilan, biasanya tanpa adanya pengaruh buruk dan tidak ada perawatan khusus yang dibutuhkan sang Mama maupun bayi yang selamat.
Seperti dikatakan oleh Dr. Yana Markidan, seorang Princeton berbasis di OB-GYN yang dikutip dari Parents.com bahwa kehilangan spontan dari bayi di awal kehamilan ganda pada trimester pertama risikonya berkurang secara substansial. Namun setelah usia kehamilan 20 minggu, risiko kehilangan saudara kembar hanya sekitar tiga persen. Menurutnya, sebagian besar bayi kembar yang selamat dilahirkan tanpa komplikasi tambahan.
Tapi pada umumnya efek pada ibu hamil dari vanishing twin syndrome dapat menyebabkan ibu hamil merasa bingung, cemas dan sedih karena kehilangan satu bayinya.
Untuk mengantisipasi risiko yang lebih besar, ibu hamil perlu mempertahankan gaya hidup sehat dengan menghindari alkohol dan tembakau. Cara ini bisa melindungi anak kembar yang ada di dalam kandungan.
Demikianlah lima fakta mengenai vanishing twin syndrome pada ibu hamil. Sebaiknya ibu hamil selalu rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Semoga Mam dan bayi selalu sehat hingga masa persalinan, ya.
Baca juga:
- Mengagumkan, Ini Tahap Perkembangan Janin Kembar yang Sehat
- Kapan Gerakan Janin Kembar Mulai Terasa? Ini yang Perlu Diketahui, Ma
- Gejala dan Tanda-Tanda Hamil Kembar yang Perlu Mama Ketahui