5 Makanan yang Harus Dihindari Saat Gastritis di Masa Kehamilan
Gastritis merupakan salah satu gangguan pencernaan
26 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ibu hamil memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap infeksi Helicobacter pylori yang diketahui dapat memicu gastritis.
Gastitris adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan lapisan perut menjadi teriritasi dan meradang. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Menurut Hellomotherhood.com, meskipun alasan tidak sepenuhnya dipahami namun saat hamil lebih berisiko menderita gastritis non-kronis. Gastritis memiliki gejala seperti sakit perut, muntah, mulas, gangguan pencernaan dan feses berwarna gelap.
Oleh sebab itu, ibu hamil dengan gastritis perlu berhati-hati dalam mengonsumsi 5 makanan ini. Untuk mencegah iritasi lambung yang lebih serius, langsung cek informasinya dari Popmama.com, yuk!
1. Bawang bombay memiliki efek samping
Saat refluks asam lambung di masa kehamilan dan mengonsumsi bawang bombay, ini dapat mengalami pengurangan pH lambung dalam waktu cepat.
Dilansir dari Livestrong.com, tidak semua hidangan bawang bombay akan bermanfaat bagi penderita gastritis. Hindari makanan ini dan fokus pada buah-buahan dan sayuran segar lainnya.
Jika ibu hamil terlalu banyak mengonsumsi bawang bombay, mungkin akan mengalami beberapa efek samping seperti terjadinya asam lambung, diare, masalah pernapasan hingga reaksi alergi lainnya.
Editors' Pick
2. Daging tinggi lemak akan lebih sulit dicerna
Sebaiknya berbicaralah dengan dokter mengenai bagaimana jenis makanan dapat meningkatkan gejala gastritis.
Healthline mengatakan, ada beberapa makanan yang dapat membantu mengatasi gastritis dan mengurangi gejalanya. Ini termasuk: makanan berserat tinggi dan makanan rendah lemak seperti ikan, ayam dan kalkun.
Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi daging tinggi lemak saat alami gastritis.
Pasalnya daging dengan kandungan lemak yang tinggi akan lebih sulit dicerna, sehingga memicu produksi asam lambung berlebih di masa kehamilan.