5 Makanan yang Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah Selama Kehamilan
Sayuran hijau dapat membantu menjaga kadar gula darah, lho!
10 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gula darah tinggi atau hiperglikema adalah kondisi ketika kadar glukosa di dalam darah mengalami kenaikan. Siapa pun bisa mengalami gula darah tinggi, termasuk ibu hamil.
Menurut WebMD, selama kehamilan plasenta membuat hormon yang menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah. Jika tubuh tidak dapat membuat cukup insulin seperti seharusnya, maka kadar gula darah naik dan menjadi diabetes gestasional.
Oleh karenanya, saat kadar gula darah tinggi ibu hamil perlu memerhatikan asupan makanan.
Ada baiknya segera membuat perubahan kecil, yakni memilih 5 makanan ini sebagai penurun gula darah selama kehamilan. Berikut informasi selengkapnya dari Popmama.com :
1. Alpukat akan memperlambat menaikkan gula darah
Alpukat masuk dalam kategori makanan yang baik untuk dikonsumsi.
Alasannya karena alpukat memiliki karbohidrat yang rendah. Dengan begitu alpukat akan super lambat dalam menaikkan gula darah.
Dikutip dari Health.Cleveland Clinic.org, kebanyakan perempuan perlu diskrining untuk diabetes gestasional antara 24 dan 28 minggu dalam kehamilan mereka. Jika ada banyak glukosa dalam urine pada kunjungan pranatal awal, mungkin akan melakukan skrining lebih cepat.
Sedangkan lemak pada alpukat termasuk lemak tak jenuh rantai tunggal yang sangat dibutuhkan untuk menurunkan gula darah dan meningkatkan fungsi insulin di awal kehamilan.
Editors' Pick
2. Bawang putih memiliki sifat antioksidan
Bawang putih adalah salah satu makanan yang dapat dijadikan alternatif sebagai penurun kadar gula darah tinggi dan membantu menormalkan kadar gula darah.
Bawang putih mengandung protein, vitamin A, B-1, C, kalsium, magnesium, kalium, besi, selenium dan asam amino yang diyakini mampu mempromosikan sifat antioksidan dan efek sirkulasi mikro.
Dilansir dari Mom Junction.com, bawang putih dianggap aman selama kehamilan asalkan dikonsumsi dalam jumlah kecil. Pada awal kehamilan, bawang putih akan memiliki efek yang lebih rendah pada janin dibandingkan dengan trimester berikutnya.
Namun disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memasukkannya ke dalam diet kehamilan.