Inilah 5 Risiko Ibu Hamil Mengenakan Pakaian Dalam Ketat
Sebaiknya gunakan celana yang longgar dan menyerap keringat
10 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama yang sedang hamil sering bertanya-tanya mengenai penggunaan celana dalam ketat? Ya, sebenarnya memakai pakaian dalam ketat berpotensi yang mungkin membahayakan kesehatan.
Menurut pemaparan dari Babygaga, bahwa skinny jeans, legging dan bahkan spandex atau celana ketat berpinggang tinggi tidak akan menimbulkan risiko bagi bayi ibu hamil. Tapi bisa menyebabkan sejumlah masalah di masa kehamilannya.
Berikut pembahasan mengenai 5 risiko menggunakan pakaian dalam ketat bagi ibu hamil yang sudah dirangkum oleh Popmama.com :
1. Berpotensi menimbulkan infeksi ragi vagina
Di negara Indonesia, dengan iklim yang tropis sebenarnya kurang baik untuk menggunakan pakaian dalam ketat. Apalagi di saat hamil, sebab pori-pori kulit jadi akan sulit bernapas.
Hal tersebut dikarenakan di masa kehamilan cairan keringatnya keluar lebih banyak, sehingga berisiko menyebabkan jamur dan infeksi ragi vagina.
Kalau telah terjadi infeksi ragi vagina di masa kehamilan akibat penggunaan pakaian dalam yang ketat, maka bisa mengakibatkan gatal-gatal pada kulit di bagian pinggul hingga paha.
Jika tidak diimbangi busana yang tepat, jamur akan lebih mudah menyebar di area vagina ibu hamil.
Editors' Pick
2. Menimbulkan penyumbatan sirkulasi darah
Risiko kedua setelah memakai celana dalam ketat saat hamil, yakni bisa menimbulkan penyumbatan pada sirkulasi darah. Hal ini terjadi karena pembuluh darah tertekan di sekitar paha, selangkangan serta pada organ intim.
Nah, sirkulasi buruk tersebut biasa disebut varises. Sementara varises bukan hanya terjadi akibat menggunakan sepatu berhak tinggi saja, tapi juga dikarenakan memakai celana dalam yang terlalu ketat.
Selain varises, menggunakan pakaian dalam yang ketat ketat berpotensi menimbulkan pembengkakan selama kehamilan.
Sementara saat kehamilan, ibu dan bayi membutuhkan suplai darah lebih banyak dan aliran yang lancar. Jika mengalami penghambatan aliran darah, jantung pun harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh.
3. Mengganggu usus ibu hamil dan menghambat sistem pencernaan
Sebaiknya hindari memakai pakaian dalam yang terlalu ketat, terutama di daerah perut dan pinggang di masa kehamilan.
Pasalnya, proalses pencernaan ibu hamil lebih lambat dari orang-orang pada umumnya. Dengan pemakaian celana dalam ketat dapat menghambat pencernaan dan mengganggu mobilitas usus ibu hamil.
Dikutip dari New Health Advisor, celana ketat bisa menyebabkan mulas dan refluks asam selama kehamilan. Hal ini disebabkan oleh sistem pencernaan menjadi lebih lambat, sehingga terjadi peningkatan progesteron.
Selain itu, mengenakan celana dalam ketat di masa kehamilan hanya akan memperburuk keadaan dengan mendorong perut dan memaksakan isinya ke arah dada.
4. Menyebabkan penyakit parestesia setelah memakainya
Ternyata, penggunaan celana dalam ketat dapat menyebabkan parestesia di masa kehamilan. Parestesia itu sendiri adalah penyakit yang membuat penderitanya merasa kesemutan dan kepanasan seperti rasa terbakar.
Penggunaan celana ketatlah yang membuat penyakit tersebut terjadi, sehingga hal ini dapat membuat aliran darah ibu hamil menjadi tidak lancar.
Sementara akibat dari kesemutan hingga mati rasa akan dialami di bagian paha dan pinggul Mama. Parestesia dapat bersifat sementara atau terjadi secara berkepanjangan di masa kehamilan.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika sudah mengalami kesemutan setelah menggunakan pakaian dalam yang terlalu ketat.
5. Nyeri di bagian perut dan punggung ibu hamil
Ada banyak ibu hamil yang kerap mengenakan pakaian dalam ketat selama hamil.
Padahal kebiasaan tersebut harus segera dihilangkan jika tidak ingin berdampak pada kesehatan fisik Mama.
Apabila selama ini Mama mengalami nyeri di bagian-bagian tubuh seperti punggung, kaki, dada, dan perut maka bisa jadi dikarenakan penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Pasalnya celana dalam yang ketat akan menghambat aliran darah dan itulah penyebab timbulnya rasa nyeri pada bagian-bagian tubuh ibu hamil.
Lima risiko memakai celana dalam ketat tadi dapat disimpulkan bahwa ibu hamil harus menggunakan pakaian yang longgar, menyerap keringat dan nyaman. Belilah pakaian khusus ibu hamil atau memilih ukuran yang lebih besar dari biasanya.
Baca juga:
- 7 Fakta Unik Soal Plasenta yang Perlu Mama Ketahui
- 7 Hal yang Memengaruhi Penampilan Bayi dalam Proses Kehamilan
- Apakah Mengonsumsi Pepaya Muda Baik Bagi Kehamilan?