7 Tanda Palsu Mama Akan Keguguran, Jangan Panik Dulu
Mengalami gejala keguguran bukan berarti Mama bakal mendapat musibah tersebut.
1 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada masa awal kehamilan, seringnya Mama masih merasa cemas, terutama jika punya riwayat keguguran sebelumnya. Namun biasanya ada gejala atau situasi di mana orang salah membaca pertanda, menganggap beberapa hal terjadi di masa awal kahamilan merupakan tanda-tanda keguguran.
Dalam beberapa kasus memang perlu adanya pemantauan untuk memastikan kehamilan yang sehat, tapi beberapa lainnya merupakan hal yang normal dan tidak harus jadi perhatian. Mengetahui perbedaan tanda-tanda keguguran yang benar dan palsu bisa membantu meredakan rasa cemas.
Very Well Family menjabarkan tujuh tanda palsu keguguran yang mungkin Mama pikir bakal menjadi penyebab keguguran. Biasanya orang-orang akan panik jika mengalami hal ini di masa awal kehamilan mereka. Berikut ini Popmama.com merangkumnya untuk bisa Mama baca dan pelajari.
1. Tes darah hCG rendah
Pada awal kehamilan, dokter akan mengecek kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) hingga beberapa kali, untuk menentukan apakah kadarnya meningkat sebagaimana mestinya. Pada sebagian besar kehamilan normal, kadar hCG harus meningkat tiap dua hingga tiga hari di sepanjang trimester pertama.
Tes kadar hCG yang dilakukan satu kali saja, jarang sekali hasilnya bisa dijadikan acuan. Jika hasil tes pertama menunjukkan angka yang rendah, jangan langsung panik. Ini mungkin karena kondisi mama memang sedang dalam masa sangat awal kehamilan.
Namun jika kadar hCG mama tidak naik setelah beberapa kali tes, atau justru menurun, bisa jadi itu merupakan tanda awal keguguran. Jangan merasa bersalah atau merasa sendiri saat hal itu terjadi, karena keguguran merupakan hal yang sangat wajar dan banyak terjadi.
2. Bercak di awal kehamilan
Wajar jika Mama khawatir saat melihat bercak di celana pada masa awal kehamilan. Mama harus segera menghubungi dokter jika bercak ini berlanjut dengan perdarahan. Walaupun bercak mungkin saja bisa jadi gejala keguguran, tapi banyak penyebab dari bercak ini yang sangat normal.
Selama masa kehamilan, aliran darah menuju serviks akan meningkat secara signifikan. Karenanya, tak jarang Mama menemukan bercak setelah berhubungan seksual atau setelah pemeriksaan vagina. Selain itu, banyak hal lain yang menjadi penyebab timbulnya bercak ini.
Pada Mama dengan usia yang lebih muda, cervical ectopy, tonjolan jinak dari bagian dalam serviks ke serviks luar, juga dapat menyebabkan bercak. Selain itu, bercak juga bisa terjadi saat plasenta tertanam ke dinding rahim, dan ini merupakan bagian dari kehamilan awal yang normal dan sehat.
Editors' Pick
3. Kram
Seperti bercak, kram juga terjadi pada kondisi kehamilan normal, dan bukan merupakan tanda adanya masalah. Di masa awal kehamilan, kram ringan bisa terjadi dalam proses penanaman rahim, dan biasanya hal ini tidak akan lama.
Nyeri yang disertai perdarahan yang harus diwaspadai dan segera diperiksa. Jika kram terasa parah, dengan atau tanpa perdarahan, sebaiknya Mama menemui dokter sesegera mungkin.
4. Gejala kehamilan yang menghilang
Hilangnya gejala kehamilan juga bisa membuat resah beberapa mama. Padahal sangat wajar jika gejala kehamilan berfluktuasi dari hari ke hari selama awal kehamilan, dan terkadang juga hilang sama sekali.
Hilangnya gejala kehamilan seperti nyeri payudara, kembung, perubahan mood, atau juga mengidam makanan tertentu, belum tentu jadi pertanda adanya masalah, terutama jika usia kehamilan mama mendekati 12 minggu.
5. Tidak mengalami morning sickness
Banyak orang bilang bahwa tanda kehamilan yang sehat salah satunya adalah mual di pagi hari. Mungkin Mama mulai khawatir jika tidak mengalami gejala khas seperti mual dan muntah ini.
Tidak adanya gejala morning sickness bukan berarti kehamilan mama akan terancam. Beberapa mama bahkan tidak pernah sama sekali mengalami gejala ini dan kehamilannya baik-baik saja.
6. Hasil USG yang tidak meyakinkan
Tak jarang USG di awal kehamilan mama menimbulkan rasa khawatir. Mama takut jika hasil USG tidak menunjukkan apa yang Mama dan dokter harapkan. Dalam beberapa kasus mungkin tidak ada detak jantung janin, atau mungkin saja pengukurannya tidak sesuai dengan perkiraan tanggal kelahiran.
Dalam banyak kasus, perkiraan tanggal kelahiran bisa salah, dan bayi lahir jauh dari perkiraan mama. Meski bikin frustrasi karena diberitahu untuk kembali lagi lain waktu untuk memeriksanya lagi, Mama jangan berasumsi buruk.
7. Terancam keguguran
Memang terdengar ngeri, tapi ancaman keguguran bukan hal yang sama dengan keguguran yang sebenarnya. Istilah ini mengacu pada kehamilan di mana ada beberapa tingkat perdarahan, tetapi serviks tetap tertutup dan USG menunjukkan bahwa jantung bayi masih berdetak.
Kondisi terancam keguguran ini terjadi pada sekitar 20 persen kehamilan sebelum 20 minggu. Sementara sebagian besar mama akan melahirkan bayinya tanpa insiden, sebanyak satu dari tujuh mama akan mengalami komplikasi lebih lanjut setelah adanya ancaman keguguran ini.
Itulah tujuh tanda palsu keguguran yang mungkin Mama alami. Well, apapun hal yang meresahkan Mama di masa awal kehamilan, sebaiknya memang segera dikonsultasikan saja ke dokter. Ini akan baik, tak hanya untuk tahu kondisi sebenarnya, tapi juga untuk menjaga mental mama tetap stabil.
Baca juga:
- Bumil Tidak Alami Mual dan Muntah, Apakah ini Gejala Keguguran?
- 7 Tanda Janin Tidak Berkembang, Apakah Ini Pertanda Keguguran?
- 3 Cara Menghitung Masa Subur setelah Keguguran agar Cepat Hamil