Amankah Mengonsumsi Jamu Saat Hamil?
Apa Mama suka minum jamu? Jika sedang hamil sebaiknya baca artikel ini dulu sebelum minum jamu, Ma!
12 Januari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jamu adalah minuman tradisional yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Biasanya minuman ini merupakan campuran dari bahan-bahan herbal seperti kunyit, jahe, kencur, sirih, dan berbagai jenis bahan lainnya, yang pencampurannya dibuat dengan alat maupun dengan tangan.
Berbeda bahan, berbeda pula khasiatnya, tapi kurang lebih khasiat jamu sama yaitu untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat bugar dan dapat menghindari dari penyakit.
Seringkali, orangtua kita mungkin menyarankan untuk meminum jamu untuk kesehatan tubuh.
Namun, di masyarakat sendiri masih terjadi pro dan kontra soal keamanan meminum jamu bagi ibu hamil.
Dalam ilmu kedokteran, belum ada studi yang benar-benar menyatakan jika jamu tidak aman dikonsumsi, karena bahan-bahan yang terdapat dalam jamu sendiri semua tergolong alami.
Namun, biasanya dokter kandungan tidak merekomendasikan ibu hamil terlalu sering mengonsumsi jamu saat sedang hamil, atau mengonsumsinya di kehamilan trimester pertama karena takut menganggu perkembangan dan pertumbuhan organ tubuh janin.
Dokter kandungan biasa akan lebih menyarankan ibu hamil mengonsumsi jus ketimbang jamu.
Khasiatnya sama, yaitu untuk menghindari ibu hamil dari penyakit atau menjaga kesehatan tubuh.
Efek samping jamu untuk kehamilan
Ada beberapa kandungan yang biasa menjadi bahan campuran dalam jamu yang sebenarnya memberi akibat buruk bagi ibu hamil. Salah satunya adalah bahan-bahan berikut :
Editors' Pick
Campuran jamu dengan kunyit
Kunyit biasa dijadikan campuran dalam jamu kunyit asam dan biasanya berguna untuk melancarkan menstruasi.
Namun, ketika hamil, tentu Mama harus lebih berhati-hati saat mengonsumsinya.
Oh ya, jika Mama sedang dalam kehamilan trimester pertama, sebaiknya hindari minuman ini supaya tidak ada gangguan pada janin.
Kunyit juga diketahui tergolong sulit dicerna, dan dapat membuat air ketuban menjadi keruh.
Untuk mengonsumsinya lebih baik Mama konsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu.