Hampir satu dari lima perempuan dapat mengalami keguguran dalam hidup mereka berdasarkan Parents.com. Hal inilah yang membuat topik keguguran relatif meluas.
"Ini adalah salah satu bentuk trauma paling umum yang dialami banyak perempuan, tetapi seringkali tidak dikenali dan tidak dilaporkan," kata Cecille Maria Ahrens, terapis dan pekerja sosial klinis berlisensi.
Mengingat bahwa keguguran tidak sering dibahas, banyak orang tidak yakin bagaimana merespons ketika seseorang yang mereka kenal kehilangan kehamilan.
Apa yang kamu katakan mungkin secara alami akan tergantung pada kedekatan hubungan dengan perempuan yang mengalami keguguran.
Tetapi ada beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari untuk diucapkan menurut Cecille. Berikut ini beberapa di antaranya yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.
1. "Itu belum jadi bayi sungguhan, tidak apa-apa."
Freepik/jcomp
Bagi banyak Mama, ikatan dengan calon bayi mereka sudah terjadi saat mereka mengetahui bahwa mereka hamil.
Tidak peduli seberapa jauh masa kehamilan itu berkembang, bayi itu nyata. Saat ini pun rencana dan impian sudah terbentuk di kepala keluarga dan kehidupan telah berubah.
Jadi, kalimat ini sungguh tidak disarankan untuk diucapkan.
2. "Setidaknya itu terjadi di awal dan kamu belum terlalu lama memilikinya."
Freepik/jcomp
Memang benar kalau semakin lama masa kehamilan, semakin banyak komplikasi yang dapat terjadi selama keguguran.
Tetapi kalimat ini tidak baik diucapkan. Sebab jika demikian, berarti Anda setuju pada gagasan bahwa bayi yang hilang pada trimester pertama tidak perlu ditangisi.
Padahal rasa sakit secara fisik dan emosional sangat nyata dirasakan, bahkan sejak tahap awal kehamilan.
3. "Ya, berarti itu bukan untuk kamu."
Freepik/8photo
Mengatakan kalimat ini disaat setelah kehilangan hanya akan menambahkan beban untuk Mama yang sedang mengalami kedukaan.
Hal ini seakan mengatakan bahwa Mama yang kehilangan kehamilannya telah melakukan kesalahan. Selain itu, ini juga dapat membuatnya berpikir jika ia masih belum pantas atau tidak pantas menjadi orangtua.
Jadi, ada baiknya untuk dihindari Ma.
Editors' Pick
4. "Setidaknya itu menandakan kalau kamu bisa hamil."
Freepik
Perjuangan setiap Mama untuk mendapatkan kehamilan tentu berebeda-beda. Bahkan setiap perjuangan memiliki rasa sakit dan kesedihannya sendiri.
Jadi, tidak ada alasan untuk membandingkan perjuangan mendapatkan kehamilan antara satu orang dengan dengan yang lainnya.
5. "Keguguran itu hal yang wajar terjadi dan itu dialami oleh banyak orang."
Freepik/Shisuka
Saat mama yang kehilangan sedang mencari dukungan mendengar hal ini, sudah pasti mereka akan merasa tersakiti.
Memang ada benarnya kalau keguguran biasa terjadi. Tetapi bukan berarti hal ini membuat kebutuhan akan dukungan dan kasih sayang jadi sesuatu yang tidak mereka butuhkan, lho.
6. "Tenang, kamu akan baik-baik saja dalam beberapa hari ke depan."
Freepik/shurkln_son
Bagi beberapa perempuan, masa berduka terjadi cukup singkat setelah keguguran dan itu tidak menjadi masalah dalam waktu lama.
Namun bagi yang lain, kesedihan karena kehilangan ini bisa berlangsung lebih lama dan menjadi lebih kompleks karena beberapa faktor lainnya.
Dengan memberitahu mereka kalau semua akan baik-baik saja dalam beberapa hari, hanya akan membuat mereka merasa diremehkan.
7. "Seharusnya kamu waktu itu... / seharusnya kamu tidak..."
Freepik/cookie_studio
Jika menempatkan posisi kita pada posisi mereka yang kehilangan dan mendengar hal ini, apakah kalimat ini bisa sedikit memberi kekuatan? Rasanya tidak, ya.
Sangat sulit rasanya bagi orangtua saat mengetahui bahwa janin di dalam perut mereka telah tiada. Secara naluriah, pasti ada momen dimana mereka menyalahkan diri sendiri.
Mendengar pernyataan ini dari seseorang yang seharusnya memberi dukungan justru dapat membuat mereka semakin lemah secara mental dan emosional.
8. "Bersyukur saja atas apa yang kamu miliki saat ini."
Freepik/pressfoto
Ketika seseorang kesakitan dan ada yang menyuruh mereka untuk tidak merasakannya, sepertinya itu tidak terlalu membantu, lho.
Sayangnya, kalimat ini sering diucapkan kepada mereka yang sudah memiliki anak dan sedang berduka karena keguguran.
Padahal, sepasang suami istri yang sudah memiliki banyak anak pun akan sangat normal jika berduka setelah mengalami keguguran.
Jadi, ada baiknya untuk menghindari kalimat-kalimat di atas. Pastikan saja Mama memahami perasaan mereka dan memberikan dukungan dengan kehadiran Mama. Itu justru akan lebih membantu lho, Ma.