Keguguran tapi Janin Belum Keluar, Apa yang Terjadi pada Tubuh?
Umumnya hal ini terjadi saat ibu hamil tidak menyadari kalau dirinya mengalami keguguran
20 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu kekhawatiran yang kerap menghantui ibu hamil di masa kehamilan adalah mengalami keguguran. Melansir Cleveland Clinic, keguguran atau spontaneous abortion adalah kondisi ketika kehamilan berhenti sebelum embrio atau janin cukup berkembang untuk bertahan hidup.
Ditambah lagi, pada beberapa kasus ibu hamil tidak menyadari kalau dirinya mengalami keguguran dan mengakibatkan janin terus berada di dalam rahim. Lantas, apa yang akan terjadi pada tubuh ibu hamil tersebut?
Apa ciri atau tanda yang perlu diwaspadai jika ibu hamil mengalami hal ini? Apa yang harus dilakukan jika akhirnya ibu hamil mengetahui bahwa janin mereka masih berada di dalam tubuh?
Berikut ini Popmama.com rangkumkan penjelasan tentang keguguran tapi janin belum keluar.
1. Apa itu keguguran dan seberapa besar kemungkinan ibu hamil mengalaminya?
Kembali melansir Cleveland Clinic, keguguran adalah berakhirnya kehamilan secara tidak terduga pada 20 minggu pertama kehamilan. Kebanyakan keguguran terjadi di luar kendali dan terjadi karena janin berhenti tumbuh.
Berdasarkan fakta yang dikutip dari Mayo Clinic, sekitar 10-20 persen kehamilan diketahui berakhir dengan keguguran. Namun, jumlah sebenarnya bisa jadi lebih tinggi karena cukup banyak keguguran yang terjadi pada awal kehamilan, bahkan sebelum perempuan mengetahui adanya kehamilan tersebut.
Namun, hanya karena disebut keguguran bukan berarti ibu hamil melakukan kesalahan saat mengandung.
Editors' Pick
2. Mengapa janin tidak keluar saat keguguran terjadi?
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak semua ibu hamil menyadari ketika mereka mengalami keguguran. Inilah yang menyebabkan janin mereka tidak keluar saat keguguran terjadi.
Apa yang terjadi? Melansir Tommy's, kejadian janin tidak keluar dari tubuh ibunya saat mengalami keguguran disebut juga keguguran yang tidak lengkap atau missed miscarriage atau incomplete miscarriage.
Meskipun antara 50% dan 70% keguguran ini disebabkan oleh masalah genetik acak pada bayi yang sedang berkembang, terdapat beberapa penyebab lain yang berhubungan dengan keguguran ini. Beberapa di antaranya, seperti:
- Bentuk rahim yang tidak normal
- Amniosentesis
- Penyakit jantung bawaan
- Paparan terhadap bahaya lingkungan dan tempat kerja (radiasi tingkat tinggi atau zat beracun)
- Kelainan hormonal
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
- Implantasi sel telur yang telah dibuahi pada lapisan rahim tidak tepat
- Serviks yang tidak kompeten
- Penyakit ginjal
- Faktor gaya hidup (merokok, minum alkohol, menggunakan narkoba)
- Usia ibu dan ayah
- Keguguran sebelumnya
- Penyakit tiroid
- Diabetes yang tidak terkontrol