Memasuki masa kehamilan yang menyenangkan, tak hanya perubahan fisik yang terjadi. Perubahan mental pun dapat terjadi pada Mama saat ini.
Walaupun kehamilan adalah masa yang membawa kebahagiaan, tetapi masa ini juga merupakan masa yang menegangkan karena dapat menyebabkan emosi Mama memuncak. Sayangnya, hal ini kurang mendapatkan banyak perhatian.
"Kehamilan adalah transisi besar dalam kehidupan seorang perempuan dan itu melibatkan campuran emosi yang kompleks, baik dan buruk," kata dokter Mary Kimmel, asisten profesor dan co-direktur program psikiatri perinatal di University of North Carolina.
Jadi, tidak heran jika di masa kehamilan Mama jadi lebih sensitif dan sering menangis. Nah, apa saja faktor yang dapat menyebabkan Mama mudah menangis di masa ini?
Berikut alasan utama mengapa ibu hamil sering menangis yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama. Simak sama-sama, yuk!
1. Fluktuasi Hormon
Freepik/jcomp
Ada banyak alasan mengapa Mama cenderung menangis saat hamil. Salah satunya adalah keberadaan ketiga hormon seperti estrogen, progesteron, dan human chorionic gonadotropin (hCG) yang diproduksi di dalam tubuh.
Perubahan kadar hormon ini dapat mengirimkan berbagai sinyal ke otak yang kemudian dapat berdampak pada suasana hati ibu hamil. Ketiganya bertanggung jawab untuk memicu emosi kehamilan dan membuat Mama menangis tanpa sebab apa pun.
Tingkat progesteron khususnya cenderung berada di sisi yang lebih tinggi selama dua bulan terakhir kehamilan. Inilah yang membuat Mama jadi cukup rentan.
2. Stres berkepanjangan
Freepik/rawpixel.com
Stres adalah musuh utama di masa kehamilan yang kehadirannya cukup sulit untuk dihindari. Hal ini pasti akan muncul sesekali, Ma.
Jadi, berusahalah untuk terus menjaga kesehatan fisik dan mental Mama.
Cobalah untuk mulai menjauhkan kekhawatiran terhadap banyak hal. Seperti kesejahteraan si Kecil yang belum lahir, kunjungan dan tes dokter, suka dan duka terkait pekerjaan, hubungan keluarga, anak yang lebih besar, dan beragam faktor yang bisa membuat Mama stres.
Editors' Pick
3. Menyaksikan tontonan yang penuh emosi
Freepik/freepic.diller
Menikmati tontonan yang menampilkan aktor yang memukau memang menyenangkan. Namun, jika film atau acara tersebut begitu menggugah perasaan Mama dan membuat Mama sering menangis ini akan berbahaya untuk bayi.
Jadi, pastikan Mama menikmati acara yang menyenangkan dan membuat Mama terhibur. Dengan demikian si Kecil yang ada di dalam perut Mama pun jadi semakin sehat.
4. Merasa tidak nyaman
Freepik/jcomp
Ketidaknyamanan fisik adalah bagian tak terpisahkan dari setiap masa kehamilan. Jadi bukan hal asing jika Mama mengalami hal ini. Bahkan, perasaan yang tidak nyaman ini sampai bisa membuat Mama menangis.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman ini terjadi misalnya karena Mama tidak mendapatkan tidur nyenyak, merasa berat saat harus berjalan membawa bayi di dalam perut, atau bahkan hanya karena pakaian yang mulai tidak muat lagi.
5. Komentar dan milestone kehamilan
youaremom.com
Di masa kehamilan, pasti akan ada saja komentar yang datang pada Mama entah itu komentar baik atau yang buruk. Beberapa orang akan berkomentar tentang berat badan atau ukuran perut Mama yang terlalu besar atau terlalu kecil.
Mendengarkan hal ini tentu saja dapat membuat Mama merasa stres dan bersedih.
Tetapi selain hal yang mengganggu, ada juga hal-hal menyenangkan yang dapat membuat Mama menangis. Misalnya saja ketika Mama melihat sonogram si Kecil pertama kali, saat Mama memiliki momen spesial bersama si Kecil di dalam perut, atau ketika Mama merasakan saat si Kecil sedang bergerak.
Dampak Buruk yang bisa terjadi jika ibu hamil sering menangis
freepik.com/user18526052
Pada sebuah penelitian tahun 2016, menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi selama kehamilan dapat meningkatkan peluang melahirkan secara prematur dan berat badan lahir rendah.
Tinjauan penelitian di tahun 2015 lainnya menemukan hubungan serupa antara tekanan mental dan kelahiran prematur.
Jika Mama tidak merawat diri selama kehamilan, tidak cukup makan atau nutrisi yang cukup, melewatkan janji pranatal, atau kurang berolah raga maka si Kecil mungkin akan mengalami hal yang buruk.
Depresi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko postpartum depression (PPD), yang dapat mempengaruhi ikatan Mama dengan bayi. PPD adalah hal umum jadi Mama tidak perlu malu untuk berkonsultasi saat membutuhkannya.
Bagaimana Cara Mengatasi Hal ini Selama Masa Kehamilan?
Freepik.com/lookstudio
Saat memasuki masa kehamilan, Mama tidak akan bisa mengontrol perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Namun, Mama bisa mencoba untuk meringankan efek dari perubahan ini, setidaknya untuk mengurangi tangisan Mama dengan cara:
Memastikan cukup tidur: Kurang tidur dapat meningkatkan tingkat stres dan membuat Mama lebih mudah tersinggung. Jadi, usahakan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malam.
Aktif secara fisik: Coba konsultasikan pada dokter, olahraga atau aktivitas ringan apa yang bisa membantu untuk meningkatkan energi serta kesehatan mental Mama.
Bicaralah dengan sesama ibu hamil: Mendapatkan dukungan baik juga dapat meredakan beberapa ketakutan dan kecemasan yang terkait dengan kehamilan. Dengan berbicara dengan ibu hamil lainnya, Mama bisa mendapatkan saran dan juga saling memberikan dukungan secara emosional.
Jangan membebani diri sendiri: Menjalani masa kehamilan hingga persalinan dapat membuat Mama merasa lelah dan stres. Jangan tanggung beban itu sendiri karena hal ini dapat menyebabkan frustrasi, rasa bersalah, dan juga tangisan. Pastikan Mama dikelilingi oleh support system terbaik.
Nah, itulah tadi deretan alasan utama mengapa ibu hamil sering menangis. Jika hal ini masih berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter pribadi Mama.