7 Pertanyaan soal Seks saat Hamil yang Sering Ditanyakan
Tak takut lagi untuk menikmati waktu intim berdua!
30 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika biasanya Mama dan Papa yang baru menikah bisa melakukan hubungan seks dengan ide-ide yang spontan di mana saja dan kapan saja, ini tidak bisa berlaku lagi selama masa kehamilan.
Bahkan, Mama yang biasanya bersemangat di tempat tidur pun bisa seketika kehilangan gairah untuk melakukannya. Apakah ini normal? Ya, ini normal terjadi Ma.
“Biasanya, trimester kedua adalah titik emas,” kata Holly Richmond, terapis seks klinis dan terapis pernikahan dan keluarga berlisensi.
Ini adalah saat morning sickness terburuk sudah berakhir dan Mama mulai mendapatkan lekuk tubuhnya.
Lalu bagaimana dengan posisi yang tepat? Apakah saat melakukannya si Kecil bisa merasakan yang terjadi? Apakah jika terasa sakit berarti itu berbahaya?
Berikut ini beberapa pertanyaan soal seks saat hamil yang sering ditanyakan yang sudah Popmama.com dari Healthline.com.
1. Apakah saat melakukan hubungan seks, penetrasi akan mengganggu janin di dalam sana?
"Sederhananya, tidak. Selama penetrasi, rahim mungkin bergerak sedikit dan Anda merasakannya.
Banyak orang ketakutan akan terjadi sesuatu pada si Bayi," ungkap Aleece Fosnight, asisten dokter dan konselor seks di bidang urologi, kesehatan wanita, dan kedokteran seksual.
Faktanya, rahim lebih mudah digerakkan selama kehamilan.
“Bayi di dalam rahim sangat terlindungi dan memiliki sistem filter sendiri yang sangat selektif tentang apa yang masuk dan keluar. Kecuali dokter melarang Anda untuk melakukan hubungan seks karena gangguan tertentu, jika tidak itu tetap aman," Kata Aleece.
Namun, ada penelitian yang menemukan hingga 80 persen pria khawatir tentang "menyakiti bayi".
Jika demikian, ajak Papa saat melakukan kontrol. Mereka dapat mendengar kepastian dari seorang ahli bahwa penis mereka tidak menyentuh bayinya.
2. Apakah melakukan seks saat hamil bisa menyebabkan keguguran?
Seks tidak akan menyebabkan keguguran. Keguguran sering kali disebabkan oleh janin yang tidak berkembang secara normal, Ma.
Sebuah penelitian pada 2011 juga menyimpulkan seks tidak menyebabkan persalinan dini pada kehamilan berisiko rendah.
Faktanya, seks bahkan dapat membantu persalinan. “Beberapa pasangan berhubungan seks hingga waktu istrinya melahirkan,” kata Stephanie Buehler, penulis “Konseling Pasangan Sebelum, Selama, dan Setelah Kehamilan: Masalah Seksualitas dan Keintiman.
Menurut Stephani, selagi tidak ada pengecualian medis atau salah satu pasangan tidak tertarik, maka Mama dan Papa bebas melakukan apa saja.
Editors' Pick
3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi perdarahan? Apakah harus khawatir atau itu hal yang biasa?
Menurut Stephanie, hal yang paling baik dan bisa meyakinkan Mama adalah berkonsultasi dengan dokter pribadi. Jadi, tak perlu panik.
Pasalnya dengan adanya perubahan saat kehamilan, leher rahim pun jadi sensitif dan mudah teriritasi. Ini yang menyebabkan pendarahan.
Mama mungkin akan melihat bercak setelah berhubungan seks atau di esok harinya.
Cobalah berkonsultasi untuk mendapatkan saran terbaik mengatasi hal ini dengan dokter pribadi mama. Dijamin ini bisa mengurangi kecemasan saat melakukan seks nantinya.
4. Apakah normal jika seks terasa sakit selama kehamilan?
Payudara dan puting sensitif bisa jadi terlihat lebih seksi. Tetapi bagi sebagian orang, hal ini justru membuat interaksi di daerah ini jadi menyakitkan karena saat hamil tubuh Mama jadi lebih sensitif.
"Aliran darah dan hormon juga bisa membuat klitoris sangat sensitif," kata Stephaie Buehler.
Masalah dasar panggul juga bisa menjadi tantangan. Menurut Stephanie, jika Mama merasakan hal ini, ada baiknya untuk terbuka pada pasangan.
“Seks seharusnya tidak pernah menyakiti dan yang terbaik adalah berbicara secara terbuka,” katanya.
Sebab menurutnya ada banyak cara untuk bisa mendapatkan keintiman dengan pasangan dan setiap pasangan perlu menemukan cara yang cocok untuk mereka selama kehamilan.
5. Bolehkah melakukan ide yang sedikit gila selama melakukan seks saat hamil?
Jika Mama berharap untuk bisa melakukan sedikit hal ekstrem saat melakukan seks di masa kehamilan, sepertinya Mama harus berpikir ulang.
Jika ingin melakukannya, pastikan Mama dan bayi tetap aman, ya! Hindari area perut dan perut dan ikatan apa pun yang dapat menyempitkan aliran darah.
Tetapkan juga pada pasangan batasan-batasan apa yang bisa Mama terima dan tidak.
Hindari juga untuk meniupkan udara ke dalam vagina saat melakukan oral seks. Meskipun jarang, udara yang tertiup ke dalam vagina dapat menyebabkan emboli dan bahkan kematian.
6. Bisakah posisi yang berbeda mempengaruhi jenis kelamin bayi?
Berbagai pertanyaan seperti ini pasti sudah sering Mama dengar. Memang ada banyak mitos dan fakta yang tercipta mengenai seks dan gender ini, Ma.
Namun, menurut Aleece Fosnight, ia menegaskan bahwa hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan sains sama sekali.
Termasuk mengenai posisi pembuahan, posisi seksual selama kehamilan, tanggal pembuahan, atau waktu.
Kalau Mama, percaya atau tidak?
7. Kapan saya bisa mulai berhubungan seks setelah melahirkan?
Ini adalah pertanyaan yang banyak dilontarkan baik oleh Mama dan juga Papa. Seperti yang dicatat oleh sebuah penelitian, rekomendasi standar adalah sekitar enam minggu.
Tetapi jika tidak ada komplikasi, robekan, atau infeksi Mama bisa melakukannya lebih cepat dari waktu itu. Namun, tetap konsultasikan hal ini pada dokter pribadi untuk mengetahui kondisi pasti mengenai tubuh Mama.
Itulah pertanyaan soal seks saat hamil yang sering ditanyakan. Semoga artikel ini dapat membantu!
Baca juga:
Hindari Berhubungan Seks saat Hamil jika Mengalami 5 Kondisi Ini!
Ini Panduannya, 5 Posisi Berhubungan Seksual yang Aman saat Hamil Muda