Hal yang Harus Mama Ketahui Ketika Harus Menyusui Saat Hamil Muda
Aman tidak, ya?
28 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anak adalah karunia dari Tuhan. Saat diberikan kepercayaan kembali hamil saat masih menyusui anak, tak ada alasan menolaknya.
Banyak pro kontra mengenai perihal menyusui saat hamil. Ada yang memperbolehkan, ada juga yang melarang.
Padahal, menyusui adalah kewajiban yang harus dipenuhi selama Mama memiliki ASI dan si Kecil masih berumur di bawah 2 tahun.
Lalu, bagaimana seharusnya mengenai menyusui si Kecil saat hamil muda?
Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama:
1. Boleh saja asal tidak ada riwayat kehamilan bermasalah
Menurut Ketua Satgas ASI Indonesia, dr Elizabeth Yohmi, SpA, menyusui saat hamil tak masalah. Namun ada syarat yang harus dipenuhi yaitu ibu hamil tidak memiliki riwayat bermasalah saat mengandung.
Jika ibu hamil tidakpernah punya riwayat melahirkan prematur dan abortus, menyusui saat hamil muda boleh saja.
Memang menyusui saat hamil bisa memicu kontraksi. Namun pada kehamilan normal, kontraksi tersebut tidak terlalu berefek buruk pada kehamilan.
Dengan kata lain, tidak ada pengaruh signifikan pada janin yang sedang dikandung.
Namun beda halnya jika ada riwayat hamil yang bermasalah. Jika terjadi kontraksi saat menyusui sebaiknya dihentikan agar tidak ada pengaruh buruk ke janin.
Editors' Pick
2. Selama ASI masih tersedia
Selain memerhatikan reaksi yang dilakukan oleh janin, menyusui saat hamil juga harus melihat hasil produksi ASI. Selama masih ada ASI, tak apa terus menyusui si Kecil.
Terlebih jika si Kecil masih mau menyusu. Berarti ASI Mama masih berkualitas untuk dinikmati si Kecil.
Namun jika ASI makin sedikit dan si Kecil jadi enggan menyusu, tak ada salahnya berhenti menyusui. Saat seperti itu, produksi ASI sudah kalah dengan keperluan si Janin.
3. Asal memerhatikan asupan yang masuk ke tubuh
Ketika Mama menyusui saat hamil, berarti Mama tengah memberi makan pada dua makhluk, yang sudah lahir dan sedang dikandung.
Memerhatikan asupan yang masuk ke tubuh Mama adalah hal yang sangat penting. Pastikan untuk rutin mengonsumsi vitamin D dan suplemen asam folat setiap hari.
Pilih makanan yang sehat dan kaya gizi. Hindari lapar terlalu lama karena bisa merugikan janin yang sedang dikandung. Selain itu, bisa membuat Mama jatuh sakit juga.
4. Rutin memantau perkembangan janin
3 Bulan pertama kehamilan adalah waktu penting untuk mengumpulkan segala nutrisi untuk janin. Jika dibarengi dengan menyusui sang kakak, ada baiknya dilakukan pemantauan rutin dari dokter spesialis kandungan yang juga pro-ASI.
Dengan pemantauan rutin ini, terlihat bagaimana perkembangan si janin. Jika ada yang kurang maksimal bisa langsung diperbaiki. Begitu juga jika ada masalah pada janin bisa langsung ditangani.
Bisa saja semua berawal baik namun keadaan berubah di tengah jalan. Pemantauan rutin bisa mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.
5. Berikan susu pengganti saat keadaan tidak memungkinkan
Saat menjadi orangtua, sudah sewajarnya untuk mementingkan kebutuhan anak dibanding diri sendiri. Namun jangan sampai kelewatan dan berujung merugikan semua orang.
Jika Mama kerap mual dan muntah sehingga sulit makan dengan benar selama hamil muda, lebih baik pikirkan kembali keputusan untuk lanjut menyusui si Kecil.
Pastikan kebutuhan janin dan tubuh Mama terpenuhi dengan maksimal. Sementara itu, si Kecil bisa diberikan susu pengganti yang kaya vitamin dan mineral.
Dengan begitu, nutrisi si Kecil bisa tetap terjaga. Ini bisa jadi alternatif lebih baik dibanding memaksa tetap menyusui padahal produksi ASI sudah tidak maksimal.
Jangan sampai si Kecil malah kekurangan nutrisi karena memaksa tetap ingin menyusuinya meski keadaan sedang tidak memungkinkan.
Hamil dan menyusui adalah dua hal luar biasa yang dialami saat menjadi ibu. Saat harus mengalami keduanya dalam satu waktu, pastikan untuk mengetahui yang terbaik untuk Mama dan buah hati.