Apakah Mama tipe hamil yang sensitif suka menangis, selalu senang, atau suka marah-marah? Semua itu ternyata bisa mempengaruhi karakter anak yang sedang dikandung.
Suasana hati saat hamil memang sering dipengaruhi oleh hormon. Ada yang merasa lebih sensitif sehingga mudah menangis. Begitu juga jika trimester pertama masih suka morning sick, ibu hamil juga cenderung sensitif.
Lalu, apakah mood selama hamil bisa berpengaruh pada sifat sang anak kelak? Berikut penjelasannya seperti dirangkum oleh Popmama.com.
1. Emosi anak dibentuk sejak dari kandungan
ladyolla.com
Ini disebutkan oleh dokter spesialis dari Rumah Sakit Anak Tumbuh Kembang, dr Soedjatmiko. Menurutnya, temperamen anak dibentuk sejak mereka berada di dalam kandungan.
Jika selama ibu hamil sering bersuasana hati baik, maka anak yang lahir akan tumbuh menjadi anak yang bahagia karena saat hamil sang Mama juga bahagia.
Editors' Pick
2. Hormon ditangkap langsung oleh janin
Pexels/Renato Abati
Saat bahagia, tubuh mengeluarkan hormon positif maupun negatif. Ketika hamil, hormon hormon ini disalurkan ke plasenta dan ditangkap oleh syaraf pada otak janin.
Jika yang ditangkap adalah hormon bahagia, maka bayi akan jauh lebih sensitif pada perasaan gembira. Begitu juga kebalikannya.
Menurut Soedjatmiko, ibu yang tidak bahagia pada masa kehamilan bisa melahirkan anak yang cenderung mudah rewel, gelisah, pencemas dan pendiam.
3. Dibutuhkan peran ayah untuk membentuk karakter anak
Freepik/prostooleh
Ini bukanlah tugas ibu hamil semata, namun ada campur tangan calon ayah juga.
Ibu hamil cenderung kesulitan mengatasi suasana hati yang sering berubah. Ini sudah bawaan hormon dan harus dibantu oleh pasangan agar sang ibu hamil bisa memiliki suasana hati yang baik.
Soedjatmiko mengatakan, jika ibu hamil sering mengomel, maka bayi akan sensitif pada rasa negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan peran ayah untuk menyenangkan suasana hati ibu hamil.
Para calon ayah bisa membantu dengan banyak mengobrol agar sang Mama bisa mengeluarkan unek-uneknya. Juga bisa sering membawakan makanan kesukaan yang bisa meningkatkan suasana hati ibu hamil.
Tak lupa, memijat sebelum tidur sambil mengobrol ringan juga bisa membantu memperbaiki mood ibu hamil sebelum tidur.
4. Berada di sekitar orang menyenangkan untuk menumbuhkan suasana hati yang baik
Freepik/Bristekjegor
Menurut dr Marian Thompson, pendiri dari La Leche Leage International, saat hamil, lebih baik menjauh dari orang dengan kepribadian yang tidak baik.
Hindari orang yang suka membuat kesal dan membuat takut. Perbanyak tertawa dan tumbuhkan rasa bahagia. Jika punya teman dengan kepribadian yang supel, ramah, lucu dan gemar tertawa, seringlah berada di dekatnya.
Ini dikarenakan lingkungan sosial juga memiliki peran penting dalam memengaruhi mood seseorang. Saat hamil, kelilingilah diri dengan orang yang menyenangkan agar mudah tertular rasa senang.
5. Perbanyak mengobrol dengan janin bisa meningkatkan suasana hati
Freepik
Jika itu semua tidak bisa menolong dan Mama tetap memiliki suasana hati yang buruk, bisa juga mengobrol dengan janin yang dikandung. Tak apa, ajak saja ia bicara mengenai apa saja.
Mengajak ngobrol janin sambil mengelus-elus perut bisa membantu meningkatkan bonding antar ibu dan anak. Selain itu, bisa meningkatkan rasa sayang pada sang janin.
Jika rasa sayang semakin kuat, otomatis suasana hati Mama bisa membaik dengan sendirinya.
Itulah mengapa pentingnya memiliki ilmu yang cukup untuk mendukung kehamilan yang positif. Selain itu, support system yang kuat dan positif juga sangat diperlukan selama kehamilan dan setelahnya.