Awas Terinfeksi! Begini Dampak Buruk Hepatitis pada Ibu Hamil
Kenali dampak buruknya untuk kesehatan selama hamil dan janin di dalam kandungan!
2 Januari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hepatitis termasuk salah satu penyakit yang jarang diketahui oleh ibu hamil. Kondisi ini bisa terjadi akibat gejalanya terlihat samar karena hampir mirip dengan keluhan selama hamil.
Secara umum, hepatitis termasuk peradangan hati serius yang mudah sekali ditularkan ke orang lain apalagi saat sistem kekebalan tubuh mulai menurun. Beberapa jenis virus hepatitis seperti hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C bisa terjadi selama hamil. Bila penyakit ini tidak diatasi dengan baik, maka dapat membuat janin mudah terinfeksi virusnya.
Perlu diketahui bahwa hepatitis B dan hepatitis C yang terjadi selama hamil dapat menyebar melalui darah dan cairan tubuh, seperti cairan vagina atau air mani. Selain itu perlu diwaspadai kalau penyakit hepatitis pada ibu hamil bisa dipicu dari jarum suntik yang tidak steril.
Jika Mama sedang hamil dan ingin mengetahui beberapa informasi menarik lainnya mengenai hepatitis yang terjadi selama kehamilan, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Editors' Pick
Dampak Terkena Hepatitis pada Ibu HamilĀ
Kesehatan ibu hamil perlu dijaga dengan baik karena dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Ibu hamil perlu waspada terhadap penularan hepatitis yang terjadi selama menjalani kehamilan. Perlu diketahui bahwa dari banyaknya jenis hepatitis, namun hepatitis B dan C menjadi jenis yang paling umum terjadi selama kehamilan.
Hepatitis B menjadi virus yang dapat menyebabkan infeksi serius serta merusak hati. Jika ibu hamil sudah terinfeksi hepatitis B, makan kemungkinan menularkannya kepada bayi yang akan dilahirkan jauh lebih tinggi.
Beberapa gejala dari hepatitis B mulai dari sakit perut, demam, nyeri pada bagian sendi, kehilangan selera makan, mual dan berujung muntah bahkan urine menjadi lebih berwarna gelap.
Jika ibu hamil sudah mengidap hepatitis perlu semakin diwaspadi karena ini dapat memicu komplikasi kesehatan lainnya seperti:
- Risiko terkena diabetes gestasional.
- Mengalami ketuban pecah dini sebelum waktu yang seharusnya.
- Berpotensi mengalami perdarahan berat pada akhir-akhir kehamilan nantinya.
- Mengalami batu empedu, sehingga menimbulkan penyakit kuning selama kehamilan yang diakibatkan perubahan garam empedu.
Baca juga: Memiliki Diabetes Saat Hamil, Ini yang Harus Diperhitungkan
Risiko Hepatitis bagi Perkembangan Janin dan Setelah Dilahirkan
Hepatitis yang terjadi selama hamil dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Tak jarang masalah-masalah yang ditimbulkan dapat terjadi saat menjelang persalinan.
Perlu Mama ketahui bahwa penyakit hepatitis yang terjadi pada ibu hamil dapat memicu beberapa kendala saat si Kecil ingin dilahirkan seperti terjadi persalinan prematur, sehingga bayi terlahir dengan berat badan rendah. Kelainan anatomi tubuh bayi serta gangguan fungsi pada tubuh bayi bisa terjadi bila sudah terinfeksi hepatitis B kronis.
Tak hanya itu, hepatitis B yang terjadi pada ibu hamil pun dapat menular pada si Kecil. Infeksi ini bisa ditularkan melalui paparan darah serta cairan vagina selama proses persalinan berlangsung.
Kasus bayi baru lahir dengan positif hepatitis B seolah tidak bisa dianggap remeh karena dapat mengancam nyawanya. Anak-anak yang terinfeksi virus dapat mengalami komplikasi kesehatan kronis untuk kesehatannya. Ada baiknya sebelum risiko si Kecil mengalami kerusakan hati atau kanker hati (jika tertular hepatitis B dan C secara bersamaan), ada baiknya untuk berkonsultasi langsung ke dokter.
Lalu, risiko penularan hepatitis C yang ditularkan saat masa kehamilan ke bayi baru lahir dapat meningkatkan jumlah viru lebih tinggi bahkan berpotensi memiliki HIV di waktu yang bersamaan.
Baca juga: 5 Penyebab Bayi Mengalami Berat Badan Lahir Rendah
Cara Tepat Mengatasi Hepatitis Saat Hamil?
Ibu hamil mulai ingin mewaspadai penyakit hepatitis selama masa-masa kehamilan, maka perlu tetap hadir dalam kunjungan prenatal untuk menjalani serangkaian tes darah rutin termasuk memeriksa virus hepatitis.
Vaksin imunoglobulin biasanya diberikan untuk pasien yang baru saja terpapar hepatitis B selama masa kehamilan. Tak perlu khawatir karena vaksin jenis ini terbilang aman untuk ibu hamil serta janin di dalam kandungan.
Bila Mama ingin terlindung dari virus hepatitis C sangat disayangkan karena masih belum ada vaksin yang mampu mencegahnya. Bahkan obat-obatan untuk penyakit hepatitis C ini tidak disarankan untuk ibu hamil karena mampu menyebabkan bayi terlahir cacat bahkan kematian.
Meskipun begitu, ada baiknya untuk tetap berkonsultasi secara rutin selama kunjungan ke dokter. Pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan perlu diperhatikan dengan baik untuk menghindari berbagai kejadian yang tak diinginkan.
Tetap semangat ya, Ma!
Baca juga:
- Kenali Gejala Hepatitis A pada Bayi dan Penanganannya
- Cara Efektif Meredakan Sakit Pinggang saat Hamil Muda