Gorengan termasuk makanan atau camilan yang menjadi favorit banyak orang karena gurih dan cita rasanya lezat. Bahkan gorengan seringkali menggugah selera banyak orang termasuk ibu hamil.
Tak jarang ibu hamil seringkali memilih makan gorengan daripada jenis makanan yang lebih menyehatkan. Jika ini terus dikonsumsi tanpa dibatasi, maka dapat berdampak buruk bagi ibu hamil dan janin.
Apalagi gorengan yang biasanya ditemukan di pinggir jalan termasuk makanan yang seringkali dimasak dengan menggunakan minyak berulang kali. Padahal ibu hamil perlu memilih makanan yang tepat karena sangat berpengaruh terhadap kesehatan janin selama masih di dalam kandungan.
Untuk Mama yang ingin mengetahui dampak buruk makan gorengan untuk ibu hamil, tak perlu khawatir karena Popmama.com telah merangkumnya.
1. Meningkatkan risiko penyakit kanker di dalam tubuh
skinnytwinkie.com
Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia mengatakan bahwa makanan dengan kandungan karbohidrat dan diproses dengan cara digoreng, maka dapat meningkatkan risiko penyakit kanker. Hal ini disebabkan adanya zat-zat yang memiliki efek samping bersifat karsinogenik sebagai zat pemicu kanker di dalam tubuh.
Pemicu kanker ini pun semakin diperkuat bila pengolahan goreng seringkali menggunakan minyak bekas, sehingga mengandung racun bentonit penyebab penyakit kanker.
Bila ini terus dikonsumsi, maka zat berbahaya tersebut akan membahayakan kesehatan diri sendiri dan janin di dalam kandungan.
2. Terlalu banyak memakan gorengan memicu obesitas
npfamilyrecipes.com
Ibu hamil selalu disarankan untuk mengonsumsi segala asupan bergizi agar kehamilannya tetap sehat dan berkembang secara optimal. Namun, tak jarang beberapa ibu hamil memiliki nafsu makannya berkurang jika harus mengonsumsi makanan seperti buah atau sayuran.
Berkurangnya nafsu makan inilah yang membuat ibu hamil seringkali beralih ke gorengan. Meskipun baik dalam arti bisa memancing nafsu makan, namun jika terlalu berlebihan mengonsumsinya dapat memicu obesitas pada ibu hamil atau perkembangan bayinya.
Tak hanya itu, mengonsumsi gorengan dalam porsi yang cukup banyak juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kolesterol, obesitas hingga tekanan darah tinggi.
Editors' Pick
3. Mengganggu hormonal yang menyebabkan risiko mual dan muntah
afarmgirlsdabbles.com
Menjalani trimester pertama tentu tidak mudah karena perlu beradaptasi dengan tubuh sendiri, setuju nggak?
Apalagi seperti yang telah diketahui bahwa ibu hamil sangat rentan mengalami morning sickness, sehingga menyebabkan mual dan muntah. Kondisi ini bisa terjadi karena asam lambungnya naik dan menyebabkan keinginan untuk muntah.
Jika ibu hamil mengonsumsi gorengan disela-sela kondisi tersebut, maka dapat berpotensi untuk membuatnya semakin merasa mual dan muntah.
Perlu diketahui bahwa kandungan minyak pada gorengan juga dapat meningkatkan potensi asam lambung serta membuat hormon menjadi semakin tidak stabil.
4. Memicu batuk dan gatal tenggorokan
wearesovegan.com
Makanan yang dikonsumsi setiap harinya menjadi salah satu faktor utama terhadap kesehatan tubuh. Bila makanan yang dikonsumsi bergizi, maka dapat meningkatkan kesehatan tubuh begitu pun sebaliknya.
Jika ibu hamil sangat menyukai gorengan karena cita rasanya dan makan terlalu berlebihan dapat berpotensi memicu gatal pada tenggorokan. Hal ini terjadi karena minyak goreng dapat membuat gatal pada bagian tenggorokan.
Keseringan makan gorengan tanpa memerhatikan kondisi minyak yang dipakai saat proses pengolahannya dapat menyebabkan batuk saat hamil, sehingga berbahaya bagi janin di dalam kandungan.
Mengonsumsi gorengan secara berlebihan selama masa kehamilan dapat memberikan dampak buruk untuk ibu hamil.
Dilansir dari Time, ada sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia pun menyatakan bahwa perempuan yang mengonsumsi makanan melalui proses digoreng berisiko mengalami diabetes gestasional.
Peneliti ini menemukan bahwa perempuan yang makan gorengan sebanyak tujuh kali atau lebih dalam seminggu memiliki 88 persen mengalami diabetes gestasional.
Secara tidak langsung kondisi ini jauh lebih besar dialami oleh pencinta gorengan dibandingkan dengan perempuan yang makan gorengan kurang dari dua kali dalam seminggu
Perlu Mama ketahui bahwa diabetes gestational pada ibu hamil dapat menyebabkan gula darah menjadi lebih tinggi secara abnormal.
Jika penyakit diabetes gestational tidak ditangani dengan baik, maka dapat menyebabkan berbagai risiko komplikasi seperti kelahiran prematur, sehingga meningkatkan risiko persalinan caesar dan bayi lahir meninggal. Komplikasi seperti ini tentu tidak diinginkan oleh semua orangtua ya, Ma.
Saat menjalani masa kehamilan, ibu hamil umumnya secara umum akan berada di fase ngidam. Seperti yang Mama ketahui bahwa fase ngidam ini seolah tidak bisa ditawar-tawar dan berusaha dipenuhi. Bahkan fase ngidam akan menjadi pengalaman menarik yang tak terlupakan bagi pasangan.
Ibu hamil yang ngidam makan gorengan pasti akan dilema karena mengetahui kalau jenis makanan keinginannya tak bergizi.
Jika Mama tetap ingin mengonsumsi gorengan untuk memenuhi ngidam saat trimester awal, ada baiknya meminimalisir penggunaan minyak yang seringkai dipakai secara berulang. Pakailah minyak yang baru digunakan sekali pakai saat menggoreng makanan.
Setelah menggoreng biasanya minyak masih menempel di seluruh bagian gorengan, maka disarankan untuk menggunakan tisu kertas secara perlahan-lahan agar diserap dan tidak mengonsumsi minyak yang berlebihan selama hamil.
Saat ngidam gorengan disela-sela masa kehamilan, sebaiknya membuat sendiri di rumah dibandingkam membeli gorengan di pinggir jalan.
Perlu diingat kalau gorengan yang diolah di rumah lebih sehat karena bisa mengatur sendiri proses pengolahannya dan bijak dalam memilih minyak.
Tetap bijak saat mengonsumi makanan selama hamil ya, Ma!