Hamil Anak Pertama, Dinda Hauw Harus Minum Obat Penguat Kandungan
Sebagai suami, Rey Mbayang menjaga kehamilan Dinda Hauw agar tetap sehat hingga proses persalinan
18 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bersama dengan Rey Mbayang, Dinda Hauw baru saja mengumumkan kehamilan pertamanya melalui unggahan Instagram dan YouTube pada Kamis (17/12/2020).
Kabar bahagia tersebut tentu menjadi berita baik di tengah pandemi Covid-19, apalagi ada beragam reaksi dari warganet di media sosial.
Jika dilihat secara detail di layar monitor ketika Dinda melakukan USG dalam unggahan terbarunya, usia kandungannya sudah 11 minggu 3 hari tepatnya pada tanggal 10 Desember 2020 lalu. Itu mengartikan bahwa saat video pengumuman kehamilan ini dirilis pada Kamis (17/12/2020), usia kandungan Dinda sudah masuk minggu ke-12.
Melalui tayangan video di YouTube Rein TV, Dinda mengatakan bahwa di minggu-minggu awal kehamilan sempat mengalami perdarahan ringan atau flek darah selama seminggu lebih.
"Ketika berkonsultasi dengan dokter, kita menceritakan kalau sempat mengeluarkan darah segar sampai akhirnya diberikan obat penguat kandungan yang dosisnya cukup tinggi," kata Dinda.
Setelah itu, flek yang dialami oleh Dinda sudah mulai hilang perlahan diiringi dengan istirahat cukup. Walau usia kehamilannya sudah 12 minggu, namun Dinda tetap rutin mengonsumsi obat penguat kandungan agar kondisi janin sehat.
Terkait dengan obat penguat kandungan yang dikonsumsi oleh Dinda Hauw, Mama pun perlu memahami beberapa informasi mengenai hal ini.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa informasi terkait obat penguat kandungan untuk ibu hamil, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
Disimak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Kapan obat penguat kandungan perlu dikonsumsi?
Obat penguat kandungan adalah hormon progesteron sintetis (buatan) yang berguna untuk mempertahankan kondisi rahim menjadi lebih kuat dan mencegah ibu hamil mengalami keguguran. Selain itu, asupan obat penguat kandungan juga membantu untuk mengantisipasi terjadinya komplikasi selama masa kehamilan.
Penggunaan obat penguat kandungan ini perlu dikonsumsi oleh ibu hamil dengan beberapa kondisi tertentu, seperti:
- Pernah mengalami riwayat keguguran
- Sedang menjalani kehamilan anak kembar
- Memiliki riwayat melahirkan bayi secara prematur
- Mengalami stres dan memiliki tekanan darah tinggi, sehingga kesehatan janin perlu dijaga
- Memiliki permasalahan kesehatan selama menjalani kehamilan di trimester pertama
Pengunaan obat pun perlu diperhatikan dengan baik agar tidak berlebihan dan harus sesuai ajuran dokter. Asupan obat penguat kandungan yang kurang tepat hanya akan meningkatkan risiko buruk, terutama terkait dengan kesehatan janin di dalam kandungan.
2. Obat penguat kandungan bisa menurunkan risiko keguguran
Perlu kembali diingat bahwa perjuangan ibu hamil selama masa kehamilan pun berbeda-beda, sehingga tidak bisa disamaratakan. Di beberapa kasus, obat penguat kandungan dikonsumsi oleh ibu hamil di trimeser pertama untuk mencegah terjadinya keguguran.
Ibu hamil yang sering mengalami munculnya flek-flek darah di awal kehamilan pun disarankan untuk mengonsumsi obat penguat kandungan, namun tetap harus atas saran dari dokter.
Dilansir dari ScienceDaily ada satu penelitian dari University of Birmingham yang mengatakan bahwa pemberian hormon progesteron sintetis (buatan) untuk ibu hamil bisa menurunkan risiko terjadinya keguguran.
Terutama bagi yang pernah mengalami perdarahan di trimester pertama kehamilan.