Langka Terjadi! Kenali Superfetasi, Kehamilan Kembar yang Berbeda Usia
Sudah tahu mengenai superfetasi belum nih, Ma?
6 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan tentu menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan usai resmi menikah. Tak jarang beberapa pasangan menginginkan kehamilan kembar karena bisa langsung mendapatkan dua anak sekaligus.
Namun, ada kejadian langka yang disebut sebagai superfetasi saat tiba-tiba janin bertambah. Jika sebelumnya di dalam kandungan hanya ada satu janin, namun superfetasi membuat kehamilan terasa kembar dengan jarak usia yang berbeda.
Jika Mama yang ingin mengetahui mengenai superfetasi lebih jauh lagi sejak awal-awal kehamilan, kali ini Popmama.com telah merangkum informasinya.
Dibaca hingga habis ya, Ma!
Editors' Pick
1. Apa itu superfetasi?
Superfetasi adalah kejadian langka di mana sebuah janin terbentuk dalam rahim perempuan yang terlebih dahulu mengandung janin lain.
Dengan kata lain, ibu hamil yang mengalami superfetasi dapat mengandung dua janin sekaligus walau berbeda usia. Namun, kedua janin yang dikandung ini bukan dikategorikan ke dalam bayi kembar karena ada jarak usia di antara mereka.
Kedua janin yang terjadi superfetasi ini berasal dari sel telur dan pembuahan dengan waktu berbeda, sehingga berpengaruh terhadap usia janin yang terpaut beberapa hari atau beberapa minggu. Namun, perlu diketahui bahwa keduanya bisa lahir di waktu yang berbeda.
Perlu diingat kembali bahwa kasus bayi kembar, seharusnya secara umum usia kedua janin sudah dipastikan sama karena berasal dari siklus menstruasi yang sama.
2. Bagaimana superfetasi bisa terjadi saat masa-masa kehamilan?
Walau dianggap mustahil, namun kehamilan dengan kondisi superfetasi bisa terjadi oleh beberapa ibu hamil. Berbeda dengan bayi kembar yang berasal dari satu sel telur yang sama, maka superfetasi berasal dari dua sel telur berbeda yang telah dibuahi dalam waktu yang berbeda pula.
Bahkan seorang ahli kebidanan di Michigan bernama Connie Hedmark mengatakan bahwa hormon kehamilan biasanya mematikan sistem pada tubuh perempuan, sehingga dia tidak bisa berovulasi lagi selama kehamilan. Maka dari itu, superfetasi dianggap istimewa karena sistem tubuh perempuan tetap bisa berjalan dengan normal dan memungkinan terjadinya ovulasi.
Saat ibu hamil mengalami ovulasi, maka sel telur akan dilepaskan oleh indung telur. Ketika masa pelepasan ini sel telur bertemu dengan sel sperma akan dapat terjadi pembuahan berikutnya. Kondisi inilah yang membuat superfetasi terjadi dan janin tiba-tiba akan bertambah.
Baca juga: