Penyebab keguguran seringkali tidak diketahui dengan jelas. Hal ini yang seringkali membuat banyak mama bingung bagaimana harus mencegahnya.
Untuk Mama yang baru pertama kali menjalani masa kehamilan mungkin memiliki ketakutan tentang keguguran. Keguguran memang menjadi salah satu hal yang paling banyak ditakutkan oleh ibu hamil.
Sebenarnya ada banyak faktor yang memicu keguguran. Untuk Mama yang penasaran, berikut ini telah Popmama.com rangkum beberapa faktor penyebab keguguran yang paling sering terjadi.
Semoga Mama jadi lebih waspada, ya.
1. Tingkat stres
Freepik/Dragana_Gordic
Mengalami stres tenyata banyak dampak negatifnya ya, termasuk bisa menjadi penyebab keguguran. Stres yang dialami saat masa kehamilan bisa menyebabkan ketidakseimbangan homonal yang membuat kondisi janin melemah.
Terkadang stres bisa diakibatkan oleh kelelahan karena beragam aktivitas yang dapat mengganggu kesehatan janin. Adapula yang stres akibat rutinitas pekerjaan. Kalau Mama terlalu kelelahan dan stres bisa membuat kondisi pembuluh darah mengecil.
Oksigen dan darah yang disuplai pun terganggu, sehingga menyebabkan imunitas tubuh menurun. Hal seperti ini bisa menyebabkan masuknya virus yang berbahaya bagi kehamilan.
Tingkat stres saat hamil bisa diturunkan dengan beberapa cara, antara lain:
Istirahat yang cukup minimal 8 jam dalam sehari
Tidak memikirkan sesuatu secara berlebihan
Membiasakan diri untuk belajar mengelola stres
Bercerita jika ada masalah dengan orang terdekat, agar tidak stres karena menyimpannya sendiri
2. Lingkungan yang tercemar
Freepik/bedneyimages
Lingkungan juga menjadi salah satu faktor keguguran nih, Ma. Apalagi untuk lingkungan yang sama sekali tidak mendukung selama proses kehamilan.
Lingkungan terkadang memang tidak bisa dikendalikan, pasti ada saja situasi yang kurang mendukung. Saat sedang mengandung, ada baiknya Mama mencoba untuk menjauhkan diri dari polusi, termasuk asap rokok. Dengan begitu kondisi janin dalam kandungan tetap bisa Mama jaga.
Ketahui juga nih ada beberapa faktor lain yang bisa menyebabkan risiko keguguran seperti racun dan bahan kimia. Mulai dari formaldehid, benzena, etilen oksida dan radiasi gas anestesi dianggap berbahaya.
3. Gaya hidup tidak sehat
Unsplash/Ryan Whitlow
Saat hamil gaya hidup mama harus diperhatikan ya. Bedakan gaya hidup yang bisa dijalani ketika sedang tidak hamil dan hamil.
Untuk yang biasanya perokok aktif, ada baiknya untuk kesehatan janin diusahakan untuk tidak merokok.
Penyebab keguguran akibat gaya hidup biasanya yang paling sering akibat rokok. Merokok saat masa kehamilan memang tidak dianjurkan, ya, Ma.
Hal ini dikarenakan pembuluh darah bisa mengalami kerusakan. Selain itu janin tidak bisa berkembang dengan baik karena kurang mendapatkan makanan dan oksigen cukup. Inilah yang membuat asupan nutrisi untuk janin di dalam kandungan jadi terganggu.
Gaya hidup tidak sehat lainnya yang harus Mama hindari, seperti mengonsumsi minuman beralkohol, asupan kafein yang berlebihan, dan menggunakan obat-obat terlarang selama masa kehamilan. Sebenarnya gaya hidup seperti inilah yang dapat meningkatkan risiko keguguran.
4. Faktor usia
Unsplash/Ben White
Frekuensi terjadinya keguguran meningkat pada ibu hamil dengan usia yang lebih tua. Faktor pendukung yang memengaruhi tingkat keguguran karena usia pun sangat beragam. Di usia yang tua, kondisi fisik akan semakin menurun seiring berjalannya waktu.
Kelainan kromosom di usia yang sudah tidak lagi muda bisa saja terjadi ketika kehamilan, sehingga memungkinkan untuk mengalami keguguran. Wah, ternyata tidak main-main, ya, Ma kalau sudah masalah usia.
Editors' Pick
5. Adanya infeksi
Freepik/pressfoto
Faktor lain keguguran yaitu adanya infeksi yang menyerang alat reproduksi mama, sehingga mengganggu kesehatan janin dan bisa menyebabkan keguguran.
Perlu Mama ketahui kalau infeksi yang bisa meningkatkan risiko terjadinya keguguran adalah rubella dan toksoplasma. Ada baiknya Mama bisa memeriksakan kesehatan secara rutin selama masa kehamilan, sehingga dapat menghindari risiko infeksi atau faktor-faktor lain.
6. Kelainan pada genetik
Freepik/bearfotos
Masalah kelainan genetik bisa berisiko lebih tinggi untuk keguguran pada masa kehamilan.
Masalah genetik atau riwayat cacat seharusnya tidak bisa disepelekan nih, Ma. Tidak hanya Mama saja yang menjadi faktor penyebabnya, melainkan juga pasangan atau anggota keluarga lain yang memiliki kelainan genetik.
7. Memiliki riwayat keguguran sebelumnya
Pixabay/amayaeguizabal
Mama yang dulu pernah mengalami keguguran akan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami keguguran kembali pada kehamilan berikutnya.
Apalagi kalau sudah dua kali atau lebih memiliki riwayat yang kurang menyenangkan ini. Jadi harus lebih berhati-hati, ya, Ma.
8. Konsumsi obat tertentu
Pexels/Polina Tankilevitch
Mama memiliki penyakit atau kondisi bawaan yang mengharuskan untuk mengonsumsi obat tertentu secara rutin? Perhatikan kembali kandungan di dalamnya!
Jika obat-obatan mama mengandung misoprostol, retinoid, methotrexate, atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), segera berhenti dan konsultasi dengan dokter kepercayaan mama untuk beralih ke obat dengan efek serupa namun kandungan yang lebih aman untuk kandungan.
9. Penyakit bawaan
Pexels/Puwadon Sang-ngern
Penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, gangguan imun, gangguan penyumbatan darah, obesitas, hingga tiroid yang belum sembuh juga sangat berpotensi mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan keguguran.
Untuk mencegahnya pastikan Mama berkonsultasi secara berkala dengan dokter kandungan. Selain itu, ceritakan juga riwayat penyakit yang sudah Mama miliki sebelumnya
10. Preferensi makanan
Freepik/gpointstudio
Mama biasa makan makanan mentah? Hati-hati, bakteri dari berbagai makanan mentah seperti telur setengah matang, seafood mentah, keju yang belum dipasteurisasi, dan daging mentah dapat menyebarkan bakteri listeriosis, salmonella, dan toksoplasma yang berbahaya bagi janin.
Faktor-faktor di atas bisa menjadi penyebab keguguran yang paling sering terjadi, Ma. Kalau ada faktor yang bisa Mama cegah agar masa kehamilan tetap terjaga, kenapa tidak?
Yuk, lebih peduli dengan kesehatan si Kecil yang masih ada di dalam kandungan!