Panduan Memilih Makanan Saat Hamil, agar Janin Tetap Sehat
Saat hamil banyak menghindari makanan ini dan itu, apakah ini hanya mitos? berikut panduannya
14 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan bagi seluruh Mama di penjuru dunia adalah saat yang menyenangkan dalam kehidupan, tetapi juga sekaligus menjadi momok.
Terlebih bila harus menonton apa yang Mama makan biasanya, alias banyak menghindari beberapa sajian lezat penuh gizi.
Terkadang ketidaktahuan mengenai apa yang baik dan tidak, menjadi penghambat Mama dalam mendapatkan nutrisi yang seharusnya dibutuhkan bayi dalam perut.
Sebagai contoh, "zat besi adalah salah satu kekurangan yang lebih umum yang kita lihat dalam kehamilan," kata Emmy Bawden, seorang Ahli Gizi dan Ahli Diet Terdaftar yang juga pendiri Real Good Nutrition.
Biasanya hal itu terjadi karena sebagian ibu hamil diberitahu untuk menghindari beberapa makanan kaya zat besi, seperti sayuran mentah dan daging tertentu.
Untuk membantu memilah mana yang sangat baik dan tidak untuk janin, berikut Popmama.com mengumpulkan daftar makanan yang harus dihindari dan apa yang bisa dimakan berdasarkan situs kesehatan insider.com.
Sebagai panduan untuk mempertahankan diet seimbang yang sehat sepanjang kehamilan Mama. Disimak ya, Ma!
Editors' Pick
1. Hindari makanan yang meningkatkan risiko keracunan
Dalam hal ini, dokter merekomendasikan bahwa ibu hamil harus menghindari makanan yang akan meningkatkan risiko keracunan.
Makanan yang termasuk kategori meningkatkan risiko keracunan adalah:
- Produk susu mentah atau tidak dipasteurisasi
- Telur mentah atau yang setengah mentah
- Kerang dan makanan laut mentah
- Daging deli atau olahan
- Buah dan sayuran mentah yang belum dicuci
Penyakit dari makanan yang disebutkan di atas sangatlah berbahaya bagi ibu hamil, karena sebagian besar disebabkan oleh bakteri berbahaya yang dapat membahayakan janin.
Misalnya bakteri Listeria, terdapat pada susu yang tidak di pasteurisasi atau makanan yang dibuat dari susu tanpa pasteurisasi, bila dikonsumsi diketahui dapat menyebabkan keguguran, kematian saat lahir, atau sakit pada bayi baru lahir.
Tapi bukan karena tidak boleh memakan makanan mentah, lantas Mama harus menghindarinya sama sekali.
"Untuk makan siang kami sarankan untuk mengonsumsi Daging yang panas sampai terlihat mengepul," kata Bawden.
"Jadi, jika seseorang pergi makan dan mereka memakan Sandwich, lebih baik memilih Panini panas dibanding dengan sandwich yang dingin."
Demikian juga, untuk memastikan Mama masih mendapatkan cukup protein dan zat besi dalam dietnya, Mama juga bisa makan sayuran dan kacang-kacangan yang dimasak matang terlebih dahulu.
Pada intinya segala hal yang matang lebih baik untuk Mama di masa kehamilan, karena memiliki sedikit risiko keracunan tersebab bakteri yang dibawa dalam makanan mentah.
2. Hindari makanan yang mengandung banyak merkuri
Selain ancaman dari bakteri yang bersembunyi dibalik makanan mentah, nyatanya faktanya makanan laut juga memiliki potensi berbahaya dengan kandungan merkurinya.
"Kekhawatiran selalu ada pada kandungan merkuri di dalam ikan laut, dan itu menjadi sesuatu yang berbahaya bila melewati plasenta lalu menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat pada janin," kata Bawden.
Ikan yang memiliki kandungan tinggi merkuri meliputi:
- Hiu
- Tuna sirip kuning
- Raja Mackerel
- Marlin
- Ikan pedang
- Tuna mata besar
- Oranye roughy
- Tilefish
Meski begitu, untuk memenuhi kebutuhan omega-3 harian, Bawden mengatakan ibu hamil bisa memakan ikan seperti tuna albacore ringan atau salmon.
Tapi sangat tidak dianjurkan untuk suplemen minyak ikan, karena sumber minyak ikan ini tidak diketahui dan mungkin bisa saja berasal dari sumber merkuri yang tinggi.
"Kamu tidak harus menghindari semua ikan, karena omega-3 yang ada dalam ikan, EPA dan DHA, sangat penting untuk perkembangan janin, terutama untuk kesehatan otak," kata Bawden.
The Academy of Nutrition and Dietetics merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi 8 hingga 12 ons makanan laut per minggu.
Sebagai gambaran, Mama bisa mengkonsumsi sekaleng tuna albacore biasa yang memiliki berat sekitar 4 ons.
Jika Mama seorang vegetarian, maka rumput laut dan nori adalah sumber omega-3 yang baik untuk dimakan.
3. Hindari makanan yang meningkatkan risiko mual ataupun muntah
Untuk mencegah mual saat hamil, American Pregnancy Association menyarankan menghindari makanan dengan bau yang menyengat, seperti bawang bombay atau bawang putih.
Selain itu Mama juga harus menghindari makanan pedas bin berminyak.
Jika sedang berada di trimester kedua atau ketiga, untuk mendapatkan kalori yang cukup, Bawden merekomendasikan lebih banyak makanan padat nutrisi seperti telur matang berkualitas tinggi, selai kacang, biji-bijian, dan juga kacang-kacangan.
Kafein juga diketahui menyebabkan mual pada ibu hamil, sehingga banyak yang memilih untuk tidak meminumnya selama kehamilan mereka.
Meski begitu, American College of Obstetricians dan Gynecologists melaporkan bahwa mengkonsumsi kafein hingga 200 miligram sehari aman selama kehamilan, jadi Mama tidak perlu menghindarinya jika memang bisa menoleransi mual karena mengonsumsi kafein.
Jika Mama masih mengalami mual, cobalah makan makanan kecil lebih sering, karena itu akan lebih mudah dicerna oleh perut.
"Diet BRAT selalu merupakan hal yang baik untuk diikuti jika Anda mengalami mual," pungkas Bawden. BRAT merupakan singkatan dari Banana, Rice, Apple, sauce, dan Toast.
Nah, jadi Mama sudah paham kan apa saja yang baik bagi janin dan juga yang bisa merugikan dalam masa kehamilan.
Jangan sampai salah makan ya, Ma!
Semoga panduan memilih makanan saat hamil ini berguna ya, Ma! Tunggu info penting selanjutnya.
Baca juga:
- 8 Kondisi Bahaya Penyebab Perdarahan Selama Hamil
- Untuk Ibu Hamil, Ini Dia 5 Cara Menurunkan Berat Badan Saat PCOS
- Yuk, Cari Tahu 5 Penyebab Tuba Falopi Tersumbat di Masa Kehamilan