Sering Dikaitkan dengan Hal Mistis, Ini 5 Fakta Kehamilan Kosong
Apa yang terjadi ketika janin di dalam kandungan ibu hamil tiba-tiba 'hilang'? Simak faktanya!
6 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kondisi di mana janin yang ada di dalam kandungan seorang ibu hamil 'tiba-tiba' dinyatakan tidak ada seringkali dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Dengan mitos-mitos yang masih ada dan dipercayai oleh beberapa kalangan masyarakat, hal ini diyakini terjadi karena penculikan calon bayi oleh makhluk halus.
Namun, terlepas dari berbagai kepercayaan tersebut, sebenarnya ada fakta-fakta medis yang yang dapat menjelaskan kondisi ini secara ilmiah, lho.
Untuk itu, kali ini Popmama.com membagikan 5 fakta kehamilan kosong khusus untuk Mama. Jangan dilewatkan, yuk, langsung disimak!
1. Kehamilan kosong merupakan salah satu bentuk keguguran
Kehamilan kosong, yang juga disebut dengan blighted ovum, merupakan keguguran yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi telah tertanam ke dalam rahim tetapi tidak berkembang menjadi embrio.
Embrio akan berhenti tumbuh, tetapi kantungnya (tempat embrio berkembang) terus tumbuh. Plasenta dan kantung kehamilan yang kosong ini tetap melepaskan hormon kehamilan, bahkan tanpa kehadiran embrio.
Hal ini menyebabkan seorang perempuan memiliki gejala awal yang umum dirasakan ibu hamil atau bahkan hasil tes kehamilan yang positif.
Editors' Pick
2. Kehamilan kosong tidak dapat dicegah
Kehamilan kosong atau blighted ovum biasanya disebabkan oleh masalah kromosom atau genetik selama pembelahan sel.
Di saat terjadinya pembuahan, sel telur akan mulai membelah segera setelah dibuahi oleh sperma. Sekitar sepuluh hari kemudian, sel-sel tersebut telah membentuk embrio. Dengan sel telur yang tidak terbelah, embrio pun tidak terbentuk atau berhenti berkembang setelah terbentuk.
Karena itu, menurut Cleveland Clinic, kondisi ini tidak dapat dicegah. Namun, disarankan untuk melakukan tes genetik pada jaringan di dalam rahim. Hal ini untuk memeriksa penyebab yang mendasari keguguran dan menanganinya sesuai hasil diagnosis.