Mana yang Lebih Akurat untuk Menguji Kehamilan, Tes Darah atau Urine?
Mana yang lebih akurat, ya, Ma? Atau keduanya sama-sama akurat?
4 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika ingin melakukan tes kehamilan, mungkin kamu berpikir bahwa satu-satunya untuk menguji kehamilan adalah dengan tes urine. Padahal, tes darah juga bisa digunakan untuk uji kehmilan.
Tes kehamilan menggunakan darah mungkin masih asing terdengar bagi sebagian orang. Namun, tes darah benar-benar bisa untuk mengonfirmasi kehamilan.
Lantas, mana yang lebih akurat untuk menguji kehamilan, tes darah atau urine?
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum jawabannya. Dibaca sampai tuntas, yuk, Ma!
Bagaimana Cara Kerja Tes Darah untuk Mendeteksi Kehamilan?
Tes darah untuk kehamilan bertujuan untuk mengetahui berapa banyak hormon kehamilan atau hormon yang biasa disebut human chronic gonadotropin (hCG) di dalam tubuh.
Keberadaan hormon tersebut umumnya dapat dideteksi sejak satu hingga dua minggu setelah pembuahan. Dr. Otis Stitt, seorang obgyn dan direktur dari University of Maryland School of Medicine, mengatakan bahwa tes darah dapat dengan cepat dan efisien untuk mendeteksi kehamilan.
Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sejak dini. Jika kamu melakukan tes kehamilan dengan test pack sebelum menstruasi, hasilnya mungkin negatif meskipun kamu sebenarnya hamil.
Tapi, jika kamu melakukan tes darah, hasilnya bisa menunjukkan tanda positif meski saat tes menggunakan urine (test pack) hasilnya negatif. Hal ini dikarenakan hormon hCG dapat cepat terdeteksi melalui darah saat usia kehamilan masih sangat muda.
Editors' Pick
Apakah Tes Darah Lebih Akurat dari Tes Urine?
Tes darah lebih akurat daripada tes urine, terutama saat mengeceknya di awal usia kehamilan.
Dengan tes darah, kamu bisa langsung mendapati apakah terjadi kehamilan dalam waktu empat sampai enam hari setelah sel telur berhasil dibuahi.
Alasannya adalah bahwa darah harus beredar melalui tubuh sebelum masuk ke ginjal dan kemudian ke dalam urine. Jadi, hormon itu ada dalam darah sebelum ginjal menyaring darah dan mengubah darah menjadi urine.
Pada dasarnya, dengan melakukan tes darah, dokter akan langsung memeriksa ke sumbernya untuk mengukur hormon hCG daripada menguji urine yang jalannya harus melalui ginjal terlebih dahulu.