Sebetulnya makan makanan tinggi lemak tidak dilarang saat hamil. Sebab, makanan tinggi lemak juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, salah satunya untuk persiapan proses melahirkan dan menyusui.
Namun, jika dikonsumsi secara berlebihan makanan tinggi lemak akan berbahaya bagi Mama maupun bayi di dalam kandungan.
Untuk mengetahui bahaya yang disebabkan makanan tinggi lemak, langsung simak yuk Ma! Popmama.com sudah merangkumnya kali ini.
1. Menghambat perkembangan otak bayi di dalam kandungan
todaysparent.com
Makanan tinggi lemak yang mengandung omega-3 (nabati) dan turunannya (DHA) seperti ikan tuna dan salmon memang dapat meningkatkan perkembangan otak bayi.
Namun tidak semua bagian ikan baik untuk dikonsumsi Ma. Kepala ikan yang diawetkan dan diolah dengan santan serta penuh bumbu bisa mengandung kimia berbahaya yang dapat merusak perkembangan serta pertumbuhan otak bayi di dalam kandungan.
Editors' Pick
2. Gangguan mental anak di kemudian hari
Freepik/Dragana_Gordic
Kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak akan membuat bayi berisiko mengalami gangguan kesehatan mental seperti kegelisahan dan depresi.
Sebab, asupan makanan dengan kadar lemak yang terlalu tinggi dapat menurunkan kadar serotonin pada bayi. Serotonin adalah zat kimia alami pada otak yang berfungsi untuk mengatur suasana hati.
Sehingga ketika kadar serotoninnya rendah, bayi akan rentan mengalami kecemasan dan depresi saat dewasa nanti.
3. Metabolisme tubuh bayi berkurang
pixabay.com/Engin_Akyurt
Semakin banyak mengkimsumsi makanan tinggi lemak saat hamil, maka semakin tinggi pula kalorinya. Hal ini dapat menyebabkan proses metabolisme janin jadi terganggu.
Sebab, asupan tinggi lemak yang berlebih menyebabkan bayi memiliki bakteri yang lebih sedikit.
Sehingga bayi dalam kandungan akan memiliki perkembangan sistem kekebalan tubuh yang buruk dan sulit mengubah makanan menjadi energi.
Saat dikonsumsi berlebihan, setiap makanan pasti akan menimbulkan dampak pada kesehatan. Tidak terkecuali makanan tinggi lemak seperti kikil, sotong, dan daging.
Dalam jurnal American Journal of Obstetrics and Gynecology menyatakan bahwa bayi dari ibu hamil yang mengkonsumsi banyak karbohidrat dan makanan berlemak sangat mungkin memiliki tubuh dengan komposisi jaringan lemak yang berlebihan.
Maka dari itu jika Mama terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak saat hamil, kemungkinan memiliki bayi obesitas juga semakin besar.
5. Sulit melahirkan dangan normal
Pixabay/rawpixel
Saat bayi dalam kandungan memiliki obesitas atau berat badan berlebihan dan metabolismenya terus menurun jelang persalinan, Mama akan kesulitan untuk melahirkan secara normal.
Sehingga diperlukan alternatif dengan metode persalinan lainnya. Sebab, keselamatan Mama dan si Kecil adalah prioritas utama.
Nah, itulah bahaya mengkonsumsi makanan tinggi lemak bagi ibu hamil. Sebaiknya Mama mengetahui segala dampak yang dapat ditimbulkan dari makanan yang dikonsumsi selama kehamilan.
Dan jangan lupa mengkontrol seluruh asupan agar kesehatan Mama dan janin terus terjaga hingga proses persalinan nanti.