Kenali Gangguan Tiroid yang Dapat Menyerang Ibu Hamil
Harus melakukan pemeriksaan tiroid sebelum masa kehamilan ya, Ma!
30 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Penyakit gangguan tiroid adalah kelainan yang memengaruhi kelenjar tiroid. Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid mengendalikan bagaimana tubuh menggunakan energi, sehingga memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh bekerja bahkan cara jantung berdetak.
Terkadang tiroid menghasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon ini. Terlalu banyak hormon tiroid disebut hipertiroidisme dan dapat menyebabkan banyak fungsi tubuh menjadi cepat.
Hormon tiroid yang terlalu sedikit disebut hipotiroidisme dan dapat menyebabkan banyak fungsi tubuh Anda melambat.
Jika memiliki masalah tiroid, sistem metabolisme tubuh menjadi terganggu, hal ini tentunya dapat mempengaruhi proses kehamilan dan kesehatan sang Bayi.
Agar lebih memahami tentang gangguan tiroid selama kehamilan, Popmama.com akan membahas mengenai pengaruh tiroid, gejala gangguan, penyebab gangguan tiroid pada saat kehamilan, serta penanganannya.
1. Peran tiroid pada masa kehamilan dan perkembangan janin
Hormon tiroid sangat penting untuk perkembangan normal otak dan sistem saraf bayi. Selama trimester pertama, janin bergantung pada suplai hormon tiroid yang berasal dari plasenta.
Pada sekitar 12 minggu, tiroid janin mulai bekerja sendiri, tetapi tiroid belum menghasilkan hormon tiroid yang cukup hingga 18 hingga 20 minggu kehamilan.
Dua hormon yang berhubungan dengan kehamilan, Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dan estrogen menyebabkan kadar hormon tiroid yang lebih tinggi diukur dalam darah. Tiroid membesar sedikit pada perempuan sehat selama kehamilan, tetapi biasanya tidak begitu dirasakan oleh ahli selama pemeriksaan fisik.
Masalah tiroid mungkin sulit didiagnosis pada kehamilan disebabkan kadar hormon tiroid yang lebih tinggi karena gejala lain yang terjadi pada kehamilan dan gangguan tiroid.
Beberapa gejala hipertiroid dan hipotiroid akan lebih mudah dideteksi jika dokter melakukan serangkaian tes pada ibu hamil.
2. Gejala gangguan pada tiroid yang sering diabaikan oleh ibu hamil
- Gejala hipertiroid
Beberapa tanda dan gejala hipertiroidisme sering terjadi pada kehamilan normal, termasuk detak jantung yang lebih cepat, kesulitan menangani panas, dan kelelahan. Sehingga menjadi lebih sulit untuk dideteksi sejak dini.
Namun, beberapa tanda atau gejala hipertiroid lain seperti detak jantung yang tidak teratur, tangan gemetar, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau kegagalan untuk mendapatkan kenaikan berat badan dalam menjaga berat badan normal dapat menjadi pertanda kondisi gangguan hipertiroid.
- Gejala hipotiroid
Gejala hipotiroid untuk perempuan hamil yang kurang aktif seringkali diabaikan karena sebagian besar kasus hipotiroid pada kehamilan cenderung ringan dan bahkan mungkin tidak memiliki gejala.
Contoh gejala yang dialami perempuan hipotiroid adalah kelelahan ekstrim, kesulitan berurusan dengan suhu dingin, kram otot, sembelit parah, dan sering tidak konsentrasi atau masalah ingatan.
3. Faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan hiperteroid dan hipoteroid
Penyebab hipertiroid
Hipertiroidisme dalam kehamilan biasanya disebabkan oleh penyakit Graves. Penyakit Graves adalah gangguan autoimun. Dengan penyakit ini, sistem kekebalan membuat antibodi yang menyebabkan tiroid memproduksi banyak hormon tiroid.
Penyakit Graves mungkin pertama kali muncul selama kehamilan dan gejala dapat membaik pada trimester kedua dan ketiga. Beberapa bagian sistem kekebalan tubuh menjadi kurang aktif di akhir kehamilan sehingga sistem kekebalan tubuh membuat hormon lebih sedikit. Ini mungkin sebabnya gejala membaik.
Penyakit Graves sering memburuk dalam beberapa bulan pertama setelah bayi lahir, ketika tingkat hormon naik kembali. Kadar hormon tiroid yang terlalu tinggi dapat membahayakan kesehatan Mama dan si Bayi.
Hipertiroidisme dalam kehamilan dikaitkan dengan hiperemesis gravidarum, yang menyebabkan mual dan muntah sehingga dapat menyebabkan penurunan berat badan dan dehidrasi. Para ahli percaya bahwa mual dan muntah disebabkan oleh tingginya kadar hCG di awal kehamilan.
Kadar hCG yang tinggi dapat menyebabkan tiroid membuat terlalu banyak hormon tiroid. Jenis hipertiroidisme biasanya hilang selama paruh kedua kehamilan. Menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid dapat menyebabkan 1 atau lebih nodul atau benjolan pada tiroid.
Penyebab hipotiroid
Hipotiroidisme dalam kehamilan biasanya disebabkan oleh penyakit Hashimoto dan terjadi pada 2 hingga 3 dari setiap 100 kehamilan.
Penyakit Hashimoto adalah gangguan autoimun. Pada penyakit Hashimoto, sistem kekebalan membuat antibodi yang menyerang tiroid, menyebabkan peradangan dan kerusakan yang membuatnya kurang mampu membuat hormon tiroid.
Editors' Pick
4. Dampak gangguan kelenjar tiroid pada kesehatan Mama dan si Bayi
- Dampak hiperteroid pada kesehatan Mama dan si Bayi
Hipertiroid yang tidak diobati selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir prematur, berat badan bayi lahir dengan rendah, preeklamsia atau tekanan darah yang berbahaya pada akhir kehamilan, badai tiroid yang menyebabkan gejala menjadi buruk dalam tiba-tiba, dan gagal jantung kongestif. Penyakit graves juga dapat memengaruhi tiroid pada bayi yang menyebabkan si Bayi memiliki terlalu banyak produksi hormon tiroid.
Walaupun jika sebelumnya telah melakukan pengobatan seperti iodium radioaktif atau operasi untuk menghancurkan sel-sel tiroid, tubuh masih memproduksi kadar antibodi yang tinggi. Antibodi ini kemudian mengalir kepada darah bayi, sehingga menyebabkan kadar tiroid pada bayi menjadi terlalu banyak.
Bayi yang memiliki kadar tiroid tinggi, dapat menyebabkan detak jantung bayi menjadi lebih cepat yang dapat menambah risiko gagal jantung, penutupan dini titik lunak pada tengkorak bayi, penambahan berat badan yang tidak normal, dan bayi menjadi mudah marah.
Tiroid yang membesar juga dapat menekan saluran pernapasan bayi yang membuat bayi menjadi sulit bernapas.
- Dampak hipoteroid pada kesehatan Mama dan si bayi
Hipotiroid yang tidak diobati selama kehamilan dapat menyebabkan preeklamsia, anemia, keguguran, berat badan bayi rendah, gagal jantung kongestif, sehingga kelahiran mati. Masalah-masalah ini paling sering terjadi pada hipotiroid yang tidak ditangani dengan segera hingga menjadi parah.
Hormon tiroid sangat penting bagi perkembangan otak dan sistem saraf bayi, sehingga hipotiroid yang rendah dan tidak diobati selama trimester pertama dapat menyebabkan IQ bayi menjadi rendah dan masalah dalam perkembangan anak.
Hipertiroid dan hipoteroid harus mendapatkan penanganan segera sebelum memasuki kehamilan. Agar dokter bisa memantau si Janin untuk masalah terkait tiroid di kemudian hari.
5. Proses diagnosa dokter pada penyakit gangguan kelenjar tiroid
Dalam mengetahui kadar tiroid dalam tubuh, dokter akan meninjau gejala dengan melakukan tes riwayat penyakit atau riwayat keluarga sebelumnya yang berhubungan dengan tiroid, lalu dokter juga akan melakukan beberapa tes darah untuk mengukur kadar hormon tiroid dalam tubuh Mama.
Dokter mencari antibodi dalam darah untuk melihat apakah terdapat Graves yang menyebabkan penyakit hiperteroid atau Hashimoto yang menyebabkan hipoteroid.
Jika ditemukan gangguan pada kelenjar tiroid Mama, dokter akan melakukan pencitraan dengan melakukan tes Ultrasonografi.
Biasanya sebelum memasuki proses kehamilan, dokter dapat melakukan pemeriksaan Thyroid Scintigraphy atau Thyroid Scan dengan menggunakan cairan iodium yang mengandung radio aktif. Namun, perawatan iodium radioaktif bukanlah pilihan bagi perempuan hamil karena dapat merusak kelenjar tiroid bayi.
6. Pengobatan gangguan kelenjar tiroid yang dapat dilakukan selama kehamilan
- Pengobatan hipertiroid selama menjalani masa kehamilan
Jika Mama mengalami hipertiroid ringan selama kehamilan, mungkin tidak perlu dilakukan perawatan. Jika hipertiroid terkait dengan hiperemesis gravidarum, Mama hanya perlu perawatan untuk mengurangi mual yang menyebabkan muntah dan dehidrasi. Jika hipertiroidisme lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan obat antitiroid, yang menyebabkan tiroid membuat lebih sedikit hormon tiroid.
Perawatan ini mencegah terlalu banyak hormon tiroid masuk ke aliran darah Si Janin. Dokter paling sering memberikan penanganan ibu hamil dengan obat antitiroid propylthiouracil (PTU) selama 3 bulan pertama kehamilan.
Kadang-kadang dokter beralih ke methimazole setelah trimester pertama kehamilan. Beberapa ibu hamil tidak lagi membutuhkan obat antitiroid pada trimester ketiga.
Sejumlah kecil obat antitiroid bergerak ke aliran darah bayi dan menurunkan jumlah hormon tiroid yang dihasilkan bayi. Jika Mama minum obat antitiroid, dokter akan meresepkan dosis serendah mungkin untuk menghindari hipotiroid pada bayi, tetapi cukup untuk mengobati kadar hormon tiroid yang tinggi yang juga dapat memengaruhi bayi dalam kandungan.
- Pengobatan hipoteroid selama menjalani masa kehamilan
Perawatan untuk hipotiroidisme melibatkan penambahan hormon yang tidak lagi dapat dihasilkan oleh tiroid Mama sendiri.
Dokter kemungkinan besar akan meresepkan levothyroxine, obat hormon tiroid yang sama dengan T4, salah satu hormon yang biasanya diproduksi tiroid. Levothyroxine aman untuk bayi dan penting sampai bayi dapat membuat hormon tiroidnya sendiri.
Jika sebelumnya Mama menderita hipotiroidisme sebelum hamil dan menggunakan levothyroxine, mungkin perlu melakukan penambahan dosis. Kebanyakan spesialis tiroid merekomendasikan untuk mengambil dua dosis tambahan obat tiroid per minggu.
Kemungkinan besar dokter akan menguji kadar hormon tiroid setiap 4 hingga 6 minggu untuk trimester pertama, dan setidaknya sekali setelah 30 minggu. Mama mungkin perlu menyesuaikan dosis beberapa kali namun dengan proses konsultasi dengan dokter.
7. Efek samping penggunaan obat-obatan antitiroid untuk menurunkan produksi kelenjar tiroid
Obat-obatan antitiroid dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang, seperti reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal, penurunan jumlah sel darah putih dalam tubuh, yang bisa membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi, dan gagal hati.
Hentikan konsumsi obat antitiroid jika Mama mengalami gejala kulit menjadi menguning terutama pada bagian mata, nyeri di perut, tubuh menjadi mudah lelah, ruam kulit atau gatal ,mudah memar, sakit tenggorokan terus menerus, dan demam.
Jika Mama memiliki alergi atau memiliki efek samping yang parah dari obat-obatan antitiroid, dokter mungkin mempertimbangkan operasi untuk menghilangkan sebagian atau sebagian besar kelenjar tiroid. Waktu terbaik untuk operasi tiroid selama kehamilan adalah pada trimester kedua.
8. Tips dalam mencegah gangguan kelenjar tiroid selama kehamilan
Karena tiroid menggunakan iodium untuk membuat hormon tiroid. Iodium adalah mineral penting bagi ibu hamil. Selama kehamilan, bayi akan mendapat iodium dari makanan yang Mama konsumsi. Mama akan membutuhkan lebih banyak iodium ketika hamil, yaitu sekitar 250 mikrogram sehari.
Sumber iodium yang baik adalah makanan yang mengandung susu, makanan laut, telur, daging, unggas, dan garam beriodium.
Para ahli merekomendasikan untuk mengambil vitamin prenatal dengan 150 mikrogram iodium untuk memastikan Mama mendapatkan cukup, terutama jika Mama tidak menggunakan garam beriodium.
Mama juga membutuhkan lebih banyak iodium saat mulai menyusui, karena bayi akan mendapatkan iodium dari ASI. Namun, terlalu banyak iodium dari suplemen seperti rumput laut dapat menyebabkan masalah tiroid.
Lebih baik sebelum memasuki kehamilan, Mama dapat memeriksakan kesehatan sepenuhnya kepada dokter agar dapat dilakukan pengobatan dan perawatan yang tentunya tidak akan mengganggu proses kehamilan dan kesehatan bayi, ya Ma!
Baca juga:
- Masalah yang Dialami Saat Hamil Muda dan Solusinya
- Hindari Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan untuk Ibu Hamil
- 5 Penyebab Umum Munculnya Flek Darah di Awal Kehamilan