Ini Efek Ibu Hamil Menangis pada Janin, Bisa Pengaruhi Kehamilan
Ternyata janin bisa merasakan kesedihan sang Mama, lho!
28 April 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain perubahan fisik, ibu hamil juga akan mengalami beberapa perubahan hormonal. Perubahan hormonal ini akan memengaruhi otak dan juga suasana hati ibu hamil. Oleh karena itu, kehamilan terkadang dapat membuat ibu menjadi lebih sensitif hingga stres.
Stres dan suasana hati yang buruk kadang bisa membuat ibu hamil meluapkan emosinya dengan cara menangis. Ketika Mama menangis, janin akan mendapatkan sinyal yang dikirimkan melalui plasenta. Oleh karena itu, tak banyak orang yang menyadari bahwa ibu hamil yang sering menangis dapat berpengaruh besar pada kondisi janin.
Selain itu, dilansir dari laman Science Daily, anak yang lahir dari ibu yang di masa kehamilannya sering mengalami stres memiliki perbedaan dalam struktur otak tertentu. Jadi, kondisi emosional mama memiliki pengaruh jangka panjang bagi anak.
Kali ini Popmama.com akan mengulas tentang apa saja efek ibu hamil menangis pada janin di masa kehamilan. Untuk mengetahuinya, langsung saja baca rangkuman berikut ini ya, Ma.
1. Memengaruhi psikologis janin
Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa janin dapat merasakan emosi yang dirasakan sang Mama yang sedang mengandungnya. Saat ibu hamil menangis karena stres dan depresi, janin juga bisa merasakan kecemasan yang dirasakan. Hal ini bisa terjadi karena ketika Mama menangis, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang kemudian disalurkan melalui plasenta.
Ini juga akan berdampak ke psikis anak jika sudah lahir dan tumbuh besar nanti. Stres yang berat pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan kecerdasan. Anak akan berpotensi tumbuh menjadi anak yang lebih mudah stres dan cemas.
2. Terhambatnya perkembangan fisik janin
Selain memengaruhi mental janin, ibu hamil yang menangis juga dapat berdampak pada perkembangan fisik janin. Jika Mama stres dan menangis, sirkulasi oksigen pada janin akan berkurang. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan fisik janin. Bahkan, ibu hamil yang stres dan menangis dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Selain itu, ibu hamil yang stres dan menangis secara terus-menerus juga akan menghambat perkembangan saraf janin. Hal ini karena janin mendapatkan sinyal hormon stres dari Mama dan akan mengganggu perkembangan sarafnya.