Mual setelah Keguguran, Apakah Normal?

Sama seperti kehamilan, keguguran juga membawa banyak perubahan pada diri

8 November 2024

Mual setelah Keguguran, Apakah Normal
freepik/racool_studio

Keguguran adalah peristiwa menyedihkan yang tidak diinginkan setiap calon orangtua. Namun, kondisi tersebut bisa tetap terjadi meskipun Mama sudah menjaga kehamilan sebaik mungkin.

Perempuan yang baru saja mengalami keguguran akan mengalami banyak perubahan dalam dirinya. Salah satunya adalah mual.

Kondisi tersebut kerap kali membuat mereka merasa bingung sekaligus khawatir tentang dirinya. Lalu, mual setelah keguguran, apakah normal? Berikut ini Popmama.com akan menjawab pertanyaan tersebut untuk Mama.

Mual setelah Keguguran, Apakah Normal?

Mual setelah Keguguran, Apakah Normal
freepik/racool_studio

Mual yang terjadi setelah keguguran adalah kondisi yang normal. Melansir Madison Women’s Health, setelah keguguran, perempuan akan mengalami beberapa gejala yang menyerupai kehamilan seperti mual, nyeri payudara, atau kelelahan.

Mual setelah keguguran diakibatkan oleh hormon human chorionic gonadotropin (hCG) atau hormon kehamilan yang masih mengalir di dalam tubuh mama dan biasanya akan hilang dua minggu setelah keguguran.

Penyebab lainnya adalah hormon hCG yang menurun setelah keguguran terjadi. Sebagai informasi, penurunan kadar hCG dalam tubuh menjadi indikasi awal terjadinya keguguran karena janin tidak lagi berkembang dan tubuh secara otomatis tidak memproduksi banyak hormon untuk mendukung pertumbuhan si janin.

Keguguran kerap kali memicu perubahan emosional seperti stres, sedih, dan cemas. Hal ini pun berdampak pada munculnya rasa mual karena kinerja sistem pencernaan menjadi lebih sensitif dan menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Tips Menjaga Kesehatan Mental setelah Keguguran

Keguguran menjadi momen memilukan untuk sebagian perempuan dan tak jarang, kesehatan mental mereka pun turut terguncang. Mama mungkin akan merasa sedih atas kepergian si Kecil dan hal tersebut adalah kondisi yang lazim.

Melansir National Library of Medicine, hampir 20% perempuan yang mengalami keguguran menunjukkan gejala depresi atau kecemasan dan gejalanya bisa bertahan selama satu sampai tiga tahun pascakeguguran. Hal ini pun berdampak pada kualitas hidup dan kehamilan berikutnya.

Untuk menghindari kondisi tersebut, Mama sebaiknya tidak terlalu larut dalam kesedihan dan tetap menjaga kesehatan mental dengan baik melalui berbagai cara yang positif, seperti:

1. Rasakan dan resapi dukanya

1. Rasakan resapi dukanya
freepik

Keguguran berarti kehilangan buah hati yang telah dijaga dan dinanti dengan sepenuh hati. Pada sebagian perempuan, hal tersebut menjadi momen yang menyayat hati bahkan menimbulkan trauma.

Berikan diri Mama waktu untuk merasakan duka tersebut dan tidak menyangkal peristiwa yang telah terjadi.

Editors' Pick

2. Berbagi dengan pasangan

2. Berbagi pasangan
freepik/racool_studio

Berbagi rasa dengan pasangan bisa membuat Mama merasa lebih lega karena tidak harus merasakan semua duka dan nestapa seorang sendiri. Meskipun Mama dan Papa sama-sama menghadapi kehilangan, tetapi rasa kesedihan yang dimiliki akan berbeda.

Luangkan waktu, bicara dari hati ke hati dan saling bercerita serta menguatkan mampu mengurangi kesedihan yang Mama rasakan. Perlahan, Mama dan Papa bisa bangkit kembali dan melewati pengalaman menyedihkan tersebut bersama-sama hingga akhirnya berani untuk memulai langkah yang baru.

3. Bicara dengan orang terdekat

3. Bicara orang terdekat
freepik

Ketika Mama sudah siap untuk kembali berhubungan dengan orang-orang terdekat, ceritakan pada mereka apa yang sedang dialami. Hal tersebut bisa membuat Mama lebih lega karena ada pendengar yang baik dan mampu menghilangkan kesepian atau kesendirian yang dialami.

Mereka pasti akan mengerti dan memotivasi Mama untuk melapangkan hati serta tidak putus harapan. Tak jarang, mereka akan menghibur Mama agar melupakan sejenak rasa sakit yang dialami.

4. Konsultasi dengan ahli

4. Konsultasi ahli
freepik

Jika Mama tidak memiliki seseorang yang bisa berbagi perasaan, ahli kesehatan mental atau psikolog menjadi wadah yang tepat untuk bercerita.

Mereka juga bisa membantu Mama karena lebih mengerti bagaimana harus menanggapi dan menangani duka yang sedang dialami oleh para perempuan setelah keguguran.

5. Lepaskan rasa bersalah

5. Lepaskan rasa bersalah
freepik/benzoix

Sebagian perempuan yang baru mengalami keguguran akan menyalahkan diri mereka atas apa yang terjadi. Hal ini tidak sepenuhnya benar karena Mama telah menjaga kehamilan dengan baik sampai sejauh ini.

Keguguran adalah sebuah takdir yang kejam, tetapi Mama tidak bisa mengendalikannya. Hindari menyalahi diri sendiri dan tumbuhkan apresiasi atas kehadiran si Kecil meskipun hanya sebentar sekaligus mengingat usaha luar biasa yang telah dilakukan untuk melindungi janin.

6. Lakukan hal yang disukai

6. Lakukan hal disukai
unsplash/marco chilese

Setelah meluangkan waktu untuk mengistirahatkan tubuh, hati, dan pikiran, Mama bisa melakukan hal-hal yang disukai untuk mampu menjalani kehidupan dengan tenang.

Hal-hal sederhana seperti berbelanja, menonton film, melukis, atau membaca buku bisa sangat berdampak pada kesehatan mental yang sehat. Selain itu, penting untuk para perempuan bersikap tidak peduli pada omongan-omongan buruk tentang diri mereka agar kesehatan mental tetap terjaga.

Itulah informasi mengenai mual setelah keguguran. Hal tersebut adalah normal dan terjadi karena berbagai perubahan di dalam tubuh.

Baca juga:

The Latest