Perbedaan Telat Haid Biasa dengan Telat Haid karena Hamil
Ternyata gejalanya hampir sama lho, Ma
17 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Telat haid adalah salah satu tanda awal kehamilan yang umum. Tapi Mama perlu tahu bahwa telat haid bukan hanya disebabkan oleh kehamilan, tapi juga bisa akibat stres dan kelelahan.
Baik telat haid biasa dengan telat haid karena hamil memiliki gejala yang hampir mirip.
Nah, untuk membantu Mama membedakan telat haid biasa dengan telat haid karena hamil, berikut Popmama.com rangkum perbedaan telat haid biasa dengan telat haid karena hamil.
Yuk, simak!
1. Merasakan nyeri pada payudara
Perbedaan yang pertama adalah merasakan gejala nyeri pada payudara. Umumnya, nyeri payudara ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar hormon progesteron setelah terjadinya masa ovulasi.
Jika telat haid karena hamil, rasa nyeri ini berlangsung selama 1-2 minggu setelah proses ovulasi. Sedangkan, haid biasa nyeri payudara hanya berlangsung selama beberapa hari dan berhenti ketika haid hari pertama keluar.
Tak hanya nyeri payudara, telat haid karena hamil juga bisa membuat payudara menjadi lebih lembut bahkan menyebabkan puting dan areola di payudara menjadi lebih gelap.
2. Merasakan kram pada perut
Ketika telat haid biasa, perut akan mengalami rasa kram yang muncul pada 1-2 hari sebelum menstruasi datang. Lalu, hilang pas menstruasi berakhir. Biasanya ini terjadi ketika rasa sakit di bagian bawah perut.
Sedangkan telat haid karena hamil cenderung menimbulkan rasa nyeri pada salah satu sisi di perut. Ini biasanya hanya sakit ringan saja dan lebih cepat meredanya dibandingkan kram perut yang disebabkan oleh haid biasa.
3. Mengalami perdarahan
Selanjutnya, ketika perempuan mengalami haid biasa, umumnya perdarahanny lebih ringan. Tetapi, lama-lama aliran darah yang keluar juga akan semakin banyak. Sedangkan, ketika haid karena hamil hanya bercak atau flek saja.
Namun, biasanya kemunculan ini sulit dibedakan karena tidak jauh beda dengan haid pada biasanya.
Oleh karena itu, cara membedakannya adalah dengan melihat durasi perdarahan yang keluar. Jika hamil, darah biasanya muncul dalam jumlah sedikit dan berlangsung selama 1-2 hari saja. Warnanya juga berbeda cenderung berwarna merah terang atau kekuningan.
Editors' Pick
4. Nafsu pola makan
Perbedaan selanjutnya dapat dilihat dari pola makan. Biasanya, ketika mengalami telat haid biasa, nafsu makan cenderung meningkat dan ingin makanan yang manis atau asin.
Sedangkan perempuan yang sedang hamil nafsu makannya umumnya menurun akibat morning sickness.
5. Merasakan nyeri pada punggung
Kemudian dapat dilihat dari gejala nyeri punggungnya. Umumnya, nyeri punggung karena haid biasa akan terasa pada bagian bawah punggung yang dapat dirasakan sampai ke betis. Kondisi ini juga dapat terjadi saat sudah mendekati jadwal haid.
Sementara itu, nyeri punggung karena hamil akan terasa lebih menyeluruh dan dapat meningkat seiring berjalannya waktu. Kondisi ini biasanya terjadi saat perut ibu hamil sudah mulai membesar, yang dipengaruhi karena perubahan berat badan dan postur tubuh yang diperlukan untuk menopang kehamilan.
6. Perubahan mood yang drastis
Perubahan mood atau mood swing karena telat haid biasanya akan hilang gejala ini saat haid sudah dimulai.
Sedangkan, perubahan suasana hati ini terus berlanjut bisa jadi pertanda kehamilan, karena ibu hamil cenderung memiliki hati yang sensitif.
7. Intensitas buang air kecil
Gejala perbedaan yang terakhir adalah dilihat dari intensitas buang air kecilnya. Kalau sering merasakan ingin buang air kecil secara terus menerus bisa jadi pertanda hamil. Hal ini disebabkan karena ibu hamil memiliki lebih banyak cairan di dalam tubuhnya.
Sedangkan, terjadi telat haid biasa kemungkinan intensitas buang air kecilnya tidak akan mempengaruhi atau tidak akan mengalami rasa ingin pipis berlebihan.
Cara Memastikan Telat Haid Biasa dengan Telat Haid karena Hamil
Jika Mama masih belum yakin dengan gejala tersebut, coba pastikan kehamilan dengan menggunakan test pack. Biasanya, kehamilan baru bisa terdeteksi dengan test pack ketika memasuki 10 hari setelah mengalami telat menstruasi.
Tidak hanya test pack, Mama juga bisa melakukan USG untuk memastikan kehamilan. Selain itu, USG juga bisa mengindetifikasi terjadinya perdarahan dalam rahim, dan juga bisa menentukan usia kehamilan secara akurat ketika hamil.
Demikian rangkuman perbedaan telat haid biasa dengan telat haid karena hamil. Semoga bisa membantu Mama mengenali perbedaannya.
Baca juga:
- Apakah Janin Sudah Terlihat di Minggu ke-6 Kehamilan?
- Apa Bisa Positif Hamil setelah Selesai Haid?
- Sakit di Bawah Perut di Atas Kemaluan, Apakah Tanda Hamil?