Jangan Asal Pilih! Ini 6 Obat Demam untuk Ibu Hamil
Pilih obat demam nggak boleh asal ya, Ma!
31 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perlu diketahui, ketika sedang mengandung, Mama memiliki sistem imun yang lebih lemah dari mereka yang tidak hamil. Alhasil, Mama sangat rentan terserang infeksi virus maupun bakteri yang biasanya berujung pada demam.
Mama pun merasa khawatir karena kesehatan mama berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang ada dalam kandungan. Kendati demikian, nggakperlu cemas dulu karena sakit demam tersebut bisa diredakan dengan konsumsi obat tertentu.
Obat demam ibu hamil yang umum diberikan ialah paracetamol dan ibuprofen. Kedua jenis obat tersebut dapat ditemukan di pasaran dalam bentuk generik ataupun yang telah bermerek dagang.
Langsung saja Mama simak informasi dari Popmama.com di bawah ini mengenai enam obat demam untuk ibu hamil!
1. Paramex SK
Paramex SK merupakan salah satu merek dagang dari obat yang mengandung paracetamol. Obat ini termasuk ke dalam jenis obat analgesik, yakni obat untuk meredakan nyeri dari sakit kepala dan demam.
Cara kerja dari Paramex SK adalah dengan menghadang reseptor adenosin dan produksi zat prostaglandin (zat penyebab nyeri) supaya nyeri yang Mama rasakan mereda.
Setiap butirnya mengandung paracetamol sebanyak 500 mg dan caffeine 50 mg.
Harga: Rp2.900–Rp6.500 per strip
2. Panadol
Obat demam untuk ibu hamil kedua adalah Panadol. Ada banyak varian yang bisa Mama temui, namun untuk mengobati demam, Mama bisa memilih jenis yang satu ini, yaitu reguler dengan warna putih-biru.
Sebuah penelitian dilakukan dengan menguji coba efek penggunaan obat ini pada hewan yang mengandung. Hasilnya, tidak ada efek yang ditimbulkan terhadap janin. Akan tetapi, untuk ibu hamil sendiri, belum ada studi terkontrol yang dilakukan.
Tiap kaplet Panadol mengandung paracetamol sebanyak 500 mg.
Harga: Rp11.000–Rp16.700 per strip
3. Biogesic
Apabila mengalami demam, Mama juga boleh mengonsumsi Biogesic. Tiap tabletnya yang mengandung paracetamol 500 mg mampu memengaruhi bagian otak yang mengontrol suhu tubuh sehingga panas bisa turun.
Untuk penggunaan pada ibu hamil, Mama harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum obat ini, ya!
Harga: Rp1.100–Rp4.700 per strip
4. Proris
Kalau sebelumnya adalah obat demam dengan kandungan paracetamol, Proris merupakan obat pereda nyeri, ringan hingga sedang, sakit kepala, dan demam, yang mengandung ibuprofen.
Proris dengan kandungan ibuprofen 200 mg di tiap butirnya, mampu menghambat produksi zat alami dalam tubuh pemicu inflamasi (peradangan).
Konsumsi bagi ibu hamil pada trimester 1 dan 2 perlu mendapat perhatian ekstra sehingga sebaiknya temui dahulu dokter untuk mendapat dosis yang tepat.
Harga: Rp9.400–Rp25.400 per strip
5. Farsifen
Juga mengandung ibuprofen, yakni sebanyak 400 mg, Farsifen boleh menjadi alternatif obat untuk mengobati demam. Sebab, tablet yang satu ini mampu membantu meredakan berbagai rasa sakit dan demam.
Cara kerjanya tak jauh beda dengan Proris, yaitu dengan menghambat pembentukan zat pemicu peradangan dalam tubuh.
Harga: Rp2.800–Rp8.800 per strip
6. Ifen
Obat demam untuk ibu hamil yang terakhir adalah Ifen dengan kandungan ibuprofen sebanyak 400 mg. Ifen bisa Mama konsumsi apabila mengeluhkan nyeri, peradangan, dan demam.
Akan tetapi, penggunaan obat ini perlu kehati-hatian lebih. Kendati belum ada penelitian langsung pada ibu hamil, konsumsi Ifen menunjukkan risiko pada hewan uji coba.
Maka dari itu, obat ini harus diminum sesuai dengan resep dokter.
Harga: Rp2.600–Rp19.500 per strip
Editors' Pick
Penyebab Demam pada Ibu Hamil
Salah satu faktor pemicu munculnya demam pada ibu hamil ialah disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Umumnya, suhu tubuh mama akan meningkat apabila didiagnosis mengalami infeksi saluran pernapasan dan infeksi salurah kemih (ISK).
Di samping itu, ada faktor pemicu lainnya yang menuntun demam pada ibu hamil, yakni:
- Sejumlah infeksi lainnya, seperti influenza, pneumonia, toksoplasmosis,
- infeksi pada ketuban (korioamnionitis),
- keracunan makanan,
- gangguan pencernaan,
- radang amandel,
- radang otak.
Terlebih lagi, jika Mama mengalami demam mencapai 38 derajat Celcius atau lebih pada trimester pertama, segeralah temui dokter kandungan.
Hal ini karena dibandingkan waktu lainnya, kesehatan janin lebih rentan selama trimester pertama. Pemeriksaan sedini mungkin dapat mencegah terjadinya masalah lebih besar pada kandungan yang diakibatkan infeksi membahayakan.
Bahaya Demam bagi Ibu Hamil
Demam saat hamil tidak boleh disamakan dengan demam di luar kondisi tersebut ya, Ma. Sebab di saat suhu tubuh meningkat, janin dalam kandungan juga mengalami peningkatan suhu tubuh.
Ada banyak dampak buruk dari demam semasa hamil. Selain dapat membuat detak jantungnya semakin kencang, janin juga berisiko mengalami keguguran dan cacat bawaan lahir, seperti kelainan jantung, bibir sumbing, dan cacat tabung saraf.
Intinya, jika demamnya sangat tinggi dan tidak ditangani dengan cepat, maka si Calon bayi akan semakin rentan mengalami masalah penyakit.
Cara Alami Mengatasi Demam saat Hamil
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada banyak hal yang menyebabkan ibu hamil mengalami demam. Oleh sebab itu, penanganannya harus disesuaikan dengan penyebab dari demam itu sendiri.
Misalnya, jika demam dipicu oleh infeksi virus, maka dapat diobati dengan minum air banyak dan istirahat yang cukup. Kalau disebabkan oleh bakteri, maka Mama bisa mengonsumsi antibiotik.
Semisal muncul kekhawatiran untuk minum obat, Mama juga bisa mengikuti beberapa cara alami mengatasi demam saat hamil berikut ini.
1. Rajin minum air putih
Sewaktu demam, suhu tubuh meningkat. Sehingga cairan tubuh pun semakin mudah hilang. Alhasil, sangat mungkin bagi Mama untuk mengalami dehidrasi.
Maka dari itu, penting buat Mama supaya rajin minum air putih di saat sedang demam. Lebih tepatnya, Mama wajib memenuhi kebutuhan air putih minimal dua liter per hari.
2. Istirahat yang cukup
Jangan paksakan tubuh untuk beraktivitas selama sakit. Berikan jeda sementara supaya fisik mama pulih kembali.
Dengan istirahat yang cukup, proses penyembuhan akan semakin cepat dan sel-sel tubuh yang rusak akan lebih mudah diperbaiki.
3. Kompres dan mandi air hangat
Kenapa sih harus melakukan kompres dengan air hangat sewaktu demam, bukan air dingin? Nah, ini ada hubungannya dengan kinerja hipotalamus pada otak.
Jadi, apabila Mama mengaplikasikan kompres hangat di bagian dahi, ketiak, ataupun dada, maka hipotalamus akan menganggap bagian yang diberi kompres terasa “panas”. Alhasil, hipotalamus nantinya akan memerintahkan tubuh untuk menurunkan suhu tubuh supaya terasa “dingin”.
Selain bisa menurunkan panas, tubuh mama juga akan merasa nyaman ketika mandi dengan air hangat.
4. Kenakan pakaian longgar
Badan menggigil ketika demam bukan karena kedinginan ya, Ma, tapi karena tingginya suhu tubuh. Oleh sebab itu, pastikan agar memakai pakaian yang tidak tebal dan berlapis-lapis.
Jadi, hindari memakai sweater atau kaus kaki ketika demam. Sebagai gantinya, gunakan kaus tipis yang longgar.
5. Makan makanan yang bergizi
Demam akan sulit turun apabila tidak dibarengi dengan penyembuhan dari dalam. Bukan hanya harus rutin minum air putih, Mama juga wajib untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan bervitamin.
Salah satu zat yang harus ditingkatkan selama sakit ialah vitamin C. Hal ini karena vitamin tersebut sangat berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan menangkal radikal bebas penyebab penyakit.
Maka dari itu, rajin-rajin memakan sayur dan buah-buahan yang kaya vitamin C ya, Ma!
Itulah informasi tentang obat demam untuk ibu hamil. Untuk penanganan yang lebih akurat, usahakan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter. Selalu jaga kesehatan tubuh supaya si Janin juga sehat ya, Ma!
Baca juga:
- Mual saat Hamil Muda, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
- Sering Pingsan saat Hamil, Berbahayakah?
- Ngidam Tidak Dipenuhi, Bayi Sering Mengiler Kelak, Mitos atau Fakta?