Bagaimana Sikap Suami saat Istri Hamil Menurut Islam?
Semoga panduan ini bisa membuat langkah Papa lebih terarah
10 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagaimana sikap suami saat istri hamil menurut Islam? Pertanyaan ini cukup banyak diajukan oleh pasangan suami istri yang baru akan dikaruniai anak.
Saat sedang hamil, para istri membutuhkan perhatian ekstra dari suaminya. Bukan hanya berbentuk dukungan moral, Papa juga bisa menawarkan bantuan untuk mengurangi bebannya selama mengandung.
Dengan menerapkan beberapa sikap berikut, dijamin langkah Papa akan lebih terarah, pahala mengalir, dan kehidupan rumah tangga di periode kehamilan ini berjalan lancar.
Yuk, simak ulasan dari Popmama.com soal berbagai sikap suami saat istri hamil menurut Islam yang bisa Papa tiru.
1. Bertutur kata dengan baik
Terkadang, kalimat yang terucap dari mulut seseorang bisa lebih tajam daripada silet. Oleh karena itu, para suami diharuskan bertutur kata dengan baik kepada istrinya.
Salah satu sikap suami saat istri hamil menurut Islam ini dipertegas oleh saran dari Imam Al-Ghazali dalam kitabnya yang berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail Al-Imam Al-Ghazali:
آداب الرجل مع زوجته: حسن العشرة، ولطافة الكلمة، وإظهار المودة، والبسط في الخلوة، والتغافل عن الزلة وإقالة العثرة، وصيانة عرضها، وقلة مجادلتها، وبذل المؤونة بلا بخل لها، وإكرام أهلها، ودوام الوعد الجميل، وشدة الغيرة عليها
Artinya:
Adab suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah, menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil, memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.
Editors' Pick
2. Tunjukkan kasih sayang lewat tindakan
Saat hamil, ibu dilarang melakukan terlalu banyak kegiatan untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya. Untuk itu, Papa bisa menawarkan bantuan guna mengurangi beban yang istri rasakan.
Misalnya, membagi tugas bebersih rumah seperti Mama menyapu, Papa mengepel atau Mama mencuci dan Papa menyetrika baju. Menanggung tugas rumah tangga bersama bisa membuat kehamilan mama jadi lebih sehat lantaran tidak mudah lelah dan stres.
3. Lebih berlapang dada dalam memaafkan kesalahan istri
Perubahan hormon saat kehamilan kerap membuat mood mama jadi tidak stabil. Terkadang ia bisa jadi lebih diam, mudah marah, atau bahkan menangis tiba-tiba.
Bila saatnya Mama marah-marah hanya karena urusan yang dianggap sepele, cukup maklumi dia. Maafkan perubahan mood-nya dan berikan ia dukungan moral supaya bisa melalui masa ini tanpa merasa sendiri.
4. Turuti kemauannya bila sedang ngidam
Menuruti kemauan istri saat mengidam memang terkadang cukup melelahkan. Apalagi kalau keinginan yang dimintanya sulit didapat atau permintaannya datang tiba-tiba di tengah malam.
Meski begitu, Papa dianjurkan untuk menuruti permintaan mama tersebut. Kendati tidak ada dalil spesifik yang membahas soal anjuran ini, ada pembahasan soal ini dalam Khasyiatul Bujairomi alal Khatib. Berikut bunyinya, seperti dikutip dari laman NU Online:
ينبغى أن يجب ما تطلبه المرأة عند ما يسمى بالوحم من نحو ما يسمى بالملوحة اذا اعتيد ذلك...
Artinya:
Sebaiknya suami menuruti selera perempuan hamil yang dikenal dengan ngidam seperti halnya ketika menginginkan yang asam-asam sebagaimana yang menjadi adat kebiasaan.
5. Tidak perhitungan dalam mengeluarkan uang
Ini juga merupakan poin penting dari sikap suami saat istri hamil menurut Islam. Mengapa demikian? Pasalnya, memberikan nafkah merupakan salah satu kewajiban suami terhadap istri.
Memenuhi kebutuhan istri yang lagi hamil juga termasuk kewajiban Papa. Menyiapkan dana khusus untuk kebutuhan selama hamil dan melahirkan merupakan keputusan tepat. Tapi, Papa juga tidak boleh perhitungan apabila nanti mama membutuhkan biaya tambahan mendesak di luar rencana tersebut.
Itu dia lima sikap suami saat istri hamil menurut Islam yang bisa Papa terapkan. Menjadi suami memang mendebarkan, tapi lambat laun Papa pasti bisa melaluinya dengan baik. Semangat, Pa!
Baca juga: